chapter 10✔️

11 0 0
                                    

" boong" ujar Stefan tak percaya.

"serah lu aja lah" ucap al cuek

"ada kabar gembira tau" heboh arion tiba-tiba.

"kulit manggis "

"kini ada ekstrak nya? " sahut stefan dan ryan sambil tertawa renyah.

"garing bego" sinis al menatap mereka jengah.

"apaan? "tanya michel pada arion yang asik dengan ponselnya.

"katanya hari ini kita pulang cepet" ucap arion senang "coba aja cek di grup" lanjutnya. Mereka pun melihat grup dan benar saja ada pemberitahuan kalau hari ini pulang cepat karna semua guru akan mengadakan rapat untuk ujian, Tak lama setelah itu bel tanda pulang berbunyi.

Al langsung bergegas menuju kelas zura untuk mengambil tas milik zura karna ketika di antar al zura tidak membawa tasnya. Sudah sampai di depan kelas al, al bertemu dengan sharla, imel dan neta sedang asik ngobrol dan sharla menenteng tas milik zura.

"sini tasnya zura" ucap al to the point ketika sudah berada di depan sharla. Imel, neta bahkan sharla sempat kaget mendengar ucapan al barusan, buat apa al bawa tasnya zura? Pikir sharla.

"sini" ucap al lagi dengan wajah dan nada bicaranya yang datar.

"nih, kok lu yang bawa? " tanya sharla ke bingungan.

"tenang aja gua udah bilang kok sama tuh bocah" ucap al, yang di maksud bocah ialah zura.

"oh,, bagus deh" ucap sharla sambil tersenyum singkat. Tapi, banyak pertanyaan di dalam benaknya. Ada apa al dengan zura?

"kok bisa? Oh apa jangan-jangan lu yang nganter zura? Lu pacaran sama zura? Kapan? Kok bisa? " neta si ratu kepo pun bertindak, dia meluntarkan banyak pertanyaan pada al membuat al pusing dan bingung harus menjawab apa.

"nanya satu-satu bisa ga? " ujar al dingin.

"tau luh bikin orang pusing aja, jangankan al, gua aja pusing dengernya" tambah imel pada neta, al jadi malas berlama-lama di sana, ia pun melangkah kakinya menjauh dari gerombolan perempuan itu.

"al ! Al - azka zelvin pratama!!! " teriak neta kesal, " gua nanya bukannya di jawab malah di tinggalin, pe'a" kesal neta. Ya gimana mau di jawab orang nanya nya ga kira-kira kok. Akhirnya ke tiga perempuan itu pun melanjutkan langkahnya yang sempat terhenti karna kehadiran al.

Al pun berjalan menuju parkiran, setelah sampai ia masuk kedalam mobilnya dan melajukan mobilnya meninggal SMA garuda menunju rumah zura.

....

"nih tas lu" ujar al sambil menaruh tas milik zura di meja belajar yang ada di kamarnya, al sudah berada di kamar zura kini.

"tas lu mana? " tanya zura sambil menutup novel yang sedang ia baca.

" ama stefan" ucap al seadanya lalu duduk di kursi kecil di samping meja belajar zura. Hening. Al melihat foto-foto yang ada di meja belajar zura. "lucu" batinnya tak lama ia menemukan sebuah foto zura dengan seorang laki-laki di samping zura, laki-laki itu merangkul bahu zura dan zura tersenyum, seyuman nya begitu menghangatkan dan zura juga tampak bahagia. Al belum pernah melihat zura tersenyum sebelumnya, ketika melihat foto itu hati al sedikit sakit, ia menaruh kembali foto itu lalu tersenyum tipis pada zura di balik senyuman itu terdapat sedikit luka kecil.

"ngapa lu? " tanya zura yang melihat al sedang tersenyum padanya walau sangat tipis zura bisa melihatnya.

"gpp" ucap al singkat "gimana keadaan lu? Udah mendingan? " al mengalihkan pembicaraan.

youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang