chapter 22

8 1 0
                                    

maaf yaa guysss typo bertebaran,,,

Tetap di sini dan jangan pergi dari ku

Al pun melajukan mobilnya meninggalkan zura, bunda nya pasti sudah mencarinya kalau ia pulang terlalu malam. Sebenarnya al kesal karena zura pergi bersama alvaro tanpa izinnya belum lagi ia menunggu zura yang tak kunjung datang tadi. tapi, di sisi lain ia senang karena zura cemburu pada nya, walau zura selalu mengelak ketika di tanya tapi al mengetahui itu.

Setelah sampai rumah, al segera masuk ke dalam rumah nya. Rumahnya tampak sepi karena hanya ada al dan el serta pembantu saja, afton dan zola sedang pergi ke luar negri, masalah binis.

"dari mana lo, bang? Dari tadi siang baru balik sekarang " tanya el saat mereka bertemu di tangga.

"rumah kakak ipar lo" ujar al asal ngena. Sebenarnya ia malah menjawab pertanyaan el.

"asik dha kapar, kakak ipar! Manta jiwaaa" gila nya mulai kambuh deh el, ia mengacungkan jempolnya ke arah al sambil tersenyum dan menunjukan deretan gigi putih nya sangat lebar.

"bukannya manis lu senyum, malah horor anjirr gua liat nya" ujar al sambil bergidik takut, sok takut. Lalu melengos pergi meninggalkan el menuju kamarnya.

"kakak ga ada akhlak lo!!" teriak el lalu tekekeh pelan "betah aja yaa gua punya abang gila kek gitu" pikirnya.

....

Al sudah mandi kini, ia berniat untuk bermain game, mabar dengan temannya, Namun ia memeriksa jadwal ulangan nya besok. Ya benar besok sekolahnya akan mengadakan ulangan, setelah melihat jadwalnya ia hanya mengangguk kan kepalanya lalu ia mengambil ponselnya lalu menghubungi zura terlebih dahulu sebelum bermain game. Al malas untuk belajar lagian mata pelajaran nya juga mudah jadi tak perlu belajar.

Setelah selesai ia langsung menghubungi temannya untuk mabar, lalu ia pun bermain game hingga larut malam. Ryan,al, stefan dan arion asik mabar sedangkan michel belajar, michel memang sedikit berbeda dari pada temannya yang lain.

....

Cahaya matahari membangun kan al yang masih betah bermimpi di kasur empuk nya. Al membuka matanya lalu bangkit dari tidurnya sambil sesekali mengucek matanya.

"bangun banggg!! " suara el mengajetkan al, el sedang berdiri di ambang pintu kamar al, kenapa el bisa membuka pintu kamar al? Bukannya udah al kunci tadi malam?

"kok lu bisa masuk? " tanya al bingung, mukanya pun masih tampang beler, tapi tetep aja gantengnya ga pernah pudar.

"pintunya ga di kunci" ujar el lalu beranjak pergi dari kamar al. Ia ke sana hanya ingin memastikan apakah abangnya yang malas itu sudah bangun atau belum.

El pun menunggu al di meja makan untuk makan bersama, tak lama al sudah rapi dengan seragamnya turun dari lantai atas menuju meja makan.

"gimana kemaren jalan sama kapar? " tanya el di sela makan mereka, sambil tersenyum jahil pada al. Sudah menjadi ke senangan el mengoda al.

"apaan! jalan?,, tai kali" gerutu al, kesal mengingat kejadian kemarin. Raut wajahnya menjadi bad mood.

"anying lo!!! Gua lagi mana babi!! " teriak el, el sangat amat tidak suka kalau sedang makan ada yang mengatakan hal itu, tai dan sebagainya membuatnya jijik dan membayangkan kalau ia sedang menakan kotoran itu.

"wuhahah,,, el makan tai,,, tai,,,tai,," al makin gencar membuat el mual. Samvil tertawa kencang penuh kemenangan.

"bang!!!! Bego lo!! Gua enek jadi nya pe'a" el bangkit dari kursinya menuju al lalu memukul-mukul al, bukannya ke sakitan al malah tertawa lebih kencang dari pada tadi. Membuat el semakin geram.

"awas,, gua mau berangkat sekolah" al menyingkir kan el agar tak menghalangi jalannya lalu meninggalkan el yang masih menatapnya geram, karena al, el jadi tidak melanjutkan sarapannya padahal ia masih lapar.

....

Kini mobil al sedang melaju ke rumah zura, al berniat menjemputnya. Lalu mobil al pun terparkir rapi di depan rumah zura. Ia pun turun dari mobilnya lalu membunyikan bel rumah zura.

Eisha,arley,zura dan zira sedang menikmati sarapannya, arley juga sudah pulang dari luar kota karena urusan bisnisnya sudah selesai. Sedang asik makan terdengar suara bel rumahnya berbunyi. Karena zura sudah menyelesaikan makannya, jadi zura yang beranjak dari sana untuk membuka pintu.

"apaan? " tanya zura judes, ketika ia sudah membuka gerbang rumahnya dan ternyata tamu itu adalah al.

"pagi-pagi udah judes aja" sahut al memelas.

"ngapain? " tanya zura sinis menatap al dengan malas.

"mau jemput lo, cepetan gua tunggu in"ucap al datar, zura menatap al malas lalu berjalan menuju ke ruang makan lagi.

"siapa tamu nya ra? " tanya eisha.

"temen zura mah,, zura berangkat ya,," pamit zura tanpa basa-basi ia mencium punggung tangan eishadan arley lalu mengambil tasnya dan bergegas menemui al.

"udah? Tante nanya in gua ga? " tanya al pada zura sambil berjalan menuju mobilnya.

"pe de an loh" sewot zura lalu masuk ke dalam mobil. Saat mereka sudah naik ke dalam mobil al langsung menyalakan mobilnya dan melajukan mobilnya menuju sekolah.

"ga belajar? " tanya al di sela ia menyetir.

"ga lagi males" ujar zura sambil asik melanjutkan game di ponselnya.

"sok pinter lo! Ulangan ga belajar! " ujar al membuat zura menatap al sinis. Namun al tak menatap balik zura karena ia masik fokus ke jalan.

"ga ngaca lo!! " teriak zura di telinga al membuat al menutup telinga nya.

"lah gua mah pinter emang elu! " al terkekeh pelan, membuat zura memutarkan matanya malas.

"masih pinteran gua kali daribpada lo" ujar zura sambil menonyor kepala al pelan. Al yang mendapat perlakuan seperti itu menjadi semakin gemas dengan tingkah zura. Saat tangan zura menonyor kepalanya al langsung memegang tangan zura, sementara zura berusaha melepaskan tangannya dari genggaman al. Namun, semakin zura meronta al semakin kuat menggenggam tangannya.

"lepas,, ih,, modus lo" oceh zura sambil menarik-narik tangannya. Al mencium punggung tangan zura cukup lama membuat zura terdiam, cengo.

"di gini in aja baru deh diem"ucap al terkekeh melihat zura menatapnya dengan wajah konyol nya.

"ih paan sih lo! Gila! " ujar zura kesal dan al melepaskan tangan zura, zura mengelap-elap punggung tangannya yang al cium tadi di baju al.

"dih modus deh,, pengen meluk gua lu yaa " goda al melihat perlakuan zura padanya "lucu banget sih lu, pengen gua lelepin aja di sumur" batin al gemas melihat tingkah zura yang makin hari makin membuatnya gemas.

"jijik!!" ujar zura seraya mendekatkan wajahnya ke wajah al yang sedang menyupir.

"tuh kan modus lagi,, mau gua cium lu? " goda al lagi membuat zura naik darah dengan tingkah al yang selalu menggodanya. Zura pun mengalihkan pandangannya ke arah jalan tak ingin melihat al "yah ngambek deh,, " ucap al saat mengetahui gerak-gerik zura yang mendiamkan nya, dan enggan melihatnya.

Zura masih tetap diam, enggan menjawab ucapan al itu. Sementara al yang merasa kalau zura enggan menyahut kembali fokus ke jalan.

Jangan lupa vote,,, ⭐️

Sweet ga guyss? Apa kurang? Comment nya guysss jangan lupa




youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang