2.2, jealousy kills me slowly

234 10 0
                                    


"..kalau bosen bilang, jangan ngilang!.."



Sudah dua hari Feyza tidak pulang bersama Arga. Sudah dua hari pula Arga tidak mengirimkannya pesan. Hanya beberapa kali cowok itu menyunggingkan senyumnya, itupun karena berpaspasan

Walaupun tetap begitu, rutinitas bersekolah tetap saja berlangsung. Tetapi, dengan suasana yang berbeda.

"kok lo jadi sering ke perpus daripada ke kantin, sih?"

"..."

"apa gara-gara si es batu itu ya?lo jadi males ke kantin?"

Feyza tak membalas sepatah kata pun. Matanya ia fokuskan ke buku Ensiklopedia. Males sekali dia harus ke kantin dan melihat Arga dan Inggrid.

"Fey, Ayolah ke kantin! Cacing-cacing di perut gue udah pada demo." Wulan berlagak memegang perutnya seolah dirinya kelaparan, padahal nyatanya tidak.

"..."

Fey tetap saja tidak menghiraukan.

"Lo bener-bener udah ketularan Ka Arga inimah!" kata Wulan kesal. Wulan tau sahabatnya itu sedang kesal sekali dengan Arga. Sengaja ia bawa-bawa nama itu agar Feyza kesal dan menoleh ke arahnya

"yaudah ayo"

benar saja. Fey menoleh ketika nama Arga di sebutkan.

Sesampainya di kantin, Fey memilih untuk ikut mengantre makanan bersama Wulan. Daripada harus menunggu sendiri di meja.

males banget gue, kalau lagi duduk di meja terus ada si kutukupret; Inggrid. "Lan, Pesennya cepetan ya."

"iya-iya, lo gak pesen?"

"nggak"

Wulan selesai memesan makanannya. Kali ini bukan kupat tahu. Melainkan cilok.

Feyza celingak-celinguk melihat keadaan sekitar. Tentu saja mencari Arga.

"Eh fey, serius nih gue mau nanya."

Fey pun langsung memfokuskan matanya ke arah Wulan "nanya apa?"

"Lo ada masalah apasih sama Ka Arga?"

mau tidak mau gadis itu harus menjawab pertanyaan temannya. "hmm, gimana ya? gue juga gatau ada masalah apa. Yang jelas, tingkat kecuekan Arga ke gue meningkat."

Wulan mengangguk paham sembari menguyah cilok yang ada di dalam mulutnya. "Dia ada yang baru kali?" jawab wulan santai.

Nama inggrid langsung terlintas di kepala Feyza.

"gatau" jawab Fey singkat dan malas.

Arga dan teman-teman basketnya kini datang. Menempati meja kantin yang cukup jauh dari meja Fey. Tetapi tetap saja, jangkauan mata Fey dapat melihatnya.

apa gue coba ngobrol sama Arga apa ya? mumpung orangnya ada, "Lan, Gue ke meja Arga dulu, ya?"

"iya-iya, sok"

baru saja Fey ingin melangkahkan kakinya, mata Fey melihat Inggrid yang tiba-tiba datang ke meja Arga.

Dan Feyza pun mengurungkan niatnya untuk menghampiri Arga.

"Hai! gue boleh duduk, disini gak?"

Para anggota basket itu canggung dan menatap bingung melihat cewek yang tiba-tiba menghampiri mejanya.

tapi tidak dengan Arkan dan Arga. Mereka sudah lebih dulu mengenalnya.

"hmm, gimana ya-"

"duduk aja" Ucap Arga.

ABOUT A [ MOSTWANTED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang