[ E P I L O G ]

2.3K 343 663
                                    

okay ready?

siapkan hati kalian ya!

as your wish babies!( ˘ ³˘)♥

Ini mon maap baru bisa update bikos drtd jawabin komentar dari jam 8 kebanyakan iklan😭








[]








Festival sudah dimulai sejak tadi pagi, maraknya penonton yang tiba-tiba datang membuat mereka semangat menampilkan yang terbaik. Belum lagi upacara pembukaan dihidangkan oleh gadis-gadis cantik.

Ryujin tak ada hentinya menunjukkan senyum terbaik untuk para penonton. Ia tidak sekalipun menghapus lengkungan bibir itu saat di panggung.

Hari menuju sore, langit jingga menyambut mereka. Kali ini susunan acara yang tertera adalah confess-nya Yangyang pada seorang gadis. Walau sempat memicu konflik, gadis itu sudah sepenuhnya menyesal dan minta maaf pada mereka.

Wang Yiren, ia tampak tidak percaya diri. Tubuhnya sudah gemetar hebat, padahal ini adalah ulahnya sendiri.

"Gue takut Yangyang gak suka sama gue Ryu... Takut cuma dijadiin bahan tontonan."

Ryujin mengusap pelan pundak Yiren, merasakan segala kerisauan gadis yang sedang bersamanya. Perihal Yangyang menyukai Ryujin tentu sudah terdengar di telinga Yiren. Karena walaupun mereka seperti musuh abadi, tetap saja lelaki itu bercerita padanya.

"Enggak, untuk last time dia berjuang waktu itu. Lo bisa kok!"

Yiren mengangguk dan berjalan ragu menuju panggung. Sedangkan Ryujin memilih duduk bersama para penonton untuk menyaksikan aksi memalukan keduanya.

Ada kekehan pelan yang keluar, namun itu tidak terdengar karena orang-orang di dalam gedung sudah menyoraki main figure di atas panggung.

"Jadi kieu, urang teh sabenerna officially euweuh rasa. Baheula tapi. Santai atuh urang karek pembukaan, maneh mah jiga kitu wae tah mantakan embung confess oge. Galak, sieun."
[Jadi gini, gue sebenarnya officially gak ada rasa. Dulu tapi. Santai dong gue baru pembukaan, lo kayak gitu mulu makanya gak mau confess juga. Galak, takut.]

Yiren hanya mendecih sambil meremat kuat ujung bajunya. Ia sudah sangat malu menjadi tontonan. "Terus?"

Yangyang mengeluarkan satu bunga yang dirakit dengan indah dari belakang tubuhnya. Tanpa ragu, lelaki itu menyodorkan pada Yiren. "Yaudah, emang urang kudu naon? Pan ieu geus confess."
[Yaudah, emang gue harus apa? Kan ini udah confess.]

Sedangkan di tempat Haechan dan Somi yang sedang menikmati semangkuk baso, mereka sudah mengumpat habis-habisan. "Yangyang bego banget sih Chan, masa kayak gitu?"

"Emang gak ada otak dia mah Som, biarin aja lah. Yang penting kita jadian aku nembaknya romantis."

Jeno dan Siyeon yang ada di sebelah mereka hanya menggeleng merinding. Benar-benar tidak ada akhlak satu pasangan yang baru jadian ini. "Kamu jangan alay ya Jen kayak Haechan."

Dan hanya di balas senyum bulan sabit dari Jeno.

Renjun dan Shuhua masih saling diam, sampai tiba-tiba ada yang meminta tolong pada mereka.
"Ehm kalian panitia kan? Ini gue dari Fakultas Sasing mau review acara."

"Boleh," jawab Shuhua ramah. Renjun hanya melirik sekilas lalu kembali melihat panggung.

"Oke deh, oh iya kenalin, Choi Jisu. Panggil aja Lia."

 𝐁 𝐀 𝐍 𝐃 𝐔 𝐍 𝐆 ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang