chapter 23

877 86 1
                                    

Hari ini Malvin kembali ke rutinitas nya di sekolah, selain belajar iya juga mengumpulkan beberapa bukti penting. Kini iya mendapat tambahan bantuan karna Riza dengan senang hati membantu nya sekuat tenaga.

Sungguh sangat manis perlakuan nya kali ini. Riza sering membuatkan Malvin bekal, ya walaupun masakan nya masih di bawah standar tapi ya its ok lah untuk ukuran pemula.

Kini mereka berangkat sekolah bareng menggunakan motor matic milik Malvin. Riza sangat antusias karna ini pertama kalinya dia berangkat sekolah naik motor, apalagi di bonceng oleh seorang laki-laki.

Tiba di parkiran sekolah, mereka langsung di sambut oleh puluhan pasang mata yang memandangi mereka dengan heran.

"Riz, biar saya bukain helm nya".

Malvin langsung melepaskan helm dari kepalanya Riza.

Hal-hal kecil, namun sangat begitu manis dan berkesan.

Riza tersenyum manis "Makasih Cep".

Malvin membalas senyuman Riza.

Mereka langsung melangkah bersamaan, seperti biasa Malvin berpenampilan cupu dan kembali menjadi seorang murid bernama Acep.

Beberapa saat kemudian, Fira datang dan menggoda mereka berdua "Acie-cie, pasangan baru nih. Pj dong pj, ha ha ha".

"Gaje lo Fir, ganggu aja. Hus hus pergi sono" Riza malah mengusir sahabat nya itu, Malvin hanya tersenyum kecil.

Malvin tau kalau Riza sedang tak ingin di ganggu, memang semenjak beberapa hari yang lalu Riza selalu sensi jikalau ada yang mengganggu nya di saat sedang berduaan bersama Malvin.

Fira mendengus kesal "Sensi amet atuh neng. Riz, si Kaila sama si Nesya ngajakin dugem malam ini. Lo ikut gak ? Ikut lah, ayo dong ikut".

Riza langsung menatap Fira dengan tajam, sementar Malvin menoleh ke arah mereka.

"Fira sialan" bhatin Riza kesal.

"Sorry Fir gue gak bisa, gue udah tobat" balas Riza yakin.

"Uhuk-uhuk" Fira langsung terbatuk "Sejak kapan lo tobat Riz ?".

Kini giliran Riza yang mendengus kesal "Kepo lo, Fir. Udah ah gue mau kelas dulu. Yuk Cep temenin gue" Riza langsung menarik tangan Malvin dan berjalan lebih cepat.

Fira langsung menghentikan langkah nya dan menggaruk-garuk belakang kepala nya.

_______________

"Riz, kita ngapain sih kesini ?" tanya Malvin di saat Riza membawa nya ke taman belakang.

"Mojok atuh, Cep. Gue males ke kelas, kita mojok aja yuk di taman belakang" balas Riza dengan polos.

Malvin langsung geleng-geleng kepala "Kamu bar-bar juga ya Riz ? Apa jangan-jangan kamu selalu gini sama pacar-pacar kamu dulu ?".

"Sembarangan kamu Cep. Ya gak atuh, uuh lo bikin gereget gue aja" kesal Riza, Malvin hanya terkekeh setelah melihat wajah kesal Riza.

Langkah mereka terhenti tatkala melihat beberapa murid dan guru sedang berkumpul di depan pintu sebuah ruangan.

Itu adalah ruangan pribadi nya Santoso si kepala sekolah di SMA Harapan.

Mereka sedikit kepo dan berniat ikut melihat apa yang sedang terjadi.

"Eh, ada apaan sih ? Kok ngumpul disini ?" tanya Riza kepada salah seorang junior nya.

"Ini kak, ruangan pak kepala sekolah terkunci dan dari dalam tercium aroma menyengat" jawab nya.

LOVE IN MISSION ✅ [ SELESAI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang