8; Jalan Buahbatu

1.9K 359 234
                                    

Mon maap baru update~



"Perihal hati, siapa pemenangnya?"




[]





Jaemin membawa Ryujin ke salah satu pedagang seblak yang recommended atas saran Haechan. Temannya itu sudah sempat ke sini beberapa waktu lalu.

Entah suka apa tidak, yang ada di otak lelaki itu sekarang adalah membuat gadis di jok belakang motornya bahagia. Tidak tahu dalam konteks apa, yang jelas ia senang jika Ryujin juga senang.

"Kamu pernah makan seblak?"

Ryujin menggeleng, jika lumpia basah ia sudah pernah coba. Namun jika seblak maka jawabannya tidak. Padahal itu adalah salah satu makanan yang digemari kaum hawa.

"Tapi kamu suka pedas?"

"Hm suka."

Pedagang seblak mengantarkan pesanan mereka. Untuk kali ini keduanya makan dalam hening, entah Ryujin yang enggan bersuara atau Jaemin yang kehilangan topik obrolan.

Saat sedang menyendok beberapa makaroni, Ryujin malah tersedak. Tenggorokannya benar-benar sakit dan panas. Rasa pedih menjalar hingga kepalanya pening.

Melihat itu, Jaemin segera memberi minuman dan memijat pelan tengkuk gadis itu. "Pelan-pelan kalau makan."

"Makasih."

Sebenarnya Jaemin penasaran mengapa gadis itu mengabaikan ia sejak tadi. Jika diajak ngobrol pun hanya dijawab seadanya. Namun keberaniannya sangat tidak bisa diajak kompromi, ia benar-benar takut salah bicara.

"Ryujin."

Yang dipanggil menoleh mendapati Jaemin yang sedang menatapnya, ada raut khawatir dan ragu di wajah lelaki itu. "Apa?"

Jaemin membuang semua rasa takutnya, ia tidak ingin hari ini berakhir dengan penasaran di hatinya. Alih-alih bertanya, Jaemin malah mengucapkan kalimat yang membuat lawan bicaranya blushing. "Jangan marah, nanti cantiknya hilang."

"Apaan sih?"
"Gak mempan!"
"Gombal aja terus, semua cewek lo gombalin pasti."

Kali ini ada sedikit tawa di bibir Jaemin, ia suka Ryujin yang seperti ini. Walau masih terlihat marah, setidaknya gadis itu sudah mau bicara dengan kalimat panjang. "Gak apa-apa gombal, asal sama kamu mah kenapa enggak?"

Ryujin sudah siap-siap akan mengguyur Jaemin dengan sambal yang ada di meja makan mereka. Gadis itu sama sekali tidak habis pikir apa yang ada di otak Jaemin? Memangnya ia mau tanggung jawab jika anak orang baper? Paling juga akan pergi kalau sudah bosan. "Gue bukan mainan!"

"Katanya apapun yang terjadi harus di sisi kamu, ya aku mah hanya menepati aja. Kamu yang lupa sama permintaan sendiri."

Gadis itu kali ini menjambak keras rambut lelaki di sampingnya. "Lo kalo mau baperin tuh sono sama mantan aja! Gak usah nyeret gue, gak mempan!"

Jaemin meringis, kepalanya terasa panas dan sakit yang bersamaan karena tarikan tangan Ryujin. "Aduh duh ampun Neng!"

Ryujin melepaskan tarikan tangannya dan mendengus kesal. Ingin sekali ia menjambak rambut Jaemin hingga rontok. Dengan menyebalkannya ekspresi lelaki itu sekarang terlihat mengejek. "Oh jadi cemburu sama Minju kamu teh?"

"Lo mau gue jambak lagi?!"




[]




Jaemin dan Ryujin masih keliling-keliling di jalan yang sama. Mereka sudah lebih akur sekarang dibandingkan tadi. Tentu saja Jaemin yang terus menggoda gadis itu hingga blushing beberapa kali.

 𝐁 𝐀 𝐍 𝐃 𝐔 𝐍 𝐆 ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang