"That was fun"ucap Diny membuat sebuah senyuman senang Lars terlihat
"Nah kan"memukul punggung Diny membuat Diny hampir kelepasan mulut nya "istri mu tuh bahagia kalau diajak jalan jalan loh apalagi makan" berjabat tangan dengan Loren sebagai persetujuan
"Capek"ucap Sue "aku nih udah 23 Lars"
"Masih muda setan!!"balas Vera dengan mata melotot nya "aku udah 26 loh gak sombong!!"
Samuel menggeleng "disini yang paling muda tuh Preston sama Lars yang laki 20 yang perempuan 18"
Lars terbelalak menatap Preston "woah kukira umur nya sama"
"Ya enggak, dia aja pedo"tunjuk Larry pada Preston dengan wajah mengejek nya
Mereka berbincang begini begitu dengan tawa dan senyum melupakan sejenak masalah mereka
Hingga seorang bocah menghampiri Lars memberinya setangkai bunga membuat Diny dan Noran down seketika
Lars menghela nafas besar "aku pergi dulu" mengecup pipi Preston kemudian berjalan keluar entah kemana
"Din"panggil Preston "jangan memperberat" hanya itu saja membuat tangis Diny pecah seketika
"Kau tidak membantu"Noran mendekap Diny menenangkannya "mau kemana anak itu tadi??"
Beli bunga untuk Diny tentu saja jika tidak percaya putus kepala Preston tak apa
"Gak tahu"jawab Preston "biar aja"
Lars memang seorang mafia yang artinya dia adalah pemain darah orang tapi tentu saja pengalaman hidupnya dulu membuat Lars bertekat memberi orang yang sempat kehilangan bahagianya kembali mendapat kebahagiaan mereka
Cukup lama Lars pergi dan dia kembali membawa sebuah bucket bunga, paper bag, dan beberapa kantong plastik
"Buat mu"memberikan semua itu pada Diny "senyum dong" Lars tersenyum membuat Diny juga tersenyum "uhh cantiknya" menepuk pundak Diny menguatkan
Preston menatap mereka dengan tatapan bangga "tadi lari lari??" Nafas Lars tidak teratur begitu "minum dulu"
Lars meminum segelas air nya "Noran suka apa??" Noran menggeleng "nanti pulang dipake ya" memberi kartu kunci Tesla pada Noran "buat jalan jalan"
Noran terkekeh "terima kasih"
"So...mau cerita??aku akan memaksa mu mengadopsi seseorang Diny" menatap tajam tajam "aku sudah katakan aku akan memaksa jadi kau tidak punya hak menolak" gak ada bedanya dari Preston anak ini memang
Mereka terkejut untuk itu "Diny tuh mikir nya gini lho Lars" Noran mendengus lelah "dia gak mau anak kalo bukan dari hasilnya dia sendiri aku udah kasih tawaran apa aja dia tetep gak mau sampe orang tua nya maksa maksa dia juga masih gak mau"
Diny menunduk "bukan gitu...lihat orang lain bawa anak mereka tuh sakit didada gak bisa nafas rasanya aku mau anak hasil ku sendiri biar aku bisa pamer sama temen temen bukan anak dari hasil lain lain nya"
Lars mengangguk paham "kalau kau pamer untung nya apa??" Diny terdiam "kau kaya, punya uang itu dari Noran terus untung nya apa??nangis doang bisanya masih mau pamer"
"Gak gitu temen temen ku ngomong sana sini anak nya masuk sekolah mana, kuliah dimana, kerja apa, dapet pacar kayak gimana"kembali meneteskan air matanya "capek aku"
"Kalau kau berpikir kau tidak mau anak yang bukan dari hasil mu sendiri"Lars terdiam sejenak "ibuku tidak mau aku lahir, kau bisa apa untuk membalas ucapan ku??" Mereka merasa tidak ada nyali untuk menyela Lars "anak anak di panti asuhan itu nunggu buat orang bawa mereka pulang emang bukan keluarga asli nya tapi seenggaknya mereka bisa ngerasain punya keluarga itu kayak apa...kau mau hidup mati tanpa anak??Noran bisa bisa menghamili orang lain" mereka terbelalak "aku gak bisa bilang kamu egois Din tapi emang dasarnya kamu egois...takut ya kalau misalkan adopsi malah dapat anak yang tidak seperti harapan??" Diny mengangguk pelan "mereka juga bisa takut dapet orang tua gak sesuai harapan tapi rasanya pingin disayang keluarga lebih berat makanya mereka nerima nerima aja nanti biar Preston kasih tahu panti asuhan nya dimana kalian cari cari dulu terus bagi bagi cerita kalau udah dapet yang dirasa tepat kalian itu orang nya gimana dia juga suruh cerita...masalah teman itu...orang tua yang biasanya bangga banggain anak mereka sekolah dimana itu orang tua yang maksakan kehendak, jangan jadi kayak gitu coba hati ini terima dulu pelan pelan baru dijalani tapi kalau mereka masih ngotot sombong" Lars menggebrak meja dengan ekspresi kesal "tendang aja muka nya bilang kau itu lebih kaya, lebih cantik atau kalau gak akta kelahiran itu pindah sama aku biar mereka tahu kamu kayanya kayak apa!!" Sombong nya ya tuhan anak ini "maju dong jangan makin mundur-"
"Diny??"mereka teralihkan oleh wanita entah siapa itu "kau benar Diny ternyata"
"Dia teman nya"ucap Noran tanpa bersuara
"Jadi kau yang sombong sombong itu??muka keriput macem aspal mulutnya kayak comboran setan!!" Zeta mendekap mulut Lars dengan helaan nafas berat
Diny berdehem pelan "apa yang kau lakukan??"
Pasangan tersebut mendudukkan diri seenaknya "enak jidat kau duduk disi-" diamlah Lars ketika Preston menyuapi sepotong daging ayam
"Bibi mandul!!"mereka terpaku mendengar anak pasangan itu memanggil Diny
Lars menelan bulat bulat ayam nya "haha maafkan dia-"
"Bego macem bapak ibu nya"kata Lars menatap tidak suka pasangan tersebut "lanjutkan bicara mu" dengan Lars menatap tajam tajam
"Siapa mereka??"
"Keluarga nya kenapa?!ada masalah kau?!"anak ini sebenarnya kenapa bisa seperti ini "siapa nama mu??"
"Shiva dan dia suami ku Renju dan anak ku Leiva"
Lars mengangguk angguk paham "aku tidak perlu menyebut nama kau sudah kenal kan??" Sombong nya ya tuhan "Lars kerabat jauh nya dia suami ku Preston dan mereka kerabat ku juga ada hal apa kau duduk disini??"
Shiva mengernyit "apa masalah mu sebenarnya??"
"Kesal...kalau kau memang berpendidikan harusnya anak mu tahu cara menyebut 'Diny' itu bagaimana dan...seperti nya aku pernah lihat deh...tunggu...kau itu" menunjuk Renju "tukang cleaning service di Lastic kan??" Lars terkikik lucu "senang bertemu dengan mu" menjabat tangan Renju "pantas ya bisa ke mall suami nya kerja di perusahaan ku" mengangguk angguk "ok" mereka bagaikan angin untuk Lars di medan pertempuran nya
Preston menepuk pundak Lars "dia itu bukan nya orang yang membuat lampu gantung mu pecah kan??"
Lars terbelalak "aku baru ingat loh" tertawa mengejek "aku memang pelupa kau tahu kan??" Masih tertawa "siapa yang tidak tahu"
Shiva memukul perut Renju "malu maluin!!" Bisiknya
"Kau lebih memalukan sialan kau yang bisa nya menghancurkan mental orang sampai dia lupa caranya senyum masih bisa ngomong kayak gitu!!anak bukan nya diajari ngomong baik baik malah kayak tai itu dari hasil mu harusnya kau bimbing sempurna bukan malah jadi preman sampah!!tahu tempat mu itu di tempat pembersihan bukan nya aku mau apa tapi aku mau mengingatkan saja jangan lagi lagi kau hancurkan seseorang dengan kesombongan mu karena kalau bukan aku pasti akan ada orang lain yang akan lakukan hal sama!!dia mandul, tidak punya anak, bodoh, brengsek ok itu memang benar"Diny sama sekali tidak merasa senang jika cara pembelaan nya begitu "tapi asal kau tahu rasa hormat nya dia pada orang lain lebih besar dari mu" Lars mengambil masker dari tas nya "nafas mu bau!!" Mereka menahan tawa mati matian disini "mau minta maaf dengan nya??aku pencet tombol 1 disini bodyguard ku akan datang"
PRANG
Shiva melempar handphone Lars kemana mana "aku punya handphone suami ku dan ku rasa kau tidak akan mau mengganggu nya" Preston sudah seperti setan begitu melihat istri nya mengeluarkan banyak tenaga untuk orang bodoh jadi lebih baik tidak "ego mu atau uang mu itu terserah"
"...maaf"
KAMU SEDANG MEMBACA
Black it!!
Short StoryGay Ini boys x boys Homophobic silahkan menjauh Lars, seorang mafia muda Preston, seorang pecinta muda Hanya mereka di dunia sempit ini dan berbagi kehidupan pahit satu sama lain