5. Sesuatu

29.6K 5.2K 1.9K
                                    

Sorry kali banyak typo (.◜◡◝ )
Vote, comment and happy reading 💚

◜◡◝ )Vote, comment and happy reading 💚

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

****

Waktu Nana kembali ke Apartment sehabis mengantar Jeno, Cowok itu melihat Sam sudah ada di Ruang TV. Sedang duduk di Sofa sambil menaikan kedua kakinya keatas meja. Wajahnya terlihat tidak senang saat melihat Nana.

"Dari mana kamu?"

"Kamu kesini gak bilang-bilang."

Sam berdecak. Dia berdiri dari duduknya, menghampiri Nana yang sedang minum di dekat meja makan. ia meraih tangan Nana untuk membuatnya berbalik menatap Pria itu. Caranya masih kasar seperti biasa.

Nana sempat terkejut, tapi karena ini sudah biasa ia hanya melihat Sam dengan mata madunya yang penuh ketenangan.

"Kalau aku tanya itu di jawab bukan malah balik nanya!" Genggaman di tangan Nana makin kuat.

"Sakit Sam." Nana mengeluh pelan.

Sam mendengus. Ia melepas kasar tangan Nana. "Kamu. Dari. Mana?" Pria itu mengulang pertanyaannya.

"Keluar tadi ada urusan sebentar."

"Urusan apa? Nganter pulang selingkuhan kamu?"

Kening Nana berkerut. "Kamu nih ngomong apa?"

"Gak usah blagak gak tau! Itu apa?"

Jari Telunjuk Sam menunjuk salah satu sisi di Sofa ruang TV. Ada setelan Jas tergeletak disana. Ah rupanya Jeno lupa membawa bajunya. Tadi memang Jeno pergi menggunakan pakaian Ayah Nana yang lelaki manis itu pinjamkan untuknya.

Sam jelas tahu, itu bukan baju milik Nana. Ukurannya lebih besar dan juga Nana tidak punya setelan Jas kantor seperti itu.

"Itu punya Temenku ketinggalan."

"Temen?" Sam terkekah, sempat berdecih sebelum tangannya mencengkram Dagu Nana. "Kamu mau bohong sama aku?!"

Nana menyentuh tangan Sam di dagunya. Tidak ada ringisan sama sekali. Wajahnya masih tenang. "Aku gak bohong. Itu memang punya temen aku. Semalam dia nginep disini dan pulang pakai baju Ayah. Bajunya ketinggalan."

"Itu setelan Kantor. Dan Aku gak ingat kamu punya temen orang kantoran."

Nana Sempat memejamkan matanya lalu terbuka secara perlahan. "Sam, kamu udah sarapan. Mau aku masakin sesuatu?"

Sam menggeram. Cengkramannya di dagu Nana terlepas di gantikan oleh jambakan di rambut Abu-abu milik lelaki manis itu. Nana masih diam.

Pria itu mendekatkan wajahnya hingga nafasnya menerpa pipi Nana. Sam berujar dengan suaranya yang dalam; "Jangan mengalihkan pembicaraan Sayang. Kamu selingkuh huh?"

"Aku gak selingkuh Sam. Dia cuma orang yang gak sengaja aku tolong."

Sam mendengus. Tanpa aba-aba Pria itu meraup bibir Nana secara kasar. Tangannya yang masih menjambak rambut Nana di pakai menahan kepala si manis agar tidak menghindar. Nana tidak membalas ciuman itu. Bibirnya hanya diam menerima lumatan dan hisapan kasar dari kekasihnya.

Puzzle Piece (DISCONTINUED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang