chapter 5 ✔️

23 3 0
                                    

Selamat membaca,,, 😄
Semoga suka sama ceritanya ya,,,

Seperti biasa zura sedang bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah. Hari ini ia bangun lebih awal. Entahlah kenapa? Mungkin hari ini ia akan berangkat ke sekolah naik motor saja. mungkin karena  nanti ia akan pulang agak telat sebab ia akan ikut ekskul basket, ya,,, itu adalah hobbynya. Setelah siap ia pun menuruni tangga dan melangkah menuju ruang makan di sana sudah ada papa dan mama nya, ia pun duduk di salah satu kursi yang ada di sana tak lama zira pun datang dan duduk di di kursi yang berhadapan dengan zura.

"pah hari ini aku bawa motor aja ya berangkatnya, soalnya nanti aku ada ekskul"ucap zura setelah mereka semua selesai sarapan.

"ga bisa!" ucap zira sebelum papa menjawab pertanyaan zura.

"loh kenapa?" tanya zura sambil menaikan sebelah alisnya.

"gua udah izin duluan sama papa sebelum elu"jawab zira sambil memeletkan lidahnya. Sementara sang papa, arley hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah ke dua putrinya.

"pah"zura memanggil sang papa meminta penjelasannya atau mungkin malah penbelaan.

"iya, zira udah izin lebih dahulu, kamu papa anterin ke sekolah nanti pulangnya zira yang jemput ke sekolahan kamu aja ya? "ucap arley sambil berjalan ke garasi mobil, mungkin ia sudah tau kalau zura pasti akan membantahnya jadi, sebelum zura membantah lebih baik ia pergi saja dari sana. Zura yang tidak terima pun menatap zira sinis. Sementara zira memeletkan lidahnya meledek zura.

"biasa aja sih kak, selow nanti kalau gua udah selesai les nya gua langsung ke sekolahan lu kok"ucap zira mengacungkan jempolnya.

....

Zura sudah sampai di sekolah dan papa nya pun sudah melajukan mobilnya meninggalkan SMA garuda. Kini zura sedang berjalan di koridor sekolah, sepertinya ia menjadi incaran para laki-laki untuk di jadi kan sebagai pacar semenjak ia menginjakan kaki di sekolah ini. Bagaimana tidak hari pertama sekolah saja sudah banyak laki-laki yang suka padanya.

"hai zura baru dateng ya? "tanya stefan pada zura "nih orang buta apa gimana sih udah tau gua masih gendong tas, make nanya lagi"batin zura kesal. Ia tidak membalas ucapan stefan ia hanya melirik stefan sekilas lalu kembali berjalan menuju kelas dan meninggalkan stefan.

"jutek banget si ra,, "ujar stefan sambil menyamai langkahnya dengan zura. Zura semakin mempercepat langkahnya meninggalkan stefan namun, tangan stefan berhasil mencegahnya.

Bugh

Zura yang merasa tangannya di genggam itu pun langsung mendaratkan tinjunya di perut stefan.

"sakit,,, ra"ringis stefan, tangannya memegangi perutnya yang sakit karena tinju an dari zura.

"itu karna lo berani megang tangan gua. Jangan sekali-kali lu berani ngelakuin itu lagi.paham!"jelas dari nada zura ia melakukan sedikit penekanan pada setiap kata-katanya. ia mematap stefan dengan tatapan mematikan. Lalu melangkah menjauh meninggalkan stefan yang masih sesekali meringis sakit. Orang-orang yang melihat peristiwa itu melongo mereka menjadi semakin enggan untuk mendekati gadis dingin itu.

"galak amat tuh cewek"

"gila emang"

"kasiankan bebeb gua"

"sangar amat si"

"stefan,,, kasian kan di tonjok gitu"

"najis gua sok cantik banget si tuh cewek, pacar gua sampe di tonjok"

Komentar orang yang melihat kejadian itu. Sedangkan teman-teman stefan yang berada tak jauh dari lokasi hanya tertawa melihatnya kecuali al dia hanya tersenyum sinis sambil menatap punggung zura yang semakin menjauh.

youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang