12. Masih pagi

26.6K 4.8K 2.3K
                                    

Vote, comment and happy reading 💚

Vote, comment and happy reading 💚

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

****

Ini sudah sebulan semenjak Nana mengenal seorang Jeno Ghalendra. Hubungan keduanya semakin dekat saja.

Mereka sesering itu bertemu. Entah untuk makan siang atau makan malam bersama. Atau saat Jeno dengan sengaja mengunjungin Cafe milik Nana.

Semakin dekatnya Nana dengan Jeno semakin kenal pula pria itu dengan teman-teman Nana yaitu Jio dan Renjuna. Jeno bahkan lebih sering mengobrol dengan Jio kalau sedang berkunjung ke Nalesha Cafe karena Nana yang sibuk di dapur.

Lelaki manis itu memang sering bantu-bantu di area dapur Cafenya.

Nana sendiri juga sudah mengenal Mark dan Haechan. Sepasang kekasih yang terlihat menggemaskan di matanya. Haechan yang selama ini hanya bergaul dengan Mark dan Jeno pun seperti dapat hadiah teman baru saat mengenal Nana, Renjun dan juga Jio. Terbukti dari Dia yang sekarang lebih suka berkumpul dengan Nana dan Renjun.

Saat ini Nana tidak tahu bagaimana perasaannya untuk Jeno. Ia merasa aman dan nyaman saat bersama dengan Pria itu. Perlakuan Jeno yang sangat lembut pada Nana seolah Nana adalah sesuatu paling berharga di hidupnya membuat ia merasa special.

Si manis Tahu kalau Jeno menyimpan Rasa untuknya. Tapi bagaimana dengan Nana? Dia belum terlalu yakin dengan perasaannya. Nana masih punya Sam, ingat?

Ngomong-ngomong soal Sam. Ini juga sudah sebulan semenjak kekasihnya itu tidak ada kabar. Sebenarnya Sam tidak benar-benar menghilang. Karena ia beberapa kali mengirimkan Chat pada Nana, meminta di Transferkan uang ke rekeningnya.

Nana sih iya iya saja. Asal Sam tidak muncul di depan hidungnya itu tidak masalah.

Tapi sepertinya harapan itu harus musnah pagi ini.

Karena waktu Nana bangun tidur, ia sudah melihat Sam tepat di depan wajahnya. Matanya terpejam dengan hela nafas yang teratur.

Nana langsung melirik tubuh Sam dan tubuhnya sendri di balik selimut. Pakaian mereka masih lengkap. Nana bersyukur.

Sepertinya Sam datang semalam saat Nana sudah tertidur pulas. Kekasihnya itu memang biasa datang tiba-tiba ke apartementnya dan ikut tidur di sana.

Pemikiran untuk mengganti Pin Pintu Apartement terlintas di otak Nana.

Si manis memperhatikan wajah sang kekasih dengan seksama. Kalau seperti ini, Sam terlihat seperti Pria yang penuh dengan ketenangan. Tidak ada Sam yang suka marah-marah dan main tangan. Sejujurnya, Nana rindu kekasihnya yang dulu.

Jari lentik milik Nana terangkat untuk menyentuh rambut yang menutupi Kening Sam. Namun tidak lama Jari itu kembali menjauh saat si empunya rambut membuka matanya.

Perasaan waspada langsung Nana rasakan. Takut-takut kalau sang Dominan tiba-tiba marah karena tidurnya terganggu. Tapi ternyata tidak, Pria itu malah tersenyum.

Puzzle Piece (DISCONTINUED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang