14; (end)-date

1.7K 324 330
                                    

gais bikos besok libur, dan aku sedang hepi swit sepentin, jadi aku update satu part hari ini.

hehe kaget ga? engga ya? aihihihihi

yasodahhh enjoy riding bebi!💚














Nana langsung nyusul aja ke Lombok kalau mau perpanjangan cuti ke kampus.

Nanti A' Jaehyun jemput di bandara sana.




[]


Jaemin merasakan hatinya tidak enak, entah ada apa yang jelas setelah sang mama memberi solusi, ia tidak yakin akan menyusul keluarganya nanti.

Jaehyun masih menimang anaknya untuk tidur karena Rose kelelahan hari ini. Lelaki itu ikut duduk di sebelah adiknya. "Kunaon? Kampus hese cuti? Mau aa' yang ke sana?"
[Kenapa? Kampus susah cuti?]

"Enggak A' bukan, asa kurang sreg sama usulan mama. Jujur weh, Nana takut kalau naik pesawat sendiri."

Sang kakak tertawa pelan, ia paham betul ketakutan adiknya jika harus bepergian jauh sendiri. "Mau aa' temanin aja?"

Jaemin menggeleng, tentu ia bukan seorang lelaki pengecut yang akan ciut begitu saja. "Jangan, Teh Rose lebih penting."

"Emang naha sih kalau ikut sama rombongan? Pan kita ke Lombok oge arek silaturahmi sama keluarga Rose, bukan mau main. Piraku weh dosen teu paham, jiga teu boga pamajikan wae."
[Emang kenapa sih kalau ikut rombongan? Kan kita ke Lombok juga mau silaturahmi sama keluarga Rose, bukan mau main. Masa dosen gak paham, kaya gak punya istri aja.]

Jaemin mendecih pelan sambil mengusap kepala bayi dalam gendongan Jaehyun. "Lain eta, Nana mau ketemu sama seseorang. Teuing kunaon asa teu ngeunah hate euy mun gak mengucapkan salam perpisahan teh."
[Bukan gitu, Nana mau ketemu sama seseorang. Gak tahu kenapa kayak gak enak hati kalau gak mengucapkan salam perpisahan tuh.]

"Yeu bucin!"

Sang adik tersenyum. "Bentar A' mau jawab chat orang dulu."









Jaemin tersenyum simpul mendapat pesan dari Ryujin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jaemin tersenyum simpul mendapat pesan dari Ryujin. Tentu saja ia tidak  akan menolak, apalagi lelaki itu dalam mode rindu berat pada Ryujin.

Baru saja akan menyimpan ponselnya ke dalam saku, panggilan video masuk. "Loh Ryujin? Tumben?"

accept | reject

 𝐁 𝐀 𝐍 𝐃 𝐔 𝐍 𝐆 ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang