chapter 25

4 0 0
                                    

     - aku hanya takut kehilangan mu, 
Aku sudah mendapatkan mu
Maka aku tak akan melepaskan
Mu dengan mudah-

Al-azka zelvin pratama

    "gua anter pulang" ujar al dingin pada zura setelah mereka sudah pulang sekolah dan berada di parkiran sekolah.

   "males! " ketus zura, ia malas jika harus pulang di antar al karena dia masih kesal dengan al atas kejadian di kelas tadi. Tapi al tak menggubris zura ia menarik lengan zura untuk mengikutinya menuju mobil, bila sikap al sedang dingin seperti ini zura hanya bisa pasrah, zura lebih baik mengalah kalau zura tidak mau mengalah seperti biasa dan al juga dengan sikap dingin nya, maka,,,  kalian bisa banyangkan kan apa yang akan terjadi.

   Al membawa zura sampai di depan mobil nya yang terparkir di parkiran sekolah, lalu menyuruh zura untuk masuk, zura hanya mengikuti perintah al.

   "gua minta maaf" ujar al datar ketika mereka sudah berada di dalam mobil.

   "buat apa? " zura sengaja memancing al.

   "tadi di kelas, gara-gara itu kan lu marah sama gua" ujar al dan zura hanya mengangguk pelan, kini gantian zura yang bersikap dingin "harusnya lu juga sama dong sama alvaro, masa sama gua doang marahnya" perotes al tak terima.

   "siapa bilang gua ga marah sama kak varo? Gua juga marah kok sama dia, tapi dia udah minta maaf sama gua, jadi gua udah ga marah lagi sama dia" jelas, zura panjang lebar. Al menatap zura menaikan sebelah alisnya, membuat zura menghela napas, sabar. "kayak taii, lo! Ngeselin banget sih! " teriak zura di depan muka al kesal.

   "apaan sih!" teriak al, ia bingung kenapa tiba-tiba zura berteriak di depan muka nya "kalau ngomong sayanggg" ujar al, kali ini dengan nada yang lembut.

   "bodo! " ketus zura, al tak menjawab ia melajukan mobilnya kalau ia membalasnya yang ada ga ada ujungnya nanti.

....

   Al sudah mengantar zura sampai ke rumah nya dan kini al dengan temannya yang lain dengan berada di basecamp . Mereka sedang asik mabar, bukannya belajar mereka malah asik maen game. Michel juga berada di sana tapi ia sedang asik menikmati pemandangan lewat balkon, michel bukan anak yang suka bermain game sangat berbeda dengan sahabatnya yang lain. Ia juga seperti penengah di kala sahabatnya sedang bertengkar.

   "chel,,  sini maen" ajak arion yang melihat michel sedang menikmati pemandangan.

   "ga ah,,  males" ujar michel tanpa menatap arion, lalu arion kembali melanjutkan game di ponselnya.

   Tanpa sadar hari sudah semakin sore, mereka semua harus pulang. Akhirnya mereka bubar dan pulang ke rumah masing-masing.

   Al sedang melajukan mobilnya, hari juga sudah menjelang malam, ia melajukan menembus kemacetan, hingga ia melohat seorang gadis sedang berjalan di pinggir trotoar, sepertinya ia mengenal gadis itu. Iya itu zura "ngapain dia di situ? " pikir al dan al memberhentikan mobilnya di depan zura.

   "ay,,  ngapain lu? " tanya al membuka kaca mobilnya dan melihat zura yang ke walahan membawa belanjaan di tangannya.

   "di suruh nyokap belanja" jawab zura menaruh belanjaan itu di aspal. Al pun turun dari mobilnya dan membawa belanjaan zura ke dalam mobilnya.

   "gua anter" ujar al di bals anggukan oleh zura. Zura masuk ke dalam mobil al ia duduk di samping al.

   "kenapa ga nelpon gua aja? " tanya al pada zura.

   "takut ganggu" ujar zura dan selalu seperti itu, dari awal mereka pacaran sampai saat ini zura tak pernah mau menghubungi al lebih dulu karena ia takut mengganggu al atau di bilang cewek ke gatelan atau cewek centil yang menghubungi cowok duluan dan al tau itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 02, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang