Black Wings [🕒]

Chapter 24

Dear, my silent readers..
Muncul dong please, meskipun kalian ga komen, bisa lah ya teken bintang bentar? Cuma satu detik kok, ga nyedot kuota kalian juga. Masa makin kesini penumpang gelap makin banyak si hiks :'
Kalau banyak penumpang gelap ginii, kemaren yang aku aslinya update 2x seminggu jadi nurun kan jadi seminggu sekali.

______________________________

◐◐◐

꧁꧁ 𝓞𝓷𝓮 𝓛𝓪𝓼𝓽 𝓣𝓲𝓶𝓮 ꧂꧂

◐◐◐

Juntaian anak rambut yang menutupi kelopak mata itu disisirnya ke belakang telinga. Jemarinya berhenti seketika. Wajah tenang gadis itu ditatapnya lama.

"Venice.." pengucapannya sungguh datar. Tubuhnya direndahkan sedikit agar wajahnya dapat mendekati si wanita.

Dia tau, Venice merupakan tipe orang yang akan terbangun walaupun pintu berderit sedikit saja. Namun mimpi yang dia rajutkan ke dalam tidur perempuan itu terlampau indah hingga Venice tidak sadar akan suara beratnya.

Sengaja, supaya dia dapat melaksanakan sesuatu. Sesuatu yang harus dia lakukan untuk kali terakhir.

"Aku tau kau kuat. Pendampingku tidak mungkin lemah walaupun tanpa aku disampingnya."

Sepasang matanya memandang redup kearah luar jendela. Bibir basahnya mengecup lembut ubun-ubun perempuan kesayangannya itu.

Langit telah berganti warna orange dengan beberapa ekor burung yang berterbangan kembali menuju sarang mereka. Telapak tangannya yang hangat mengusap perlahan permukaan perut Venice yang masih rata. Sudut bibirnya terangkat naik.

Wajahnya yang kosong tanpa emosi menatap sosok tubuh Venice sebelum dia menghilang, tepat ketika matahari hilang tergantikan dengan sinar bulan yang bergemerlapan bersama bintangnya.

Juga menghilang bersama sebuah untaian kata,

"Selamat tinggal Venice. Jaga dirimu dan anak kita."

Dan dia beredar pergi. Kata-kata terakhir itu tergantung sepi. Tiada balasan dari Venice yang lena digulat mimpi indah.

Kemunculan Victor yang secara tiba-tiba pada malam itu, diiringi satu pesan tersirat yang ingin disampaikan khusus untuk Venice.

Dia sadar janjinya untuk bersama Venice nanti pasti roboh jua akhirnya.

Ucapan selamat tinggal seharusnya menjadi penamat kecil hubungan mereka pada malam itu.