CHAPTER 5

1.1K 56 0
                                    

"Lars!!"

Lars berbalik "ya??"

"Makasih loh"Sena menunjukkan rolex yang Lars berikan untuknya

Lars tersenyum "sama sama aku cari itu kupikir tidak akan cocok tapi kata kak Pres kau akan terima semuanya jadi aku belikan yang itu"

"Tapi"Sena memajukan tubuh nya berbisik pada Lars "mahal kan??"

Lars terkekeh "enggak kok" Sena membuka handphone nya menunjukkan daftar harga jam rolex disana "kenapa emang??kakak gak suka??"

"Ya suka tapi kan ini mahal banget apalagi Preston bener bener ngasih aku boat hahh kalian berdua ini"

Preston menggeplak kepala Sena "gak perlu diungkit ungkit" meletakkan tangan nya disekitar pundak Lars dan membawanya masuk "hai sayang"

"Hai"Lars memberikan sebuah permen "makan ini" tentu Preston menerima nya

"Tadi kamu berangkat pake apa??"

"Sepeda kenapa??"

Keduanya mendudukkan diri dibangku kantin "nanti kerumah ya??" Lars menatap Preston lalu tersenyum dan mengangguk "pulang jam berapa??"

"Aku kelas siang dari jam 1 sampe jam 3"

Preston mendengus "bolos aja cuma 2 jam" memainkan alisnya

Lars memukul pelan lengan Preston "sesat" katanya

Preston tertawa "mau apa??salad aja??" Lars menggeleng

"Aku tadi udah makan"Lars tersenyum yang sudah seperti seringai menatap Preston "sama laki laki ganteng banget, kaya apalagi, tinggi, putih, tubuhnya tuh-"

"Kau sudah pernah tahu aku marah kan??"diamlah Lars dengan perhatian nya menuju kemana mana karena tiba tiba Preston memasang tatapan mengerikan "siapa??"

Lars melirik Preston sekilas "kakak"

Preston bangkit dari duduknya memesan salad untuk Lars dengan cepat lalu kembali duduk "gak usah bercanda gitu lagi"

"Ey!!"Talia menggebrak meja mereka lalu terdiam "gak usah jaga image di sekolah kalau mau makan ayam makan aja"

Sena menyeringai "ngerti jaga image juga ternyata"

"Dia pernah makan ayam di sekolah besoknya masuk rumah sakit"Preston mendengus pelan "makanan nya basi dari bumbunya, daging nya" mereka mengangguk paham

Aren duduk disana lalu mengeluarkan sebuah gunting "udah jamuran juga daging nya" menggunting lengan baju Lars yang kiri dan Saufa yang kanan

"Pagi cantik"Saufa mengecup pipi Lars lalu berlari kencang begitu saja dengan Aren dan potongan kaos nya

Lars menghela nafas besar "aku pergi sebentar" mengambil garpu saladnya, melepas heels nya dan berlari membalas dendam pada Saufa dan Aren

Araise berdehem pelan disana "hai" sapa nya mengeluarkan sebotol nutella besar "jangan marah ya kak Pres cuma bercanda" menuangkan sebotol nutella tersbeut kedalam mangkok salad Lars

Lars mengangguk angguk "gak sekalian aja selai kacang" dia kembali mengingat hanya Araise yang belum bertemu dengan nya dan benar ternyata

Araise terkekeh canggung "enak loh manis" Lars mengangguk dan terus menatap Araise tanpa henti "apasih lihat lihat?!"

"Makan"kata Lars

"Gak-"

"Dosa kau buang buang makanan" Lars memainkan alisnya "makan Aise" menarik lengan baju Araise mengancam akan menyobeknya "wakilkan untuk yang lain dari ku-"

Black it!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang