chapter 23

14 0 0
                                    

Sorry guyss typo bertebaran...

Di kasih jantung minta hati, nanti gua kasih tai lu sekalian!

Kini zura dan al sudah sampai di sekolah, zura dan al turun dari mobil dan merapikan tata letak rambut mereka kemudian melangkah memasuki sekolah, mereka berjalan bersama, al meraih tangan zura, menggenggam nya, zura merontak meminta di lepaskan namun al semakin kuat menggenggam tangannya akhirnya zura pun pasrah, membuat al tersenyum miring.

"mereka pacaran yaa? "

"patah hati deh gua"

"ngapain sih cewek ke centil itu sama al"

"sok kecakepan banget sih"

"serasi banget deh"

Guman beberapa murid yang melihat zura dengan al, namun zura dan al tak memedulikan itu, dengan santai mereka melewati koridor, mereka melangkahkan kakinya menuju mading. Melihat di kelas berapa mereka akan ujian nanti.

Setelah melihat mading, zura dan al pun pergi menuju kelas mereka sebelum bel berbunyi.

"gua anter"lirih al masih menggandeng tangan halus nan putih zura. Zura tak membalasnya ia hanya diam tak mau menanggapi al, masih bad mood karena al tadi. Zura dan al pun berjalan beriringan menuju kelas atas, kelas zura akan ujian nanti. Dari jauh terlihat stefan sedang berjalan santai namun cool, saat stefan melihat zura dan al buru-buru ia menemui mereka, jarang-jarang al mau seperti itu dengan cewek dan sepertinya hanya zura yang mampu meluluhkan hati batu al.

"pacaran terooos boss kuh,, " ledek stefan setelah berada di depan al dan zura membuat mereka mengehentikan langkah nya.

"iri bilang boss" balas al dengan nada sombong membuat stefan mencabikan bibirnya.

"zura makin hari kok makin cantik sih, jadi nambah suka deh sama zura" gombal stefan sambil menurun naikan alisnya, zura menatapnya malas tanpa membalas gombalan stefan, buang-buang waktu.

"bosen hidup? " sinis al sambil belalu pergi bersama zura sambil bergangdengan tangan.

"udah kayak bus gandeng lu!! " teriak stefan menatap al dan zura yang sudah menjauh lalu melanjutkan jalannya.

Zura dan al sudah sampai di depan kelas, zura pun melepaskan genggaman al dan berjalan masuk ke kelas sambil melihat nama yang ada di meja, mencari namanya. Setelah menemukan nya ia pun langsung duduk di sana.

"lah lu ngapain deh ngikutin gua? " sewot zura saat melihat al duduk di meja sebelahnya.

"pe de an lo,, liat sini" ujar al, menunjuk ke arah meja yang sudah berada namanya. Zura pun mengikuti arah tunjuk al dan melihat nama al di sana, ternyata ia dan al satu kelas namun sayangnya beda kursi, al berada di sebelah zura sementara zura duduk dengan alvaro. Karena semua kelas acak saat ulangan, adik kelas dan kakak kelas akan menjadi satu. Sementara al duduk bersama altha. Hah? Altha,, itu menbuat mood zura menjadi semakin buruk saja.

"hay,, kak al,, seneng banget deh bisa duduk sama kak al" sapa altha saat melihat bangku di sebelahnya terdapat al yang sedang asik menatap zura. Al tak membalas sapaan altha, ia tetap asik menatap zura, sementara altha sedikit kesal melihat sikap cuek al padanya.

Tak lama alvaro datang ke kelas itu dan melihat zura, sebangku dengannya? Wah,,, beruntung sekali alvaro bisa sebangku dengan zura, bisa pdkt an.

"hai,, " sapa alvaro ramah, tak lupa senyumannya. Zura pun menoleh dan mendapati alvaro duduk di sampingnya.

"hai kak" zura balik menyapa alvaro membuat hati alvaro semakin senang "ini mimpi bukan sih? Kalau mimpi gua ga mau bangun sumpah" batinya sambil terus menatap zura tak percaya, membuat al mendengus kesal melihatnya.

"ra,, zura" panggil al agar tatapan zura berpaling dari alvaro ke al. Zura pun menatap al, mengernyitkan dahinya seoalah mengatakan'apaan?'

Al hanya tersenyum manis pada zura, mereka saling bertatapan.

"kak al,, udah belajar" altha sangat mengganggu momen romantis al dan zura, bukan sekali tapi berkali-kali, membuat al begitu jengkel padanya. Suara altha membuat zura tersadar Sontak ia pun balik menatap alvaro yang sedari tadi masih setia menatapnya dengan senyuman.

"udah belajar? " tanya alvaro ketika mereka saling bertatapan.

"udah kok" dusta zura, menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"zuraaaa!! " nada al sedikit meninggi, membuat zura kembali menatapnya, sesungguhnya al sangat cemburu melihat alvaro dan zura "ih kak al kenapa manggil tuh cewek sih,, udah bener si zura ngobrol aja sama kak alvaro" gerutu altha dalam hati, ia panas melihat al dan zura.

"apaan? " tanya zura bingung. Sementara alvaro jengah melihat al, alvaro tau al tak akan membiarkan ia dekat dengan zura.

"liat gua aja jangan liat yang laen" ucap al manja, sangat menggemaskan membuat zura ingin mencubit ke dua pipinya namun, ia urungkan niatnya itu.

"najis tau ga!" celetuk zura membiat alvaro terkekeh pelan mendengarnya.

"heh! Ga usah tawa lu! " sinis al menunjuk alvaro, membuat alvaro menatapnya, zura juga ikut menatap alvaro.

"siapa yang ketawa lagi ge er lo! " balas alvaro tak mau kalah "nih orang berdua apaan sih maksudnya? " batin zura heran.

"kak al,,, ini gimana sih kak maksudnya? " altha basa-basi bertanya soal pelajaran yang akan di uji nanti, agar al menatapnya bukan zura.

"lu baca aja sih" cuek al membuat altha kesal dengan sikapnya, namun ia tak ke habisan cara "kak liat dulu deh,, ini gimana aku ga ngerti" manja altha sambil mengelayut manja pada lengan al, zura juga melihat ia tatapannya berubah tajam menatap al dan altha.

"kak varo udah belajar belum? " zura sok care pada alvaro "emang lu doang yang bisa? " batin zura melirik al dan altha. Alvaro sedikit heran dengan sikap zura namun ia senang karena zura mau membuka suara lebih dulu.

"udah kok tadi malem" ramah alvaro.

"nanti kalau gua ada yang ga tau gua nanya yaa? " nada bicara zura di bikin semanja mungkin pada alvaro, membuat al yang mendengar bahkan melihatnya terbakar api cemburu.

"iya gpp bo-"

"tanya sama gua aja ra,,, " al memotong ucapan alvaro, sambil menepis altha dari lengannya. Zura langsung melihat ke arah al lalu menatap altha tajam " gua kira lu bukan anak yang ke centilan, eh ga tau nya. Gua udah positive thinking sama luh, emang anj*ng nih anak bikin gua kesel aja" batin zura kesal saat melihat altha, ternyata ia sudah salah nilai pada altha, di kasih jantung minta hati, nanti gua kasih taii sekalian!

"nyamber-nyamber aja loh! Kayak petir!" sewot zura pada al. Baru al mau menjawab bel sudah berbunyi dan tak lama pun bu arin sebagai pengawas sudah masuk ke dalam kelas.

"pagi semua" sapa bu arin ramah.

"pagi buuuu" semua murid.

"ok langsung aja kita mulai ya,,," ujar bu arin membagikan kertas ujian nya.

Semua murid mengerjakan nya dengan serius walau pun ada yang nyontek diem-diem, sementara al dan alvaro asik mencuri-curi pandang pada zura, zura? Ia asik mengisi soal tanpa memedulikan apa pun.

Akhirnya ulangan aku selesai juga😌 dan aku balik lagi nih guys,, buat kalian yang udh nungguin update nya you,,, 😙

Jangan lupa vote ⭐️dan comment nya guyss,,,
Biar aku makin semangat nulis ceritanya😉

Aku tunggu loh kalian untuk vote dan comment nya,,, 😊

youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang