Chapter 3

798 215 268
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.







◐◐◐

꧁꧁ 𝖂𝖍𝖔 𝕬𝖗𝖊 𝖄𝖔𝖚?  ꧂꧂

◐◐◐













"Andwae..."

"J-Jebal.. Hahh..."

"BERHENTI!!"

Mata itu terbuka begitu lebar menatap kearah jendela. Dadanya berombak akibat nafas yang berburu keluar. Peluh membasahi sekujur tubuhnya meskipun saat itu cuaca sedang dingin karena baru memasuki pukul 4 pagi.

Perempuan itu bangun dari tidurnya, tangan yang mengigil menyentuh sekujur tubuhnya dengan sebuah isakan lirih mulai terdengar.

Pakaiannya masih terpasang rapi pada tubuhnya, kamarnya berada dalam keadaan yang rapi sama seperti ketika dia baru berbaring setelah pulang dari rumah sakit. Tapi dia tahu dan sangat yakin akan kejadian yang baru menimpanya tadi itu bukanlah hanya sekadar mimpi.

Karena sekujur tubuhnya terasa sangat ngilu dan sensitif, juga jendela yang pada mulanya terbuka, kini sudah tertutup rapat kembali.

Dia baru saja membuat hubungan badan dengan satu makhluk yang dia tidak ketahui. Makhluk kegelapan yang telah mengklaim tubuhnya.






∇∇∇∇∇∇







VENICE POV



"Wah lihatlah! Aku melihat semua orang menendangnya kemarin tapi aku tidak tau kalau ada yang mengigit lehernya! Euw, mungkin dia jual diri kepada dokter yang merawatnya semalam, karena tidak ada uang untuk bayar biaya perawatan!"

"Dasar pelacur!"

"Berdoalah agar dokter yang kau layani semalam tidak sampai terkena HIV mu! Hahahahaha!"

Aku mengigit bibir, kepala masih setia menunduk walaupun ucapan-ucapan kotor penuh penghinaan itu masuk ke daun telingaku. Tanganku merapatkan selendang yang menutupi kawasan leherku. Dalam hati aku mengutuk diri sendiri karena lupa untuk membetulkan kembali selendang itu selepas berlari mengejar bus tadi.

Hanya beberapa langkah lagi aku dapat masuk ke dalam kelas biologi yang aku ambil, namun rambut ku tiba-tiba ditarik oleh seseorang hingga aku meringis kesakitan.

Dan ketika itu aku bertatapan dengan wajah dingin seorang wanita berumur 40-an. Wanita yang memakai pakaian mewah itu menatapku penuh kebencian dan tarikannya pada rambutku semakin kuat hingga tak terasa air mata ku menetes dari sudut mata.

"Oh jadi kau ya perempuan yang membuat anak ku masuk rumah sakit!"

Aku mengeleng, walaupun terasa pedih. Mencoba menidakkan tuduhan wanita itu. Tanganku memegang pergelangan tangannya, mencoba menahan agar tidak menarik rambut ku terlampau kuat walaupun aku tahu itu sia-sia.

Black Wings [🕒]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang