[17] Surga Anak SMA

84.3K 4.8K 137
                                    

Dari manapun asalnya, gimana pun bentuknya, cinta tetaplah cinta, dia ada untuk membuatmu bahagia
.
.
.
.
Arga Aditama

Malam ini dilewati Dara dengan penuh kebahagiaan. Bagaimana mungkin ia tak sadar akan semua ini? Ia bahkan lupa tanggal anniversary-nya bersama Arga. Dari mulai datangnya Airin, ia jadi lupa segalanya. Ternyata memang benar, Cinta tidak bisa merubah seseorang, tapi seseorang bisa berubah karena cinta. Eakk sama aja.

"Kamu mau nerbangin lampion gak?" tawar Arga tiba-tiba.

"Lampion?" Dara mengernyit tak mengerti.

Alih-alih menjawab pertanyaannya, Arga malah tersenyum simpul dan langsung menunjuk beberapa orang yang berdiri tak jauh dari mereka. Dara yang melihatnya hanya tersenyum, teman-temanya sedang menyalakan api di dalam lampion setelah itu menerbangkannya ke angkasa.

"Mau!"

"Tunggu ya!" Arga berlari ke arah mereka dan kembali membawa sebuah lampion berbentuk hati.

Dara memegangi lampionnya dan Arga menyalakan apinya. Keduanya menutup mata dan menyampaikan isi hati masing-masing.
Setelah make a wish, Arga membimbing Dara melepaskan lampionnya, dan benda cantik itu terbang dengan bebas ke atas sana. Membawa serta janji-janji cinta Arga dan Dara.

***

Matahari sudah tersenyum di ufuk timur, Megan dan anak-anak yang lain sudah keluar dari tenda masing-masing, mereka sudah tampil siap dengan kaos pantainya. Sesuai niat awal, selain membantu ikut menyemarakkan surprise Arga dan Dara, anak-anak Cakrawala juga tak ingin menyia-nyiakan waktu di pantai Anyer itu, mereka akan liburan sebentar sebelum otak mereka kembali menggeluti berbagai mata pelajaran.

"Arga, ayo liat pantai!" Dengan tidak sabar, Dara menggoyang-goyangkan tubuh Arga yang masih terbaring nyaman.

"Mmm ... iya tunggu sebentar, aku ganti baju dulu." Yahh, begitulah Arga, seletih apapun dia, secapek apapun, jika gadisnya yang membutuhkan, dia akan selalu siap.

Tak perlu membutuhkan waktu yang lama untuk gadis itu menunggu Arga bersiap, dalam hitungan detik saja Arga sudah siap dengan pakaian ala kadarnya. Dara segera berlari menuntun tangan kokoh itu ke arah pantai. Dara mengenakan kaos tanpa lengan dan jeans panjang yang digulung sampai lutut, karena ia datang kesini dalam motif penculikan, ya otomatis dia hanya punya baju seadanya yang dibawakan oleh Megan.

Arga menghentikan langkahnya saat tiba di bibir pantai, setelah mengoleskan sunblock ke seluruh badannya, cowok itu merebahkan tubuhnya dengan lengan sebagai bantalan. Ia lebih memilih menikmati sinar matahari daripada air asin dari pantai.

"Ish, Arga! Kok malah berjemur. Aku maunya main air." Dara mengerucutkan bibir tipisnya, bukan ini yang diharapkannya.

"Arga! Bangun!" Tanpa ragu, Dara malah menepuk-nepuk pipi Arga. 

Dengan amat sangat terpaksa akhrinya Arga membuka mata."Ck, oke-oke."

Dara tersenyum lebar dan menyeret Arga ke tengah pantai. Ia begitu antusias melihat gelombang air yang meriak indah. Sesekali saat ombak datang ia akan meloncat dan tertawa lepas.

Arga mengarahkan kamera nicon yang tergantung di lehernya ke arah sang pacar, saat gadis itu melompat menghindari ombak dan saat itu juga Arga menekan tombol kamera hingga menghasilkan jepretan yang sempurna.
Oh lihatlah, ia tampak seperti fotografer sekarang, sesekali ia merekam video untuk dieditnya nanti.

"Arga! Sini ...!" Dara melambaikan tangannya, mengkode supaya Arga berjalan ke arahnya. Dan sesuai ekspetasi, cowok itu bersedia mendekat padanya.

Arga menarik tubuh Dara ke dalam pelukannya, satu tangannya ia gunakan untuk mengarahkan kamera.
Dara yang paham pun segera memasang pose, Arga hanya tersenyum tipis dengan kacamata hitamnya.

My Psychopath (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang