11; Just misunderstood

1.7K 333 225
                                    

"Ryujin ya? Boleh minta waktunya?"

"Dia adik saya, Rose istri saya."

"Jagain Jaemin ya, tadi pagi saya nemuin dia pingsan di kamar mandi, kayanya dari semalam."

"Anaknya kekeuh mau ngampus, mau ngobrol sama kamu."

_____________________________

"Iya Kak Jaehyun, nanti Ryujin samperin."
_____________________________






[]




Yangyang menatap Jaemin dengan khawatir. Sejak pagi, temannya itu hanya diam tanpa berbicara sepatah kata. Jelas itu membuat ia sedikit ragu bahwa yang kini di hadapannya adalah Jaemin.

"Maneh jurig naon?"
[Lo setan apa?]

Hanya lirikan datar yang ia dapat dari lelaki itu.

"Jaem, maneh teu kasurupan kan? Baleg kan? Ieu lain jurig numpak kuda kan?" Tanya Yangyang lagi memastikan.
[Jaem, lo gak kesurupan kan? Serius kan? Ini bukan setan naik kuda kan?]

Jaemin berdecak pelan lalu meminum americano yang ia pesan. Entah apa yang ia rasakan sekarang, tubuhnya benar-benar lelah dan kepalanya semakin berdenyut nyeri.

Duk.

Yangyang terkejut kala Ryujin ikut duduk di meja yang mereka tempati. Lebih terkejutnya lagi, gadis itu dengan lancang menempelkan telapak tangannya di kening Jaemin. "Badan lo dingin banget Jaem, kita ngobrol dulu sebentar ayo?"

Lelaki itu menyunggingkan senyum lemah lalu mengangguk. Setelah berpamitan dengan Yangyang, mereka segera keluar dari area kantin.

"Tah jiga kitu jelema yang sudah mengenal cinta, cih kacang mopohokeun kulit. Emangna urang teh naon dibutuhkan saat mereka sedang galau? Amit-amit jadi simpanan." Gerutu Yangyang.
[Tuh kaya gitu manusia yang sudah mengenal cinta, cih kacang lupa kulit. Emangnya gue apaan dibutuhkan saat mereka galau?]

Selama ia menggerutu kesal, ada gadis yang sedari tadi menatapnya bingung. "Maneh gelo? Ngomong sorangan jiga kasurupan jurig Asia Afrika."
[Lo gila? Ngomong sendiri kaya kesurupan setan Asia Afrika.]

Yangyang mendecih malas melihat penampakan gadis blasteran Cianjur-Kuningan kini ikut duduk di hadapannya. "Arek ngiluan diuk mah diuk weh geulis, patut kitu teh? Geus numpang, nyumpahan deui!"
[Mau ikutan duduk mah duduk aja cantik, bagus kaya gitu? Udah numpang, nyumpahin lagi!]

"Riweuh wae maneh Kuyang! Tempat umum lain warisan aki maneh!"
[Ribet aja lo Kuyang! Tempat umum bukan warisan kakek lo!]

Yangyang menggebrak mejanya sambil melotot. "Gandeng siah Yiren! Buuk jiga tante nu diuk di tangkal oge bangga."
[Berisik Yiren! Rambut kayak tante yang duduk di pohon aja bangga.]

"Dih nyolot banget dasar Kuyang!"




[]




Jaemin dan Ryujin memilih untuk pergi ke ruang kesehatan. Gadis itu juga khawatir tentang kesehatan Jaemin yang sekarang sedang turun. Wajah lelaki itu pucat pasi, kedua telapak tangannya yang Ryujin genggam selama berjalan terasa dingin bak es batu. Mungkin Elsa Frozen pun kalah.

 𝐁 𝐀 𝐍 𝐃 𝐔 𝐍 𝐆 ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang