chapter 13

10 1 0
                                    

Al sedang menatap ke arah kaca memandang pemandangan di luar sana,tak menyimak guru yang sedang menerangkan pelajaran saat ini.

Flashback

Al sedang duduk di sebuah bangku panjang di depan kelas menatap taman sekolah yang indah dan hijau banyak pula siswa atau pun siswi yang berlalu lalang di taman itu sampai ia tak sengaja melihat gadis sedang menangis di bawah pohon rindang yang sejuk, penasaran ia pun berjalan menuju gadis itu namun langkahnya terhenti saat salah satu siswi mendekati gadis itu, al masih memandang lekat ke arah gadis yang masih menangis itu.

"nih makan jangan nangis terus, gua beli in roti keju kesukaan lo" kata teman gadis itu, gadis itu menghapus air matanya dan mengambil roti keju itu dengan senyuman senang dan mulai memakan roti itu.

" gua ga bisa lupain dia" ujar gadis itu raut wajahnya kembali sedih.

" bisa kok masih butuh proses aja" ujar temannya sedang seyuman berusaha meyakinin gadis itu agar tak bersedih lagi.

entah kenapa al menjadi penasaran dengan gadis itu, ternyata al baru menyadari bahwa ia satu kelas dengan gadis itu dan situ lah al mulai memerhatikan gadis itu dari jauh dan mulai menyukai nya dalam dia, sebenarnya ingin sekali al mengungkapkannya namun ia urungkan niatnya itu.

Flash back off

" AL!!" teriak sang guru yang sedang menerangkan pelajaran. Teriakan itu membuat al sadar dari lamunannya dan menatap sang guru yang sedang menatapnya juga.

"kamu denger ga saya ngomong apa? " tanya guru itu meninggikan suaranya.

" denger lah bu, orang ibu teriak-teriak ngomongnya" ujar al santai seolah ia tak melakukan kesalahan apapun.

" kalau kamu masih melamun saja, ibu akan menghukum kamu, paham! " ujar sang guru menatap tajam al, namun al tak takut dengan tatapan itu ia memasang muka datar menatap sang guru.

" siap" ucap al lalu melihat ke arah papan tulis, guru itu pun lanjut menerangkan pelajaran lagi.

....

Tiga menit yang lalu bel istirahat berbunyi. Semua murid di kelas al keluar untuk pergi ke kantin mengisi perutnya yang lapar, di kelas hanya ada al, ryan dan stefan.

" al,,,kantin ga? " tanya ryan yang duduk di depan al.

" lu aja gua males" ucap al sambil merebahkan tubuhnya di atas meja.

" mau nitip ga? " tanya stefan

" boleh" ucap al sambil memejamkan matanya, satu tangannya di pakai untuk menjadi bantal kepala dan satu lagi ia masukan ke kantung celananya, ala-ala bad boy gitu deh.

" nitip apaan? " tanya ryan

" minuman apaan aja, tapi yang nganteri zura ya, " ujar al sambil tersenyum tipis, membayangkan kalau zura benar-benar mau mengantarkan nya, tapi ga mungkin lah mana mau dia pikirnya.

" gila aja lu mintanya" ujar stefan sewot, membayangkannya saja sudah tidak mungkin untuk seorang zura.

" kalau mau, kalau engga ya udah ga usah" ucap al, stefan dan ryan pun pergi menuju kantin. Membeli minuman pesanan al tadi dan duduk di meja yang di sana sudah ada michel, arion, imel,sharla, neta dan,,,,, zura.

" hai kawan-kawan ku yang ada di sana! Yang ada di sini! Ayo semuanya nyanyi! " teriak stefan seperti orang gila

" berisik bego! Kayak orang gila aja lu" ujar michel mendorong tubuh stefan.

youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang