18; Pencarian gagal?

1.6K 309 384
                                    

helo gais, ada yg nunggu?

ini gak akan kaget kaya dua chapter kemarin kok, santai santai...

enjoy reading sayangku, jangan lupa tinggalkan jejak!( ˘ ³˘)♥


[]




Sudah terhitung satu bulan gadis Shin itu selalu mencari informasi tentang korban jatuhnya pesawat. Tidak kenal lelah, ia akan selalu mengunjungi bandara setiap ada pesan terbaru dari petugas di sana.

Namun hingga hari ini, kabar ditemukannya Na Jaemin belum juga ia terima. Bahkan lelaki itu dalam bentuk mayat pun tidak ditemukan.

Kadang Ryujin berpikir, apakah Jaemin sudah di surga? Atau lelaki dengan senyum ceria itu sudah menjadi makanan ikan di laut? Apa mungkin saja, Jaemin menemukan penggantinya? Entahlah.

Sudah beberapa kali ia mengirim pesan pada Jaehyun, namun kakak dari Jaemin itu tidak sama sekali membalas.

Sungguh, Ryujin sudah lelah.

Pagi ini, ia malah dikagetkan dengan notifikasi panggilan tak terjawab dari seseorang. Saat membuka aplikasi WhatsApp dan melihat foto profil, orang tersebut adalah Rose. Seorang wanita hamil yang pernah ia pergoki dulu.

Ketika Ryujin mengirim pesan, Rose sudah tidak aktif. Bahkan nomornya pun salah saat gadis itu mencoba fitur telepon biasa.

"Siapa sih?"

Masih belum bisa mencerna apa yang menimpanya, pintu kamar kosan sudah terketuk brutal.

"Bangun bego! Jangan kebo deh, buruan ngampus gak?"

Huang Renjun, lelaki itu menjadi satu-satunya orang yang protektif pada Ryujin sekarang. Padahal saat masih ada Jaemin saja Ryujin selalu sendiri.

"Bentar!"

Sebuah fakta mengejutkan, selama pencarian Jaemin, Renjun dan Shuhua memutuskan untuk berpisah. Entah karena alasan apa, yang jelas lelaki itu benar-benar menempel pada Ryujin saat ini.

Bahkan kedua orang tua Renjun sudah tahu tentang gadis itu.

Tak membutuhkan waktu lama, Ryujin keluar dengan keadaan segar dan siap menuntut ilmu. Sedangkan lelaki yang sedari tadi menunggu langsung segera menyeretnya menuju motor. "Ayo, gue udah telat nih."

"Ngapain sih Njun jemput gue segala? Kan gue bisa sendiri."

Renjun memakaikan helm pada kepala Ryujin, lalu memakai helmnya sendiri. "Gak ada sendiri-sendiri ya, lo modar kalau Jaemin balik lagi yang dihajar gue."

Gadis itu hanya tertawa pelan dan mulai naik. Menyalakan mesin sebentar, Renjun segera menjalankan motornya menuju kampus.

Tak ada pembicaraan lebih lanjut, keduanya sibuk pada pikiran masing-masing. Namun secara tiba-tiba lagi ponsel berbunyi. Kali ini milik Renjun, yang membuat lelaki itu menepi sebentar.

"Ganggu aja, pasti dosen gue mau—"
"—HAH? WOI JIN ASLI GUE DAPET INFO DARI BANDARA!"

Ryujin yang sedang scroll twitter jelas terkejut. Dengan segera ia menepuk kasar pundak Renjun. "Buruan ke bandara sekarang!"
"Eh lupa, lo kan ada kelas ya?"

"BODOAMAT ANJIR YANG PENTING JAEMIN KETEMU!"

Kali ini skill pembalap lelaki itu kembali terasah, hanya menempuh waktu 20 menit mereka sudah sampai. Padahal lokasinya sangat jauh dengan posisi mereka tadi.

Renjun dengan gemas menarik lengan Ryujin agar berlari lebih cepat sedikit, gadis itu benar-benar lambat. Bahkan jalannya saja terkadang seperti puteri keraton yang mementingkan keanggunan.

 𝐁 𝐀 𝐍 𝐃 𝐔 𝐍 𝐆 ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang