gais aku mau nanya, kalian masih pada ujian gak?
maksudnya kalo iya, aku bakal nunggu kalian selesai dulu gitu.
belajar yaaa jangan mikirin nana dulu)):
enjoy reading guys!
[]
Festival akan berlangsung beberapa hari lagi. Sejak kejadian hari itu, Ryujin memilih fokus pada acaranya dan mengganti ponsel. Nomor pun diganti, ia tidak ingin nantinya gagal move on karena satu kontak yang bisa membuat sesak di dada.
Seluruh panitia sudah sibuk, penampilan yang akan dipertontonkan selalu berlatih akhir-akhir ini. Bahkan tidak sedikit dari mereka yang memilih menginap untuk mendekorasi teater.
Ryujin tidak ambil pusing, toh ia pulang jam satu malam pun Renjun akan tetap menjemputnya. Atau bahkan lelaki itu dengan sukarela menemaninya untuk bermalam di teater kampus.
Pagi ini, dengan tekad yang besar, gadis berambut sebahu itu mencoba menghubungi Jaehyun untuk terakhir kalinya. Ia tidak mau penasaran, setidaknya ada sedikit kabar dari Jaemin. Tidak peduli itu baik atau buruk.
Namun Tuhan benar-benar tidak mengizinkan, nomor ponsel Jaehyun sudah tidak aktif. Sekarang, gadis itu hanya bisa tersenyum pedih mencoba mengikhlaskan semuanya.
Pemandangan kampus yang mulai ramai membuat Ryujin makin rindu Jaemin, dimana ia dengan lelaki itu bersenda gurau dan beberapa kali akward saat bertemu.
Ryujin rindu Jaemin-Nya.
Perihal Yangyang, lelaki itu berjanji setelah confess dalam waktu semalam tidak akan menyukai Ryujin lagi. Itu adalah pengakuan terakhir, karena saat festival berlangsung Yangyang akan confess pada gadis lain.
Tentu saja itu bukan masalah, malah semuanya senang dengan pengakuan Yangyang dan memilih bijaksana dalam mengambil peran. Bukannya sengaja mengambil kesempatan dalam kesempitan.
"Ryu, hari ini lembur lagi gak?" Tanya Somi, keduanya sedang berjalan menuju kelas.
Yang ditanya menggeleng, ia kembali membuka jasa endorse guna menghalau rasa gundah di hatinya. "Gue banyak job nih, gak apa-apa kan?"
Somi tertawa pelan, ia cukup paham temannya sedang menyibukkan diri. "Gak masalah, nanti gue pulang bareng Haechan aja. Aniway, lo sama Shuhua gak selek gara-gara Renjun kan?"
Ryujin menggeleng, cukup rumit juga menjelaskan betapa baiknya Shuhua. "Enggak, gue juga gak paham kenapa dia putus terus kayak biasa aja pas Renjun nempel mulu sama gue."
"Yah namanya sahabat, apa sih yang enggak? Yang penting lo gak baper kan?"
Gadis itu kembali menggeleng. "Gue gak setega itu buat nikung Som!"
Tak lama, orang yang sedang menjadi bahan obrolan datang. Shuhua melambaikan tangannya dan ikut jalan bersama. "Weits mau kelas kan? Bareng dong kan satu jadwal!"
Somi mendecih dan memilih mempercepat jalannya. "Gue beda kelas sorry, duluan girls! Jangan lupa makan siang bareng!"
Keadaan menjadi canggung karena sekarang hanya ada Ryujin dan Shuhua. Walaupun mereka tetap menyunggingkan senyum saat bertemu, tetap saja mantan kekasih Renjun itu selalu menangis menjelang tidur. Ryujin tahu itu.
"Sha... Lo serius gak marah sama gue?"
Shuhua tertawa dan mengusak pelan rambut temannya. "Nggak Ryu, kenapa sih dari pas gue putus sama Renjun sampai sekarang lo nanya gitu mulu?"

KAMU SEDANG MEMBACA
𝐁 𝐀 𝐍 𝐃 𝐔 𝐍 𝐆 ✔️
General Fiction[ C O M P L E T E D ] Na Jaemin ft Shin Ryujin Kampus kamu punya Selebgram? Kalau Selebtwit ada gak? Terus misalnya mereka kolab bakal kayak gimana ya? W A R N I N G ⚠️ Bahasa lokal mix sunda. start on mei, 2020. fin on june, 2020 [17-06-2020] Rank...