26. JARVIS BAREN

0 0 0
                                    

Keesokan hari nya, Tante Melati, sudah berkumpul bersama Tante Blume, dan Om Nino. Mereka, sedang menunggu seseorang datang.

"Dia sudah dimana? Tanya Tante Melati.

"Sepertinya sebentar lagi. Ucap Om Nino, sambil menyeruput sedikit dalgona Coffee nya.

Saat asyik mengobrol, datanglah seorang pria tampan, berkulit putih, dengan rambut warna blonde.

"Guten tag (Arti: Selamat siang. Bahasa Jerman). Sapa pria tersebut.

"Guten Tag. Balas Tante Blume, dan Om Nino.

"Jarvis, How are you? Tanya Om Nino.
"Silakan duduk. Ucap Om Nino ramah.

"I'm fine thank you, How about you? Tanya dr. Jarvis ramah.

"I'm fine too.

"Oh iya Kak, kenalin ini Jarvis. Kawan saya, yang saya ceritakan semalam. Jelas Tante Blume.

"Hai, My name is Jarvis Baren. Ucapnya mengulurkan tangan.

"Hello I'm, Spring Melati. Ucap Tante Melati membalas uluran tangan nya.

"Nice to meet you, Ms. Melati. Ucap Jarvis ramah.

"Nice to meet you too, Mr. Baren. Ucap Tante Melati ramah.

"Panggil saja Jarvis. Ucap nya ramah. Dengan Bahasa Indonesia yang fasih, namun dengan logat bule.

"Oh iya Jarvis, ini Kakak ipar suami saya. Yang semalam sudah saya ceritakan. Jelas Tante Blume, pada dr. Jarvis.

"Jadi Kak Melati, memiliki satu orang putri, namanya Angel, ia seorang penderita kanker. Jelas Om Nino.

"Iya, jadi saya ingin kau membantu nya, untuk biaya biar kami yang tanggung. Pinta Tante Blume.

Jarvis hanya mengangguk sambil tersenyum. "Saya akan membantu. Ucap Jarvis sambil menyeruput sedikit moccachino pesanan nya.
"Anak kamu umur berapa? Tanya Jarvis.

"16 tahun.

"Ya ampun.... Kasihan, padahal masih sangat muda. Ucap Jarvis lirih.

"Ms. Melati, saya boleh tanya sesuatu? Tanya Jarvis.

"Apa?

"Sejak kapan anakmu menderita kanker? Tanya Jarvis.

"Oh iya sebelumnya, pangg saja Melati. Pinta Tante Melati ramah.
"Anak saya sakit, sejak usia 13 tahun. Jelas Tante Melati.

***
Disisi lain, ada Angel yang sedang menikmati salad buah yang, ia bikin tadi pagi. Berbagai potongan buah segar seperti anggur, stroberi, buah naga, dan yang lain nya ada disitu. "Mbok. Panggil Angel, saat Mbok Yun yang baru masuk ke rumah, setelah menyapu halaman.

"Ya Non.

"Menurut Mbok, kalau aku kasih sama Richie dia suka nggak? Tanya Angel.

"Apa itu Non? Tanya Mbok Yun.

"Ini namanya salad buah, Mbok, cicipi deh. Masih ada di kulkas.

"Baik Non, nanti saja saya mau kerja dulu ya. Pamit Mbok Yun.

"Ya Mbok.

***
"Jadi mulai kapan bisa dimulai? Tanya Tante Melati.

"Itu tergantung dr. Jarvis, kamu bisa nya kapan Jarvis? Tanya Tante Blume.

"Jarvis. Tegur Om Nino, pada Jarvis yang sedang melamun.

"Eh iya ada apa? Ucap nya terkejut.

"Kapan bisa dimulai? Tanya Tante Blume.

"Bagaimana kalau besok? Usul Om Jarvis.

"Baiklah, akan saya diskusikan dulu bersama putri saya. Ucap Tante Melati sambil tersenyum.

"Ya Tuhan.... Cantik sekali wanita ini. Ucap Jarvis dalam hati.
"Apakah ia memiliki suami? Lanjut nya dalam hati.

"Kamu kenapa? Tanya Tante Blume.

"It's okay. Ucap Jarvis sambil menghabiskan sisa kopi nya.
"Oh iya, kalau boleh saya tahu. Mengapa, suami kamu tidak ikut? Tanya dr. Jarvis pada Tante Melati.

"Suami saya sudah meninggal enam tahun lalu. Jawab Tante Melati datar.

"Ya ampun.... Maaf saya tidak tahu. Ucap Jarvis merasa bersalah.

"Tidak apa-apa, oh iya Nino, Blume. Sebentar ya, saya mau pesan makanan. Soalnya, saya sudah janji sama Angel, untuk membelikan dia makanan. Pamit Tante Melati.

"Iya Mbak, pesan saja yang banyak. Biar saya yang membayar. Ucap Om Nino, pada Tante Melati.

"Tidak usah terimakasih, saya sudah cukup merepotkan. Kali ini biar saya saja. Tolak Tante Melati halus.

"Tak apa-apa Mbak. Ucap Om Nino lagi.

"Terimakasih, tapi benar tidak usah. Ucap Tante Melati sambil tersenyum.

"Ya sudah Mbak, kalau begitu. Ucap Om Nino pasrah.

Saat Tante Melati pergi, dr. Jarvis bertanya pada kedua teman nya. "Nino, kakak ipar kamu cantik sekali. Ucap Jarvis kagum.

"Kamu suka sama dia? Tanya Om Nino.

"Seperti nya begitu. Jawab dr. Jarvis.

"Dia seperti nya, belum ada tanda-tanda sedang jatuh cinta lagi. Ucap Tante Blume, pada sang sahabat.

"Banyak laki-laki yang mendekati nya, salah satunya Direktur di Perusahaan milik Alm. Suami nya, yang sekarang ia kelola. Jelas Om Nino panjang lebar.

"Saya akan berusaha mendekati nya, semoga dia suka dengan saya. Ucap Om Jarvis percaya diri.

"Ya sudah, silakan tapi kakak saya juga dulu sulit mendapatkan hatinya, harus berjuang untuk mendapatkan dia. Jelas Om Nino panjang lebar.
"Ya Allah.... Apakah, Mbak Melati, akan jatuh cinta pada Jarvis? Dan, apakah dia akan melupakan Mas Charles. Ucap Om Nino dalam hati.

"Kamu kenapa? Tanya Tante Blume.

"Tak apa-apa, saya ke Toilet dulu. Ucap Om Nino, sambil meminum air putih yang ia pesan.

"Mau aku antar? Tanya Tante Blume.

"Tidak usah. Tolak Om Nino.

Tak lama kemudian, Tante Melati kembali. "Nino kemana? Tanya Tante Melati.

"Ke Toilet. Jawab Tante Blume singkat.

Tak lama kemudian Om Nino, kembali, dan merekapun melanjutkan obrolan. "Oh iya aku lupa, pesanan kita sudah datang belum? Tanya Om Nino, pada sang istri.

"Belum. Kan itu memang lama proses pembuatan nya, kamu kan tahu. Ucap Tante Blume pada sang suami.
"Kalau aku bikin itu, kan lama proses nya. Ya kan? Tanya Tante Blume pada Om Nino.

"Oh iya ya. Ucap Om Nino, sambil menepuk jidat nya.

Tak lama kemudian, kue yang mereka pesan datang.

"Silakan. Ucap pelayan ramah.

"Terimakasih. Ucap Om Nino ramah.

"Sama-sama.

"Oh iya ayo silakan makan, ini enak sekali rasanya. Ucap Tante Blume pada semua.

Saat Tante Melati, akan mengambil sepotong kue di piring. Bertepatan, dengan Om Jarvis yang akan mengambil. Hingga tanpa sengaja, tangan mereka bersentuhan. "Sorry, kamu duluan aja. Ucap Om Jarvis sambil melepas tangan nya.

"Iya tidak apa-apa. Ucap Tante Melati ramah.

"Wahhh sepertinya ada yang mulai jatuh cinta. Goda Tante Blume.

"Ah apa si kamu? Ucap Tante Melati merona.

Lalu, merekapun melanjutkan perbincangan, sambil menikmati makanan, dan minuman yang sudah mereka pesan.

BERSAMBUNG.

MALAIKAT CINTA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang