"ini kak buat kak al" altha mengulangi ucapannya. Al tak berniat mengambil kotak makanan yang di berikan altha padanya.
"buat lu aja" ucap al tanpa melihat altha yang menatapnya dengan senyuman manisnya.
"aku udah makan kak, ini buat kak al aku sengaja bikinin" jelas altha masih menatap al dan masih tersenyum pada al.
"gua ga mau" ucap al lagi
"tapi aku udah bikinin buat kak al" ucap altha lagi. membujuk al supaya menerima bekal makanan itu. Teman-teman al tak bersuara mereka serius menyimak al dan altha hanya zura yang sibuk dengan ponselnya tanpa memedulikan al dan altha.
"gua ga suruh lu kan? " tanya al, memang sih al ga menyuruh altha membuatkan bekal untuknya.
"iya sih kak,, cuman aku emang sengaja bikin buat kak al" ucap altha lagi, ia tak mau menyerah untuk mendapatkan hati al.
" gua bilang engga" ucap al penuh penekanan.
"tapi kak al aku bi-"
"gua bilang engga ya engga!" ucap al sedikit meninggikan suaranya, Sontak altha terkejut.
"ya,,ya udah k,,,kak al aku pe,, pergi dulu" ucap altha gugup dan takut lalu pergi dari hadapan al.
"parah lu al anak orang juga" ucap stefan pada al. Apa boleh buat al melakukan ini karna ia tak menyukai altha dan tak mau memberikan secercah harapan untuk altha walau al tak pernah memberikan sedikit harapan altha tetap saja mendekatinya al yang jelas-jelas tak menyukainya dan tak menginginkan kehadirannya.
"siapa bilang anak setan? " tanya al pada stefan
"elu yang bilang anak setan, parah lu bego" stefan menunjuk arion yang sedang asik memakan bakso di depannya yang baru saja ia pesan, stefan tiba-tiba menyalahkan arion, emang ga jelas nih bocah.
"gua lagi, kapan gua bilang anak setan upil badak" ujar arion pada stefan dan stefan hanya terkekeh pelan.
" al lu ga niat nanyain zura kenapa ga makan? " tanya stefan pada al yang sedang asik bermain game di ponselnya.
"udah gede kali,serah dia mau ngapain" ujar al enteng dan zura tak memedulikan ucapan al itu. Maklum emang al itu cowok cuek jadi begitulah makan hati emang.
"ya udah gua yang nanya ya" goda stefan pada al.
" serah luh" ucap al masih asik dengan gamenya.
"zura kenapa ga makan? " tanya stefan sok imut, tapi emang imut sih ganteng lagi walau playboy. Zura tak merespon tetap asik dengan ponselnya, al yang mengetahui itu tersenyum miring "emang enak,ga di respon kan" batin al, al tau kalau zura tak akan merespon stefan karna zura tipe cewek yang dingin yang ga mudah luluh begitu aja sama cowok tapi, kalau zura deket sama cowok seperti tadi pagi ia tetap akan cemburu, hufft gimana sih?
"sayang aku nanya kamu kok ga di jawab?" stefan memasang wajah sok sedih yang terlihat mengemaskan.
"lu bisa diem ga?" ucap zura nada suaranya sedikit meninggi. Stefan pun mengerucut kan bibirnya.
"zura lu godain yang ada lu abis di bacotin bego" ujar imel sambil tertawa puas.
"nih sharla aja yang masih jomblo kalau zura kan punya al sekarang" tambah neta ikut tertawa.
"apaan sih? " ujar sharla sewot dan stefan tersenyum pada sharla namun, orang yang di senyumin malah ga sadar.
"bosen ya? " tanya al pada zura setelah ia selesai bermain game. Zura pun menoleh menatap al yang juga menatapnya.
"hmm" zura hanya berdeham "lu pikir aja sendiri gua bosen apa engga, dari tadi gua malah lu kacangin" batin zura "eh kenapa gua harus sewot kalau dia ngacangin gua? " pikirnya. Al pun menarik tangan zura dan pergi dari kantin.
KAMU SEDANG MEMBACA
you
Teen FictionBagaimana ceritanya seorang gadis super dingin di pertemukan dengan seorang cowok yang sikapnya mirip es balok, namun, di antara mereka terdapat satu cowok playboy yang selalu berusaha mendekati gadis super dingin ini. Siapakah yang berhasil menaklu...