Chapter 9

605 182 243
                                    

◐◐◐

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

◐◐◐

꧁꧁  𝕭𝖊𝖆𝖚𝖙𝖎𝖋𝖚𝖑, 𝕳𝖎𝖘 ꧂꧂

◐◐◐











"Sumpah aku tidak sadar kalau aku tertidur. Tau-tau aku sudah ada diatas kasur mu. Maafkan aku, kau jadi harus membuat karangan satunya lagi seorang diri. Aku tidak bisa mengawal mataku sendiri. Lihat meja, buku, lalu terkena angin sepoi-sepoi, ha! memang aku tidak bisa menahan mataku."

Aku hanya mengeleng, melihat Angela yang berbicara begitu keras hingga menarik perhatian semua yang berada didalam bus umum ini. Namun nampaknya sifat malu Angela sudah lama dibuang kedalam jurang, karena gadis ini hanya mengabaikan tatapan terganggu dan kekehan orang yang turut menaiki bus ini.

"Tak apa. Karangan terakhir itu menggunakan bahasa Inggris jadi aku bisa buat sendiri. Aku tau kau lelah, sebab dari wajahmu aku sudah tau kalau kau ini tidak pernah jalan kaki jauh seperti sore kemarin."

"Hehe kau tau rupanya. Aku bukan mau riya tapi, aku selalu naik kendaraan mewah yang ada emas beribu karat dan kalau meluncur SSUP! dalam satu kedipan mata nakalmu itu sudah sampai! Lagi pun kalau selalu jalan kaki, nanti kulit ku terbakar matahari eung tidak mau lah aku tidak mau itu terjadi -- ADUH ADUH jadi riya kan hehe.. "

Angela pura-pura tersipu malu dan bak puteri Sofia The First, tangannya menutup mulutnya lalu tertawa anggun.

Aku memukul lengannya kuat dan tertawa karena reaksi wajahnya pada saat itu memang benar-benar minta ditendang dengan kaki.

"Telapak kakiku sudah gatal ingin hinggap di wajahmu duh!"

"Hehe sabar boskuuu ! By the way, thank you karena sudah meminjamkan baju mu. Kalau tidak, mungkin aku pergi kelas dengan tidak mandi hehe, aku tidak peduli tapi takut semua terkena strok saat berjalan disebelahku."

"Tak apa. Lagipun ukuran kita sama. Baju itu juga murah, tidak seperti baju mu. Aku membelinya di pasar. 5 helai hanya 100 ribu."

"Eh? Baju yang kau pakai ini juga dari pasar?"

Aku melihat sweater biru yang kupakai. Lalu aku nyengir tak bersalah.

"Oh tidak. Ini baju mahal. Aku membelinya di mall."

Angela menatapku tajam dan menepuk bahuku keras.

"OH! Kau memakai baju mahal tapi aku, kau memberiku baju murah! Aish untung saja kau baik karena sudah menyelesaikan kerja kelompok itu, kalau tidak kau pun akan aku jual di pasar juga! Hmph !"

Aku tertawa kecil, melihat wajah memerah Angela dengan bibirnya yang sudah berdecak marah.

Tidak. Aku tidak menyentuh tugas kelompok itu semalam. Tidak setelah Victor ingin aku melaksanakan syaratnya karena dia telah lama menunaikan janjinya.

Black Wings [🕒]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang