9. Udah punya pacar.

28.6K 5.1K 2.2K
                                    

Vote, comment and happy reading 💚

Vote, comment and happy reading 💚

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

****

Jeno duduk di singgasananya dengan tangan terlipat di dada. Kaca mata bertengger manis di hidung mancungnya. Ada Mark yang berdiri menjulang di balik meja sambil memegang berkas yang berisikan sebuah informasi milik seseorang.

Haechan juga ada di sana. Sekretaris kesayang Jeno dan Mark itu sedang duduk di sofa sambil mengemil Ind*mie goreng yang tadi di buatkan oleh OB.

Sekretaris mana yang bebas makan mie di ruangan Bosnya? Ya hanya Haechan.

"So?" Jeno bersuara. Wajahnya masih dingin datar seperti biasa.

"Namanya Jaevin Nalesha." Mark memulai sebelum suara Jeno kembali mengintrupsi.

"Itu gue udah tau."

Membuat Mark berdecak. "Dengerin dulu kenapa! Atau lo baca sendiri aja nih ah."

Jeno mendengus. "Ambekan kaya anak perawan!"

Di tanggapi kekehan dari Haechan yang baru saja menambah Nasi ke Mienya. Tadi memang OB sekalian menyiapkan semangkuk Nasi waktu membuatkan Mie. Untuk yang lebih cantik melihat perdebatan Kekasihnya beserta sahabatnya itu menjadi hiburan tersendiri.

"Lagian kebanyakan protes lo!" Mark menukas sewot, sebelum melanjutkan; "Namanya Jaevin Nalesha, atau biasa di panggil Nana. Dia anak Tunggal di keluarganya. Bokap nyokapnya meninggal waktu Jaevin umur tujuh tahun. Sekarang ini dia tinggal sendiri. Orang tuanya meninggalkan satu Cafe dan juga Apartment mewah untuk Jaevin tapi dia lebih memilih nyewain Apartement itu dan pindah ke Apart yang lebih sederhana. Untuk orang yang tinggal sendiri si Jaevin ini hidup berkecukupan. Cafenya ternyata deket dari kantor kita. Cafe yang waktu itu lo sama Haechan datengin, Nalesha Cafe. Dia ngurus Cafe itu sama temennya, Jio Partaya. Jaevin juga punya satu sahabat lagi Namanya Renjuna Mahasta. Dia bartender di Club biasa kita hangout."

Sampai situ Jeno mengangguk paham. Jadi Naleshanya hidup sendiri. Jeno pikir Pasti akan sangat kesepian saat dia sedang berada di rumah. Karena Jeno tau bagaimana rasanya. Ya walaupun di masih punya Ale tapi adiknya itu lebih sering berkunjung ke rumah lelaki tua bajingan yang ia sebut Ayah.

Lamunan Jeno teralihkan waktu suara Mark kembali terdengar. "Jaevin Lulus kuliah di salah satu Universitas terbaik di Asia. Jalur beasiswa. Masuk dalam Daftar Mahasiswa dengan nilai terbaik. Suka sama warna Pink dan warna pastel soft lainnya. Brand baju yang sering dia beli itu Dior, Gucci, Off-White. Sepatu kalo gak Nike ya Adidas. Jam tangan kebanyakan Audemars Piguet." Sesaat Mark takjub. "Boleh juga ni orang seleranya. Inceran lo gak main-main Jen."

Jeno menarik sedikit ujung bibirnya. Dalam hati ia membanggakan dirinya sendiri.

Ocehan Mark kembali mengalihkan Jeno. "Jaevin ini suka banget sama kopi. Americano tepatnya. Benci sama makanan atau minuman dari olahan Stroberi walaupun dia masih bisa makan buahnya. Seleranya agak sedikit unik. Dia suka ngemilin Gula balok. Menurut gue dia suka yang manis-manis."

Puzzle Piece (DISCONTINUED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang