"Udah berapa lama pacaran??"tanya Cedric
"Udah 5 bulan"mereka kenal sudah 5 bulan maksud nya tapi terserah Preston mau ngomong apa "gak usah tikung tikung"
Abigail tertawa "Lars mau sama siapa??" Mereka terdiam
Lars mengernyit "Preston" Preston menatap datar dan kesal ibunya
"Dia playboy"kata Cole "murahan jangan mau sama anak ayah yang lain aja" mereka memberitahu Lars untuk memanggil ayah dan ibu semaunya
Lars tersenyum "udah terlanjur sayang yah aku gak bisa"
Preston berdecak "ayah tidak tahu aku mengejar nya sampai mati matian enak ngomong gitu-" Preston menghentikan ucapannya melihat raut tidak suka lars dengan nada yang dia gunakan
Abigail memberikan sebuah kotak panjang pada Lars "kamu itu orang pertama yang Preston pernah bawa kesini jadi jangan putus langsung nikah ok??"
Lars menerima kotak tersebut "terima kasih ibu" Abigail mengangguk
Preston mengecup sisi kepala Lars "dia nginep sini sampe kakak nya balik dari Jepang" menutup mata Lars sejenak
Lars membuka kotak dari Abigail "apa ini ibu??"
Abigail menarik pelan tangan Lars untuk mengikutinya "kupinjam sebentar"
"Woah sexy"kata Jule "body nya gila"
Bruce membasashi bibir bawahnya sensual "enak Pres??bodynya gila"
"Belum kak tapi bibirnya enak"
Mereka ini keluarga seperti apa sampai begini ini
Beberapa jam kemudian setelah perbincangan Lars dan Abigail lalu Lars yang menghabiskan waktunya dengan tidur karena lelah. Preston membangunkan untuk memberitahu Lars mereka makan diluar dan segera bersiap siap
Tidak mengambil pakaian Lars dari rumahnya tapi membeli sendiri untuk beberapa hari kedepan karena kakak kakak nya berada di Jepang membantu teman Lars melakukan pekerjaan dengan lainnya
"Malam Lars"sapa mereka
"Malam"Lars sedikit membungkuk
"Cantiknya"kata Amy mengedipkan sebelah matanya pada Lars
Menggunakan off shoulder maroon berlengan panjang press body, flare skirt hitam yang menutupi setengah dari pahanya, wedge hitam dan sling bag hitam
Rambut diurai bergelombang rapi
Sedangkan Preston menggunakan dinner suit hitam tanpa dasi dengan kemeja dalaman berwarna merah maroon
"Duh cantiknya kamu"Abigail menepuk pipi Lars lalu menariknya pelan "kau tidak pernah dikasih makan ya sama Preston??jahat??uhhh kasihan nya" Lars menatap Preston dengan tatapan -aku bukan bocah Pres kenapa dibegini kan-
"Ayo berangkat"kata Cole memasuki mobilnya
"Ouhh aku baru sadar kalian couple" kata Abigail memukul pelan lengan Preston malu malu
"Ayo"Cole menarik pelan tangan Abigail
Preston memakai seatbelt nya "kamu udah bawa hp ku??" Lars mengangguk "dompet??" Lars mengangguk lagi "power bank??"
"Aku bawa 4"menunjukkan 4 power bank mini yang dia bawa "kamu kenapa gak pakai dasi??"
"Ketarik leher ku kamu mau aku mati sebelum kita nikah??"menyalakan mobilnya dan mulai menjalankan mengikuti yang lain didepan "bibir mu itu pink nya dikondisikan"
"Kenapa??"
"Seger, menggoda, lembut, enak"Lars menunjukkan wajah datar nya "serius aku sayang"
"Ini"menunjuk barang Preston
"Kenapa??"
"Gapapa kan aku belum lihat, belum rasain jadi gak tahu harus ngomong apa"
Preston mengarahkan tangan Lars kebarang nya "ya udah rasain biar aku nanti puter balik kehotel" Lars meremas barang nya "the fuck sakit sayang masa depan mu suram nanti"
"Masa depan katamu bisa aku cari yang lai-"
"Heh!!"Preston meremas pelan paha Lars "terus ngomong gitu kamu"
Lars menyentuh lembut tangan Preston "sakit" beralih dari remasan menjadi usapan "kamu gak mau cepet cepet gitu...biar nanti berdua aja"
Dengan itu Preston mempercepat laju mobilnya menuju tempat terlebih dahulu
Lars terkekeh "tadi itu bahaya" berpindah ke pangkuan Preston dengan kakinya masih dibangku penumpang "kamu ganteng"
"Udah jelas"Preston mengecup bibir Lars "lembut nya" mengalungkan kedua tangan Lars disekitar lehernya "aku mencintai mu"
"Aku juga mencintai mu"melumat bibir satu sama lain berlomba siapa yang paling unggul karena tentu saja itu Preston
"Kamu mau pakai cara apapun pasti aku yang menang aku top nya" mengecup garis leher Lars "ayo turun"
Lars kembali kebangku nya dengan Preston yang entah sudah sejak kapan membukakan pintu untuk nya bersamaan dengan yang lain tiba
"Cantiknya sayang"mengecup dahi Lars
Lars menyisir rambut Preston "makasih" menepuk jas nya
"Udah romantis nya"ucap Cole "ayo masuk"
Mulai dari masuk hingga duduk diruang yang sudah dipesan Preston dan Lars terus berbicara, bercanda bahkan saling pukul pun mereka tidak malu dilihat orang orang
Saat makanan tiba mereka juga masih bercanda walau menyenangkan bisa melihat Preston tersenyum begitu tapi kan ya kesal juga
Jule mendengus "kau tahu kita kesini untuk apa??"
Preston menoleh "aku tahu untuk bisnis kan??" Beralih pada Lars "kalian pasti bahagia jika melihat orang yang disayang juga bahagia kan??aku bawa dia kerumah itu biar gak sendiri ditempat nya bukan buat bisnis gini ok??" Lars terkekeh
"Tuan Cole"
Mereka bangkit berdiri menyambut sang tamu
"Tuan Rei"berjabat tangan dan mempersilahkan untuk duduk
Kerrie tersenyum "oh siapa ini??" Menggenggam tangan Lars "cantik nya"
Abigail mengangguk "menantu ku nama nya Lars dan Lars dia nyonya Kerrie salah satu kolega keluarga" Lars tersenyum menyapa
"Menantu mu??dia cantik sekali" memperhatikan Preston lalu kembali pada Lars "istri Preston ya??"
Menatap Preston "itu benar dia istri ku" Preston yang menjawab "jadi bibi mundur saja jika berpikir ingin menikahkan istri ku dengan Manik" Manik mendengus menatap Preston
"Bisa mulai pada topik??"
KAMU SEDANG MEMBACA
Black it!!
Short StoryGay Ini boys x boys Homophobic silahkan menjauh Lars, seorang mafia muda Preston, seorang pecinta muda Hanya mereka di dunia sempit ini dan berbagi kehidupan pahit satu sama lain