chapter 9 ✔️

12 1 0
                                    

Selamat membacaaa,,, 😊

....

Cahaya pagi membangunkan zura yang sedang tidur nyenyak di kasur nya. Hah kasur? Bukannya kemaren itu dia tidur di sofa ya? Jadi, zura itu di bangunin sama mamanya untuk pindah ke kamar lalu zura pun bangun dan pindah tapi kala itu dia dalam keadaan setengah sadar. Huh,,, zura melihat jam yang ada di nakas. Sepertinya ia harus mandi dan bersiap pergi ke sekolah, namun kepalanya sangat pusing, badannya pun panas sepertinya dia demam. Tapi, zura itu anak yang kuat ia tidak mau di Pandang atau di bilang penyakitan, lemah dan sebagainya. "gua harus tetep pergi ke sekolah! Gua ga boleh lemah! Gua kuat" zura menyemangati dirinya sendiri dan pergi ke kamar mandi. Setelah selesai kini ia sudah siap untuk pergi ke sekolah namun mukanya sangat pucat sangat terlihat kalau zura sedang sakit ia pun segera mempoles mukanya dengan sedikit make up agar tidak terlihat pucat, make upnya juga natural.

"pagi sayang" sapa mama ketika melihat zira menurunin tangga.

"pagi mah,, pah,, " sapa zira kembali. Tak lama terlihat zura menurunin tangga, mukanya sangat datar mungkin karna sedang sakit jalannya pun terlihat lemas.

"kamu sakit sayang? " tanya eisha cemas. Zura hanya menggelengkan kepalanya.

....

Kini zura sudah berada di depan gerbang sekolah seperti biasa ia di antar oleh arley papanya.

"kamu yakin masih mau sekolah?" tanya arley ia tahu bahwa putrinya sedang sakit, ia cemas tapi zura selalu menyakininya bahwa zura baik-baik saja. Zura hanya mengangguk dan turun dari mobil arley. Mobil arley pun meninggalkan sekolahan. Zura membuka ponselnya, dari habis bangun tidur hingga saat ini ia belum menbuka ponselnya.

0812******
Siap-siap hari ini lu harus jadi pacar gua.
Kemaren hari terakhir lu jomblo,,

Ia mengerutkan dahinya "nih orang apaan sih, udah gila apa ya? " pikir zura, ia tak mau memusingkan hal itu, hanya membuat kepalanya tambah pusing saja.

....

Di sisi lain al baru saja bangun dari tidurnya. Ia pun langsung pergi ke kamar mandi. Setelah selesai kini ia siap untuk berangkat ke sekolah.

" bang anterin gua dong" ucap el sambil tersenyum manis Ketika ia melihat al hendak memasuki mobilnya.

"ga" jawab al singkat.

" gua lagi marahan sama ayah" ucap el manja. Sambil menggelayuti lengan kokoh al.

"masuk" suruh al malas, senyum el pun mengembang di bibirnya.

"makasih bang koh sayang, ganteng, pinter, ba-"

"jijik! " ucap al tanpa menatap el. "gua punya abang gini amat sih,, di puji bukannya seneng malah di bilang jijik"batin el.

....

Kini zura sedang berjalan di koridor sekolah, ia benar-benar merasa pusing dan badannya lemas, tapi ia tidak boleh terlihat seperti orang sakit ia harus kuat pikirnya. Sharla yang baru saja datang melihat zura yang sedang berjalan di koridor ia pun berlari ke arah sharla.

"pagi zura" sapa sharla ketika sudah berada di samping zura. Namun zura hanya menjawab dengan dehaman. Sharla merasa ada yang aneh dari zura ia tau betul itu, bagaimana tidak ia sudah berteman dari kecil dengan zura ia tau sekali tentang anak ini.

"lu sakit? " tanya sharla sambil memegang dahu zura, ternyata benar suhu tubuhnya panas. "kalau sakit kenapa masih sekolah sih? " tanya sharla khawatir.

" gua gpp" ucap zura acuh tak acuh.

"hayyyy, hayyy my honey bunny sweety" teriak imel si toa.

youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang