Chapter 23

376 104 137
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





◐◐◐

꧁꧁  𝕾𝖊𝖈𝖗𝖊𝖙 ? ꧂꧂

◐◐◐









Semuanya berjalan lancar, maksudnya lancar itu untuk Angelo, laki-laki yang tidak Venice kenali itu begitu serius mendengar semua penjelasan Dokter, bagaikan dia lah Ayah dari anak yang dikandung Venice.

Sementara Venice ? Dia hanya mendengar namun matanya menatap tangannya yang berada diatas paha. Lebih tepatnya tangan Angelo yang mengenggam lembut tangannya sejak masuk ke dalam ruang dokter ini.

Mari kita kembali ke satu jam yang lalu, dimana ketika dia dan Angela sedang menunggu giliran mereka untuk dipanggil, Angela tiba-tiba saja bangun dari duduknya dan berkata ingin ke toilet sebentar.

Dan ketika itu, Venice fikir kalau Angela akan pergi ke toilet mungkin untuk beberapa menit saja, namun sampai namanya dipanggil setengah jam, dia tau kalau Angela tidak akan kembali untuk waktu yang lama.

Perasaan resah mulai melanda hatinya. Sejak mulai menjejakkan kaki di rumah sakit ini untuk memeriksa keadaan kandungannya, hatinya sudah terasa seperti diremas saat melihat semua ibu hamil disana datang ditemani oleh suami mereka.

Sementara dia ? Hanya Angela yang hadir sebagai peneman. Itupun gadis itu sudah hilang bagai angin entah kemana.

Mungkin saja dia sedang diare, makanya dia lama.

Sekarang ini, dia sendirian. Tanpa siapapun. Dokter sudah dua kali memanggil namanya namun tubuhnya kaku, tidak mau bergerak.

Victor ? Ayah anaknya itu sudah hilang duluan. Saat dia baru membuka mata, kasur disampingnya sudah kosong, meninggalkan kehangatan laki-laki itu.

Dia tahu kalau kejadian semalam itu bukan mimpi karena ketika dia tiba didapur, meja sudah dipenuhi hidangan sarapan. Khas Victor sekali.

Namanya dipanggil sekali lagi oleh dokter itu, namun dia tetap kaku.

Malu dan sedih mendominasi hatinya.

Dirinya sudah bertekad, dia akan membiarkan dokter itu memanggil namanya lalu ketika dokter itu memanggil nama pasien selanjutnya, dia akan angkat kaki dari situ, melupakan niatnya untuk diperiksa.

Jika dia bangun, dia akan dihadiahi tatapan heran para pengunjung rumah sakit karena disana hanya dia yang sendirian.

Tiba-tiba muncul sesuatu dihati Venice,

'Tidak, Venice. Ini pemeriksaan pertama anakmu. Tidak mungkin kan kau tidak kasihan dengan anakmu sendiri ? Dia harus diperiksa supaya sehat dan dokter bisa memberikan vitamin untuk perkembangannya.'

Venice menghela nafas dan bangkit dari duduknya, menuju ke arah dokter yang sudah mengerutkan dahi mencari perempuan yang bernama Venice.

"Saya Venicea Kim."

Black Wings [🕒]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang