Malvin POV
-------------------------"Lepasin tangan anda dari gadis saya bajingan".
Aisshhh kok aku bisa bicara kayak gitu ya, padahal kan aku niat nya cuma mau nolong doang, tapi kok aku malah kepikiran terus ya. Astagfirullah otak aku kenapa sih pake eror segala.
Awww, pake sakit segala nih wajah, gara-gara nih gadis kecil aku harus berantem sama penjaga club, untung nih bocah pingsan, kalau tidak mungkin dia sudah curiga sama aku. Baru satu hari saja sudah kayak gini, gimana kalau satu minggu bisa koma nih aku di rumah sakit.
Huff, cape juga menyamar kayak gini. Heuh, aku menarik napas ku lalu membuang nya perlahan, sekilas aku melirik ke arah gadis di samping ku yang masih saja pingsan, maafin aku ya Riza kalau aku sudah lancang membawa mobil kamu.
"Jangan... Tolong maafin gue Aina".
Eh, kok dia ngomong sendiri sih ? Ngigau atau gimana sih ?.
"Tolong Na, maafin gue. Gue gak ada niatan buat nyelakain lo".
"Ini semua rencana nya Nathan, tolong jangan celakain gue Na".
Tuh kan, dia ngigau lagi. Tapi kok aku penasaran kenapa nih gadis bisa ngigau kayak gini, seperti ada sesuatu yang terjadi di masa lalu nya.
Di sepanjang jalan sampai ke rumah nya, Riza tidak henti-henti nya ngigau dan terus menyebut nama Aina sama celakain. Kok aku jadi curiga ya sama nih bocah.
"Arghhhh, jangan".
Ya ampun, ngigau kok kayak orang kesurupan sih, pake teriak-teriak segala sampai budeg nih kuping aku mendengar nya.
Aku merasa kasihan dan berinisiatif membangun kan nya sambil mengguncang-guncang tangan nya "Riz, bangun kita sudah sampai di rumah".
"Ngggg".
"Buruan bangun Riz" aku kembali mengguncang tubuh nya cukup kencang.
"Ngg, bentar gue masih ngantuk".
"Buruan, sudah malam Riz".
Akhir nya aku melihat gadis di samping ku itu tersadar dan mengucek-ngucek kedua bola mata nya. Lalu mulai menguap dengan santai nya.
"Ini dimana ?".
Masih belum sadar sepenuh nya ternyata, pasti kejadian tadi gadis ini tidak mengingat nya. Syukur kalau gitu, aku bisa bernapas lega.
"Ini di rumah kamu neng".
Seketika itu mata nya membulat sempurna dan langsung melihat ke luar jendela mobil.
"Loh kok bisa ? Eh, kok lo bisa bawa mobil sih cupu ?".
Ya ampun pertanyaan macam apa itu, kesan nya kok merendahkan aku banget, ingin rasa nya aku bilang begini "Ya bisa lah neng, bawa helikopter juga bisa saya mah".
Namun mulut ku harus tetap berbohong, tapi aku harus sedikit menyombong di hadapan nya "Ya bisa atuh neng, saya ini cupu bukan nya bodoh".
"Biasa aja dong lo, gak usah ngegas segala".
Ya ampun, salah lagi, heran deh aku sama perempuan. Toh semua yang keluar dari mulut laki-laki kayak nya selalu salah di mata perempuan.
"Huekk huekk"
Ish jijik banget pake muntah segala lagi nih gadis, untung nya dia muntah keluar jendela, kebayang kan kalau dia sampai muntah di dalam mobil, bisa di salahin lagi aku sama dia.
Aku berniat sedikit meledek nya "Maka nya kalau tidak kuat minum, jangan sok-sok an neng. Minum wine kok kayak yang minum air putih aja, ckck".
Seketika itu dia langsung menatap dan membulatkan mata nya, jari telunjuk nya juga sudah menunjuk ke arah ku "Kok lo tau gue minum wine ?".
![](https://img.wattpad.com/cover/226145525-288-k359001.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE IN MISSION ✅ [ SELESAI ]
Jugendliteratur( END ) Judul awal ( PHANTOM ) ___________ Bercerita tentang seorang anggota polisi muda yang harus rela menyamar sebagi siswa SMA cupu dan harus kembali ke sekolah untuk menyelesaikan sebuah kasus pembunuhan misterius yang di bebankan padanya. Nam...