Chapter 25

427 120 81
                                    


Aku sekarang mau kasih target ah, aku bakal lanjut kalau chapter ini dapet vote 30+. Kalau belom sampai 30an aku gk bakal update 😛
Biar ga tuman ih para penumpang gelap disini wkwkwk

Happy reading zheyenk..
Jangan lupa vote & komentarnya ya 💜
___________________________________________








Jangan lupa vote & komentarnya ya 💜 ___________________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.










◐◐◐

꧁꧁ 𝕬𝖓𝖌𝖊𝖑'𝖘 𝕸𝖎𝖘𝖘𝖎𝖔𝖓 ꧂꧂

◐◐◐


















Pintu rumah yang selalu dia kunjungi itu diketuk perlahan lalu nama pemilik rumah dipanggilnya. Kakinya menghentak-hentak dilantai, tidak sabar menunggu pintu didepannya untuk dibuka. Dahinya berkerut saat tidak ada sahutan.

TOK TOK TOKKKKK !

"Roboh pintu rumah orang, Angelo. Kau ini jadi malaikat lembut sedikit lah !"

Satu tatapan maut dihadiahkan Angela pada Demian yang setia berdiri dibelakangnya dengan wajah malasnya.

"Kau buta ? Aku Angela ! Dan jangan sesekali panggil nama asliku didepan Venice. Aku tidak mau dia salah faham."

"Sama saja. Angela kah, Angelo kah, mereka orang yang sama. Sifat yang sama, cantik yang sama, cinta yang sama."

Mereka berdua terdiam. Niat Angela ingin membalas kata-kata Demian itu lenyap seperti ditiup angin, saat tatapan dari mata redup Demian seakan membuat mulutnya terkunci, tidak mampu berkata-kata.

Tatapan lembut penuh perasaan sayang.

Angela menghela nafas dan sedikit berjinjit, mengusap lembut rambut hitam Demian lalu memusingkan tubuh dan kembali mengentuk pintu.

Kenapa dia tidak marah ? Kenapa dia harus mengusap rambut Demian ?

Jawabannya adalah, ibunya. Ibunya selalu berpesan untuk menghormati perasaan orang lain. Ya, perasaan Demian itu sangat luar biasa dan sangat terlarang.

Tapi coba bayangkan kalau kita berada diposisinya ? Sanggup kah kita menghadapinya ? Dicemoh dan dihina padahal bukan dia yang meminta perasaan itu datang.

Jadi walaupun dia tidak dapat membalas perasaan Demian tersebut, dia hanya mampu menghormati laki-laki itu, biarkan dia meluahkan perasaannya sampai dia puas. Sampai dia sendiri lelah untuk mengejar maka dia akan berhenti dengan sendirinya.

Sementara Demian sendiri, laki-laki itu berdiri kaku, mata yang tadinya redup berkedip pelan. Terkejut dengan usapan lembut jemari Angela dirambutnya.

Black Wings [🕒]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang