Jaemin dan Ryujin memutuskan untuk pergi ke Braga, selain bingung akan kemana, di sana banyak sekali tongkrongan. Ya walaupun keduanya tidak terlalu suka untuk menghabiskan waktu di tempat seperti itu.
"Mau makan apa? AW aja ya? Soalnya aku bingung kamu teh sukanya apaan."
Lelaki itu menggiring gadis di sebelahnya untuk masuk ke salah satu tempat makan yang berada di depan Mall Braga. Ryujin mengaku tidak sempat makan makanan di rumah Beomgyu tadi.
Mereka memilih duduk dekat jendela, agak unik tempat pemesanannya ada di atas sedangkan tempat duduk ada di bawah.
Seperti biasa, Jaemin akan memesan dan membiarkan Ryujin duduk. Lelaki itu tidak ingin berdebat lebih tepatnya.
"Biasa, paket hemat dua."
Seorang yang berjaga di kasir ber-nametag 'Park Jihoon' nyengir. "Hahaha maneh mah kabiasaan euweuh kamajuan. Tumben dua, biasana lima."
[Hahaha kamu kebiasaan gak ada kemajuan. Tumben dua, biasanya lima.]Jaemin ikut nyengir dan mengeluarkan beberapa helai uang dari dompetnya, "lagi bawa cewek atuh masa mau homoan aja sama Yangyang. Nih Hoon, kembaliannya cokot weh geus beunghar."
[Nih Hoon, kembaliannya ambil aja udah kaya.]Jihoon menerima uang sambil tertawa pelan. "Mun beunghar moal paket hemat atuh, nya enggeus nuhun Kang Dilan!"
[Kalau udah kaya gak akan paket hemat, ya udah makasih Kang Dilan!]Setelah pesanan siap, lelaki itu duduk di tempat yang sudah ditempati tadi. Ryujin menatap Jaemin heran, alisnya terangkat sebelah. "Lo punya teman berapa sih? Kok kasir AW aja kenal?"
"Ya hidup mah atuh kudu banyak teman biar nambah pengalaman. Eta teh Jihoon namanya, kalau anak-anak lagi pada dapat bulanan pasti nongki di sini." Jawab Jaemin.
Kenal dengan lelaki itu adalah pengalaman baru bagi Ryujin. Dari logat bicara yang sunda akut, mudah akrab, perhatian, hingga memiliki banyak pengalaman. Selama ia hidup, ceritanya hanya berputar di situ-situ saja. Kehidupan hambar bak puteri kerjaan yang segala sesuatunya terpenuhi baik harta maupun pujangga cinta.
Jaemin adalah hal baru yang menarik, sisi positif yang selalu memberikan semangat hidup bagi Ryujin. Mereka baru saling kenal karena sebuah kecerobohan. Entah gadis itu harus berterimakasih atau tidak pada base kampus yang menyebabkan mereka memaksa kenal satu sama lain.
"Makan dulu Neng, keburu adem ayamnya." Tegur Jaemin.
Ryujin buru-buru memakan ayamnya, hanya menu biasa tapi rasanya nikmat. Entah karena rasa, atau karena ada Jaemin di sisinya.
Bukan, ini bukan rasa suka atau cinta. Hanya kagum dan merasa—nyaman pada lelaki yang selalu ada bersama gadis itu akhir-akhir ini.
Entah skenario apalagi yang Tuhan rencanakan, akankah hatinya terobati karena seorang Na Jaemin yang memiliki segudang senyuman cerah pembawa keceriaan? Tidak ada yang tahu.
"Kamu mau minta bantuan apa tadi?"
Ryujin tertegun, ia bingung akan menyampaikan dengan cara apa kepada Jaemin. "Enggak, gue cuma mau move on, siapa tahu kan lo jagonya."
Jaemin tertawa pelan, "aku teh emang tukang gombal, tapi kalau masalah kayak gitu kurang paham."
"—habis ini mau nonton?"Ini maksud Ryujin, cara melupakan dengan metode terbaik yaitu menyibukkan diri dengan teman. Tanpa diminta ternyata Jaemin sudah peka sendiri gadis itu butuh penyegaran otak. "Boleh, gue yang bayar!"
"Oke deh!"
[]
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐁 𝐀 𝐍 𝐃 𝐔 𝐍 𝐆 ✔️
General Fiction[ C O M P L E T E D ] Na Jaemin ft Shin Ryujin Kampus kamu punya Selebgram? Kalau Selebtwit ada gak? Terus misalnya mereka kolab bakal kayak gimana ya? W A R N I N G ⚠️ Bahasa lokal mix sunda. start on mei, 2020. fin on june, 2020 [17-06-2020] Rank...