CHAPTER 4

1.3K 61 1
                                    

"Kak Sena"Lars memeluk Sena sejenak "selamat ulang tahun" memberikan paper bag hitam dengan hiasan emas disana

"Terima kasih kau benar benar cantik aku insecure"menggabungkan kedua jari telunjuknya dengan bibir dimajukan

"Jijik"Preston memeluk Sena sekilas "hbd bro bareng dia aku kadonya"

"Makasih bro"balas Sena

Keduanya mendudukkan diri dengan tatapan tatapan yang lain mengarah pada Lars karena cantik nya jangan ditanya

"Telat"kata Sena meminta penjelasan

"Sorry"acara sudah dimulai 30 menit lalu "cari itu" tunjuk Preston pada paper bag mereka "katanya gak bisa dateng??" Tanya Preston pada yang lain

Talia mendengus "ada Lars bodoh" jawaban yang sudah Preston ketahui

Sena mengangguk "ya udah makan dulu" Sena mengernyit "kau tidak memberinya makan??" Mereka beralih menatap Lars yang menatap tajam macam macam ayam yang tersedia "anak orang loh"

Preston memindahkan piring Lars dengan satu nampan penuh yang berisi ayam panggang pedas "dia emang sukanya ayam kalian kurungi aja di McD belum 1 jam udah habis semua ayam disana" sebagai kekasih Preston merasa kalah dengan ayam

"Gitu masih kurus"kata Merrick dengan bantuan mereka memindahkan ayam ayam yang ada dizona nyaman Lars

Lars terkekeh "gapapa??" Sena mengangguk

"Aku iri"kata Amel melihat Lars makan banyak begitu tapi tubuhnya masih bisa kecil "berapa uang yang kau keluarkan untuk makannya??" Preston menahan tawanya membuat tawa mereka terdengar

"Lars"panggil Sheila "kau gak bisa gendut ya??"

Lars terdiam sejenak "gak bisa kak aku malah maunya gendut tapi kata dokter" Lars berdehem pelan "'nona Lars perut anda ini banyak cacing nya jadi sekalian aja makan tanah biar cacing nya makin banyak' kayak gitu terus aku mau gimana lagi lho" mereka tertawa melihat ekspresi kesal Lars "ya udah aku makan aja"

"Berat badan mu??"tanya Robert

"Dia gak pernah timbang takut gendut katanya"Preston yang menjawab "kartu ku koma didompet gara gara dia ini" mengikat rambut Lars supaya tidak mengenai makanan nya

Sena tersenyum "biarlah Pres dia seneng makan ya kasih yang banyak" Lars mengangguk setuju "perempuan emang gitu apalagi waktu dapet"

"Duh jangan bisa mati aja kartu ini bukan koma lagi"menumpu wajahnya dengan tatapan frustasi

Mereka tertawa terbahak bahak

"Ya udah kalo gak mau"

"Lars marah"tawa mereka semakin kencang "sama aku aja Lars" Sena memainkan alisnya mendapat jari tengah Preston "bercanda bercanda"

"Jadi setan dia nanti"bisik Magnus

"Udah deh ayo dimulai"mereka bangkit berdiri dengan segelas wine ditangan

Keluarga Sena tiba dengan tempat untuk hadiah juga sebuah kue yang bisa dibilang mewah

"Selamat ulang tahun"orang tua Sena berbagai mengecup dahinya membuat Lars sedikit tidak nyaman mengingat orang tua nya

"Gapapa"Preston mengambil gelas wine Lars menggantinya dengan air putih "gapapa" bisiknya kedua kali

"Makasih semua yang udah dateng" ayah Sena mengangkat gelas membuat yang lain juga mengangkat gelas mereka "makasih udah jadi temen Sena yang gak ada akhlak nya ini, makasih udah ngerti Sena" mereka tertawa kecil

Sena menunjuk Lars "dia istimewa" bisiknya mendapat anggukan sang keluarga "Lars doanya"

Lars menghela nafas besar "aku tidak akan berharap besar tapi...bisa membahagiakan orang tua dan keluarga" mereka tersenyum lalu meminum wine masing masing

"Udah Sen"

Sena menutup matanya memanjatkan doa sebelum meniup lilin disusul dengan tepukan tangan dan ucapan selamat ulang tahun mereka

Tamu tamu meletakkan kado mereka ditempat yang tersedia berbeda untuk tempat kado dari teman teman satu kelas nya di kuliah. Konfeti ditebar dimana mana dari atas lalu bunga

Pesta dimulai Sena menyambut satu persatu tamu yang datang bersama Talia dan keluarga nya

Preston memeluk pinggang Lars "jangan dipikir" mengambil sebuah puding semangka "makan"

Lars memakannya lalu menatap Preston berbinar "enak"

Preston tersenyum "ya udah makan semaumu"

Beberapa jam kemudian mereka dibuktikan dengan Lars yang sudah mencicipi semua makanan yang ada disana berulang kali. Kasihan Preston

Tamu tamu yang lain pulang hanya tersisa keluarga Sena dan mereka saja

Membuka satu persatu hadiah disana dengan Lars yang masih MAKAN. Anak itu perutnya macam apa mereka mau tahu

"Sayang berhenti dulu makannya" Preston mengambil gelas Lars yang isinya bukan air tapi tumpukan puding semangka

Lars melirik sinis Preston lalu mendengus dan memicingkan matanya

Menunggu Sena membuka hadiah satu persatu hingga akhirnya hadiah dari Talia dia buka. Lars tersenyum tipis dia mengambil foto hadiah tersebut dan mengirim pada kakak kakak nya dengan alasan untuk memberitahu mungkin dia akan pulang lama karena tiba tiba mengambil foto

Sebuah figura yang Talia berikan dengan mutiara berwarna hitam dan biru sebagai hiasannya. Milik Lars

"Lars"panggil Sena mengalihkan perhatian Lars dari handphone nya "apa ini??"

"Itu??...apa itu??"Sena menunjukkan hadiah dari Lars "oh itu...itu kunci kak"

"Ya tahu ini kunci semua bisa lihat maksud nya kunci apa??"

"...itu sebuah boat"Preston memberikan gambar nya pada Sena "itu dari kak Pres punya ku yang ada didalam kotak dalem situ lagi"

"Rolex??udah kok makasih"

Lars menepuk pelan pundak Preston "aku ngantuk" bisiknya

Preston tersenyum sembari meletakkan tangan nya di pundak Lars "bentar"

"Makasih ayah"Lars menoleh pada Sena dan keluarga nya

Preston menutup mata Lars "udah" Lars melingkarkan tangan nya disekitar perut Preston karena tidak memakai heels. Pendek "Sen dia ngantuk" katanya tanpa bersuara mendapat anggukan Sena "tidur sini aja ya??"

"Terserah"

Karena Sena menyewa segedung hotel untuk ulang tahun nya

"Paman, bibi kami berdua ijin dulu" Preston dan Lars menjabat tangan kedua orang tua Sena dan segera menuju kamar di lantai 2

Lars menatap Preston "kakak kenapa ikut masuk??"

"Ya mau tidur bareng kamu lah"

"Ya udah aku tidur di kamar yang ini kakak yang i-"

"Berdua sayang maksud ku kita tidur berdua disatu ranjang"tanpa berkata apa apa lagi Preston membawa Lars kekamar yang akan mereka tempati

"Aku gak mau-"

"Kenapa??tenang aja aku gak bakal bikin barang mu tegang"

"Bukan gitu maksud nya kak-"Lars menatap Preston dengan wajah terkejut "apa??"

Preston tersenyum "aku kan udah bilang aku tahu kamu" menunjuk apa yang ada dibalik dress Lars

Lars terpatung

"Gapapa tidur aja kamu"mengecup dahi Lars kemudian membaringkannya "sayang!!"

"Sejak kapan kakak tahu??"Lars mendudukkan dirinya

"Waktu masa pembukaan dulu kita pesta kan??aku gak sengaja lihat kamu ganti baju di kamar mandi perempuan"Lars kembali terpatung tapi setelahnya dia mengernyit menyadari sesuatu

"Dih emang dasar playboy!!masuk masuk ke kamar mandi perempuan"

Black it!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang