Dara mengerjapkan matanya berkali-kali, berusaha menetralkan penghilatannya yang belum sepenuhnya terkumpul. Kepalanya yang berdenyut nyeri dan terasa berat mencoba tak dihiraukannya, ia lebih memilih berusaha bangkit untuk memperjelas apa yang tengah terjadi saat ini. Potongan kejadian tadi siang berputar satu-persatu di otaknya, gumpalan kecil di dalam kepalanya memberitahu sang pemilik atas apa yang sebelumnya terjadi. Ingat saat sedang berjalan dan dengan tiba-tiba seseorang membekap mulut juga hidungnya hingga pandangannya mengabur.
Dara mengamati sekelilingnya, ia sadar ini bukan tempat penyekapan atau apapun itu, melainkan ini hanyalah sebuah tenda kecil yang menjauhi kata penculikan, sungguh tempat yang tidak masuk akal. Suasananya pun amat mencengkam dan sangat gelap.
"Gue dimana?! Tolongg! Tolongin gue! Bang Dava? Kenzi? Arga? Megan?! Tolongin gue, hiks ..." Dengan pita suara yang kian melemah, Dara meraba-raba sekitarnya, mencoba mencari sesuatu yang akan membantunya keluar dari sana sampai tangannya tak sengaja menyentuh sebuah lubang. Oh, nampaknya itu jendela tenda yang resletingnya terbuka.
Dara keluar dari tenda dengan hati-hati, kakinya yang tanpa alas merasa tidak memijak tanah ataupun lantai, sesuatu yang dinginlah yang menyambut kulit betisnya untuk pertama kali. Karena keadaan malam yang sangat gelap ditambah tidak ada lampu sama sekali, Membua kedua matanya tak bisa melihat apapun.
Semilir angin begitu menggelebug menerpa kulitnya. Dara kembali terisak, ia takut."Ini dimana?! Kenapa anginnya terbuka gini?! Tolongg!" Dia kembali berteriak, berharap ada seseorang berhati mulia yang dengan suka rela akan menolongnya.
Larut dalam kekalutan, hingga tanpa disadari sesuatu yang berkilau menyapa penghilatannya, dengan mata memincing Dara memberanikan diri mendekat ke arah benda kecil itu, ia ingin mengambilnya namun sebuah suara tiba-tiba mengejutkannya.
Dear my princess ...
Tiga tahun lalu, aku melihatmu
Tiga tahun lalu, aku mengenalmu
Tiga tahun lalu, aku mencintaimu
Ketika kulihat seorang wanita yang duduk sendiri di bangku taman, rambutnya meriap terusap angin, wajahnya cantik, sangat cantik.
Aku tidak merasakan apa-apa saat itu,
Ku anggap kau hal biasa layaknya batu.
Namun, seiring berjalannya waktu, kau semakin membuatku merindukanmu.
Semakin membuatku candu akan dirimu.
Membuatku berpikir bahwa kau bukan hanya sebuah batu, melainkan mahkota ratu.
Hingga dengan mudahnya Tuhan memberiku rasa cinta untukmu.
Satu tahun, dua tahun, tepat di tanggal ini kau sudah membuktikan bahwa cintamu tulus untukku.
Terimakasih telah setia mencintai pria brengsek seperti ku hingga saat ini.
Terimakasih karena sudah bertahan dengan sikapku yang membuatmu tak nyaman.
Terimakasih atas segalanya.Happy anniversary for 3 years darling ...
Selamanya aku mencintaimu.Tanpa diminta sesuatu terasa meledak dalam perutnya, tangan gadis itu gemetar dengan liquid bening yang tanpa sadar keluar dari sudut matanya, Dara menatap kosong angin malam, membiarkan angin itu membawanya serta ke masa lampau, masa dimana ia mengenal Arga. Dari orang asing, menjadi orang yang paling penting.
Dara tidak tau darimana suara itu berasal, namun ia yakin. Itu pasti suara Arga.
Dara menggerakan tubuhnya, mencari-cari darimana suara itu berasal.
Tiba-tiba sebuah cahaya muncul, tepat di bawah kakinya, lampu berwarna merah terang mengelilinginya membentuk gambar hati. Dara menutup mulutnya dengan tangan, sungguh persiapan yang sempurna."Happy anniversary darling ..."
Dara terpaku, seluruh sarafnya menegang kala lampu-lampu menyala dengan serentak. Semuanya menjadi terang, otaknya belum bisa diajak kompromi, ia telalu terkejut atas semua ini, berawal dari penculikan yang tak terduga hingga membuka mata di tempat terbuka. Dalam hitungan menit selanjutnya, Dara akhirya melihat sosok Arga, namun ada yang aneh dengan cowok yang ia cari-cari sejak tadi itu, ya, bucket bunga di tangan kekarnya yang menjadi tanda tanya besar.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Psychopath (Terbit)
أدب المراهقينPosesif adalah caraku mencintaimu, agar kau tetap ada di sampingku dan tidak pergi dari hidupku🔪 #1 in possessive, 10 Juni 2020 #1 in acak, 15 Juni 2020 #1 in fiksiumum, 15 Juni 2020 #1 in mati, 17 Juni 2020 ©Nabilarahma