Chapter 26

439 87 26
                                    

◐◐◐

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

◐◐◐

꧁꧁ 𝕬𝖓𝖌𝖊𝖑'𝖘 𝕸𝖎𝖘𝖘𝖎𝖔𝖓 𝕻𝖆𝖗𝖙 2 ꧂꧂

◐◐◐




"BURPPP !"

Venice menutup mulutnya, matanya terbeliak tidak percaya saat suara sendawa yang terlampau keras itu terlepas dari bibirnya.

Kemana perginya ciri-ciri gadis idaman asia mu Venice ?

Dia mengangkat bahu tidak peduli, yang penting perutnya kenyang.

Tangannya meraih kripik kentang diatas meja yang sudah berserakan dengan berbagai jenis bungkus makanan yang sudah kosong.

Dahinya berkerut saat siaran televisinya yang tadinya menayangkan berita tentang hewan kini menampilkan berita gosip murahan tentang artis korea dimana Twece Jihye dan Kang Dariel dinyatakan sedang menjalin hubungan.

Dengan cepat dia mengganti siaran tersebut. Tidak bisa dibiarkan, kalau tidak nanti anaknya bisa jadi idol keppo saat sudah besar nanti !

Siaran berhenti di sebuah drama yang menampil cerita, dimana sang pemeran utamanya ditinggal seorang diri menghadapi beratnya kehidupan dengan anak didalam kandungannya, setelah ditinggalkan oleh kekasihnya yang lebih memilih perempuan lain yang lebih kaya dan cantik.

Kunyahan Venice terhenti. Mati sudah seleranya untuk makan.

Diletakkannya bungkus kripik itu diatas meja lalu dia menatap televisi dihadapannya.

"Ma, Caca ingin bertanya boleh ?"

Venice merasa sudut bibirnya terangkat melihat betapa imutnya bocah yang berperan sebagai anak itu. Matanya yang bulat, hidung kecilnya dan bibir kecilnya yang berceloteh riang.

Sang ibu mengusap kepala anaknya yang tingginya hanya sebatas pinggangnya itu. Senyuman penuh keibuan tercetak jelas diwajahnya. Hilang sudah lelah ditubuh sang ibu setalh bekerja karna melihat betapa sehatnya anak yang susah payah dia besarkan seorang diri itu.

"Caca memang tidak punya papa ya ? Caca lihat semua teman Caca bawa papa dan mama mereka saat pertemuan semalam ..

Serentak, luntur sudah senyuman diwajah Venice dan wajah ibu anak itu.

PIP !

Remote tv dilempar kasar keatas meja hingga melanggar beberapa bungkus makanan hingga jatuh berserakan. Televisi yang layarnya sudah gelap itu ditatapnya tajam dengan nafas terengah akibat menahan sesak di dada.

Seketika kemudian matanya berair, perasaanya bercampur aduk. Emosinya terganggu. Venice bangun dari sofa, berjalan cepat menuju ke kamar tidurnya. Langkah kakinya bergema dilantai rumah yang sunyi tersebut.

Sesampainya dia dikamar, dia terdiam didepan pintu. Matanya yang sudah kabur akan air mata melihat ruang tidur itu. Berpuluh kilasan memori terlintas fikirannya.

Black Wings [🕒]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang