"Aku menerima kabar dari pekerja ku katanya harus cepat pulang dari Australia karena eksekutor ku tiada begitu saja dan tidak hanya satu Pres tapi 3 tentu aku pulang cepat. Aku tidak tahu kalian ini lupa atau bagaimana tapi cctv itu bagai mata ketiga ku di perusahaan apalagi direktur ku dia ini ada dimana mana dan akhirnya"menunjuk berkas mereka "kalian yang lakukan" Lars bangkit dari duduknya
"Sayang-"
"Sayang matamu sayang!!aku pikir aku pernah melihat wajah nya"menunjuk Manik "di perusahaan karena urusan tapi aku ingat suara nya aku ingat suara orang yang menghancurkan perusahaan ku walau dari cctv tapi aku ini kaya aku bisa buat wajah jerawatan mu itu mulus macam kertas" Lars terdiam menatap Preston "aku tidak marah padamu karena aku tidak masalah perusahaan ku hancur seperti apa" memukul dada Preston "aku marah padamu karena kau juga pasti rasakan bagaimana rasanya kehilangan seseorang berharga!!mereka yang berdiri dengan ku!!mereka yang ada dengan ku saat susah!!mereka juga tahu lelah nya bekerja itu apa!!dan kau hancurkan begitu saja kerja keras mereka dan penting nya lagi...kau yang selalu bilang akan baik baik saja semuanya dan jangan ingat orang tua mu...aku harus bagaimana dikeadaan begini??aku harus lakukan apa agar melupakan orang tua ku disaat seperti ini??" Lars menghela nafas besar dan kembali duduk "selesaikan urusan kalian aku akan diam saja"
Preston mengusap rambut Lars "maaf" mendekap Lars erat erat lagipula mana Preston tahu jika Lars yang punya kan??
Lars meletakkan handphone nya didepan Preston dengan sedikit bantingan "bicara pada direktur ku jangan padaku aku tak mau bicara dengan mu" mereka terkejut, tercengang, ingin mati, ingin membunuh Lars, ingin mencuri CEO nya supaya dapat semua saham tapi dia meletakkan begitu banyak perasaan tadi mereka jadi tidak tega
Preston mencari nama yang maksud lalu memindah pada hand phone nya dan dia berikan pada Cole "mau bicara??" Membawa Lars keluar dari gedung kedalam mobil "sayang aku minta maaf aku gak tau itu kamu"
"Terus kalau itu bukan aku mau kamu terusin??hargai orang lain"
"Ya gak gitu maksud ku tapi kalau kamu cerita itu kamu kan aku diem aja"
Lars mengernyit "dan tetep ngerusak perusahaan ku??kamu ini benernya sayang gak sama aku??"
"DENGERIN DULU!!"Lars terjengit kaget walau dia mafia dan mengerikan tapi marahnya Preston itu lebih mengerikan "ok emang kita yang ngerusak perusahaan mu tapi karena itu kamu juga yang salah!!kita ini udah bertahun tahun bangun perusahaan gitu aja kalah sama perusahaan baru!!kamu sendiri kan yang bilang usaha orang itu dihargai tapi apa ini?!emang bukan kamu yang salah!!aku juga gak lakuin itu tapi yang lain lakuin itu karena aku juga ngerti rasanya gak punya uang!!kamu ini jangan kemana mana tiba tiba nyalahin orang gini gitu!!DENGER DULU!!" Sudah deras air mata Lars menetes
Lars meremas dadanya "aku gak nyalahin kalian Pres tapi aku-"
"Apa?!nuduh?!sama aja bego!!mau ngomong itu otak dipikir!!kamu malu maluin tadi didalem ngerti?!bisa kan ngomong baik baik aja?!"air mata Lars terhenti sangking takutnya
BRAKK
Lars terjengit takut "NGERTI GAK?!"
"Aku...ngerti"sangking takutnya sampai tubuhnya bergetar begitu "aku minta maaf" suara juga sampai bergetar
"Udah ngerti kamu salahnya dimana kan?!"Lars mengangguk pelan "tunggu disini aku ambil tas mu"
Air mata Lars menetes begitu deras setelah Preston melangkah pergi dengan jantung yang berdegup sangat cepat
Tak lama kemudian Preston datang dengan mereka yang juga memutuskan untuk pulang saja
BRAKK
Membanting pintu cukup keras "punya mu" melempar tas Lars
"Ma-makasih"menatap jendela luar dengan air mata yang masih mengalir
Preston bersandar mengusap wajah nya frustasi "kamu beneran gak denger APA GIMANA!!BERHENTI NANGIS NYA!!" Lars cepat cepat menghapus air matanya "nyusahin, ngerepotin, brengsek, bego, bajingan!!nyesel aku bawa kamu kerumah!!" Bagaimana Lars tidak menangis dia dikatai begitu
Ditengah tengah perjalanan Preston berhenti memarkirkan mobilnya didepan supermarket
"Pres...ton??"
"Apa?!aku banyak pikiran gak usah bacot diem aja atau kamu mau mati aku nyetir ugal ugalan?!"
Lars menyeka air matanya "maaf" bisiknya
Keduanya diam untuk bermenit menit kedepan
"Aku pinjem tangan kamu dulu" menarik pelan tangan Preston yang dia gunakan untuk memukul setir hingga biru begitu "jangan gini" melepas kepalan tangan Preston
Preston mendengus "gak usah ngobati kalo tangan mu masih gemeter gitu luka aku nanti malahan"
Lars terdiam sejenak "ka-lau gitu aku pergi dulu sebentar-"
"Mau jadi jalang kamu?!cari yang lain?!emang dasarnya dari darah udah jalang mau ngarep apa lagi"
Lars membuka mulut nya tak percaya "Preston" gumam nya membuat Preston sendiri juga terkejut karena apa yang dia katakan "aku minta maaf kalau aku salah aku ngerti yang kamu maksud gimana aku ngerti tapi aku juga tahu sakit hati gimana" bersandar dengan air mata menetes untuk sekian kali "maaf aku udah buat kamu malu, maaf udah buat kamu nyesel, maaf udah buat kamu ngomong gak baik...aku minta maaf"
"Bangke mulut mu"
Lars menghela nafas besar "ya udah gapapa" menoleh pada pandangan luar dan menutup matanya
Tiba tiba diam Preston menoleh "ck sial anak ini emang bisanya cuma ngerepotin" menjalankan mobil kerumah nya dengan cepat
Membawa Lars yang tidak sadarkan diri digendongan nya membuat panik yang lain melihat hidung Lars mengeluarkan darah
"Lars kenapa-"
"Diem"menatap tajam keluarga nya "gak usah deket deket kamar ku"
Meletakkan perlahan Lars diranjang dan membiarkan dia sadar dengan sendiri nya juga darahnya yang berhenti dengan sendiri nya
~~
"Darimana kau?!"tanya Preston melihat Lars baru saja tiba dari pagi pagi buta tadi sudah pergi
Lars menunjukkan surat dokternya "aku kedokter sekalian ngasih ijin ke kampus gak masuk dulu"
Lars berangkat pukul setengah 5 pagi setelah meletakkan sarapan Preston di nakas. Waffel 2 tumpuk, mac and cheese dan buah buahan
"Kenapa?!mau mati kamu?!sekarat?!" Lars hanya diam menanggapi "bener mau mati?!...LARS!!"
Lars terdiam dan mengangguk "ya" menunjukkan surat nya pada Preston
"Baguslah"tapi Preston malah merobek robek dan membuangnya ditempat sampah "cepet mati bosen aku lihat kamu"
"Aku mau balik kak"duplikat meletakkan kunci kamar Preston "kakak kakak ku suruh aku pulang jadi aku balik" meletakkan kotak hitam disana "jangan dibuang" mengecup pipi Preston lalu dahinya dan bibirnya "aku sayang kakak"
"...pulang aja sana"
![](https://img.wattpad.com/cover/225382955-288-k611048.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Black it!!
Short StoryGay Ini boys x boys Homophobic silahkan menjauh Lars, seorang mafia muda Preston, seorang pecinta muda Hanya mereka di dunia sempit ini dan berbagi kehidupan pahit satu sama lain