Orang yang paling berharga di dunia ini adalah orang berada di sisimu. Jika kau lupa siapa yang paling menyayangi dan mencintaimu, maka kau akan kehilangan semuanya. - The World Of The Married
++++
Suara heelsnya tak terdengar lagi saat kakinya terhenti di depan seorang pria. Rasa yang dulu menggebu-gebu sirna sudah. Ternyata secepat itu Tuhan membolak-balikan hati. Shania berdiri menatap wajah kusut Boby dari jarak yang tak terlalu dekat lantas berlalu melewati tubuh ringkih yang nyaris terjatuh.
"Shania..," lirih Boby membalikan badan mengikuti gerak Shania yang membelakanginya. Boby tak bergerak hanya memandang punggung Shania dengan napas teratur.
"Shania, kasih aku kesempatan terakhir untuk buktiin semuanya sama kamu. Aku benar-benar sayang sama kamu, Shan."
Hening, lorong apartemen Shania sunyi senyap malam ini. Shania masih tegap berdiri menenteng tasnya tanpa mau membalas tatap.
"Gue capek dengan semua sikap lo, Bob. Percuma gue maafin kalo lo ngulangin lagi. Lo hanya anggap maaf gue itu sebatas formalitas untuk hubungan kita. Jauh di dalamnya lo nggak benar-benar menyesali semuanya."
"Shan.."
"Berapa kali lo ingkar janji? Berapa kali lo abaikan gue demi wanita itu? Berapa kali lo nyakitin gue, Bob? Sekarang segala tentang lo, gue cukupkan satu demi satu. Pergilah, kejar cinta yang lo harapkan itu."
Shania kembali melangkah dengan bahu bergetar dan napasnya yang tercekat. Seiring langkahnya air mata kembali mengalir dari sudut matanya. Shania kini mengabaikan segalanya tentang Boby, ia memaksa hatinya untuk membangun kembali dinding itu.
"Sudah pulang?" Suara Yona kali ini terdengar lebih lembut dari biasanya. Shania duduk di meja makan, menyandarkan tubuhnya yang lelah.
"Pulang dari rumah mami langsung ke kantor, disuruh papa meeting. Gio lagi ke Korea jadi gue yang handle kerjaan dia." Yona mengangguk-anggukan kepalanya mengerti. Rambut pendeknya kini terlihat pirang dengan anting panjang yang hanya di pakai di satu telinganya. Shania memperhatikan Yona dengan lekat, dari mulai menekuk kemeja putihnya hingga melepas appron yang di pakainya.
"Gak usah liatin gue kayak gitu, jangan bilang setelah lo putus sama cowok anjing itu sekarang lo naksir gue,"
"Kalo iya kenapa?"
"Gila lo."
Shania berdiri membuka kancing kemejanya lantas menghampiri Yona yang masih menyiapkan makan malam untuk mereka berdua.
"Mau ngapain lo? Jangan macem-macem ya?"
"Kalo satu macem aja boleh?"
"Nggak! Kayaknya gue harus bawa lo ke psikiater deh, Shan. Otak lo gak waras."
Shania bukannya tersinggung ia malah semakin memeluk pinggang Yona. Melingkarkan tangannya di perut Yona dengan erat sambil terbahak.
"Seksi banget sih kalo lagi jutek. Jadi makan cinta." Ucap Shania merebahkan kepalanya pada punggung Yona.
"Lo di apain lagi sih sama tuh cowok kunyuk, gila lo makin akut tau nggak." Balas Yona meronta melepaskan tangan Shania.
Shania tertawa namun tawa itu berubah menjadi isak tangis, Shania tersedak oleh tangisnya sendiri. Yona yang tadinya enggan untuk di sentuh kini pasrah menjadikan tubuhnya tempat merebah sahabatnya yang menangis di punggungnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
For 2S to B Continued (END)
Fiksi PenggemarParalyzed Sequel. Shania, kamu seperti biru dalam balutan rindu, seperti romansa hujan yang kian syahdu kamu adalah candu semanis madu. Boby, apa yang kamu cari di semesta yang luas ini? Memulai kisah baru tanpa melupakan masa lalu. Shani, untuk me...