Chapter 27

330 49 68
                                    

Hai haaii ada yang kangen cerita ini nggak? Atau kangen sama authornyaa.. 👉👈
Gk ada ya? Yaudah gapapa :')

Masih inget sama alur cerita ini kan?? Kan? Kan? Kalau udah lupa silah baca dari awal ehehe.

Kalau ada typo silahkan dikoreksi yaa 😊







===========
WISHES
===========




Beberapa minggu setelah kejadian di dunia ghaib.

"Hiks .."

Angela menghela nafasnya saat mendengar suara isakan dari arah kamar tidur Venice. Kakinya melangkah ke kamar itu dan dengan perlahan membuka pintunya.

Matanya melihat Venice yang terbungkus selimut, masih tertidur namun dahinya berkerut dan setetes air mata mengalir dari sudut matanya. Sangat terlihat jika dia memimpikan sesuatu yang dia ingin lupakan.

Dengan langkah kaki yang dia langkahkan sepelan mungkin, dia mendekati ranjang tersebut. Matanya menatap dahi yang berkeringat itu dengan sayu.

Telapak tangannya mengelus dahi itu selembut mungkin, mengusapnya hingga kerutan didahi itu menghilang.

Tidak mampu untuk bertahan, dia membaringkan tubuhnya disamping Venice, membawa tubuh kecil itu ke dalam rengkuhannya, dengan tangan mengusap lembut rambut panjang yeoja itu.

"Aku ada disini untukmu, Venice. Selalu."

Seperti malam-malam sebelumnya, ucapan itu kembali terucap dan mengantar mereka ke alam mimpi yang lebih baik dari realita.







-------







"Lala!"

Teriakan nyaring itu bergema di rumah sederhana tersebut, membuat burung-burung yang sedang bersantai tenang di pagar balkon berterbangan ketakutan.

"Iyaaaaa !!"

Balasan yang tak kalah nyaring itu membuat pagi yang tadinya hening kini menjadi huru-hara.

Diruang tamu, muncul Venice yang sudah berkacak pinggang dengan wajah masam menahan marah. Kulitnya yang putih kemerahan kini menjadi semerah tomat.

Angela yang melihat itu sudah tahu apa yang akan terjadi, Venice akan marah besar.

Dengan refleks dia terkekeh dan menjatuhkan kakinya yang tadinya terangkat diatas meja. Kripik kentang diletakkan diatas meja dengan perlahan. Matanya melirik meja yang sebelumnya rapi kini berantakan kerena perbuatannya.

Bantal-bantal sudah berserakan dilantai. Padahal dulu rumahnya rapi, indah, dan mencerminkan perawan cantik, tapi sekarang sudah seperti kamar bujangan pengangguran.

"Adudu baby kenapa masih pagi sudah marah-marah hm ? Nanti kalau calon anak kita wajahnya berkerut bagaimana ?"

Bulu mata lentiknya sengaja dikedip-kedipkan dengan bibir maju.

"Bapakmu baby! Apa yang sudah kau perbuat pada ruang tamuku yang bak hotel tadi ha?! Aish Angela Park !!"

Angela dengan segera bangkit dan membereskan barang yang berserakan itu saat melihat Venice sudah mengulurkan tangan, ingin memberekan.

"Eit ! Eit ! Tidak boleh bersih-bersih ! Duduk sana, nanti lelah !"

Venice mencabikkan bibirnya saat Angela dengan cepat merampas semua sampah yang dia kutip.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 20, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Black Wings [🕒]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang