2.4, three of us

197 7 0
                                    


Dear, readers, Budayakan Vote and comment sebelum membaca ya!!! love, E


Song recomendation💿 :

• ABOUT [A] •

Malam kian sunyi, gadis itu belum juga memejamkan kedua matanya. Mengapa pikirannya tak kunjung reda memikirkan Arga. Memang, masa-masa SMA masa yang penuh dengan hal-hal baru dalam kehidupan Feyza. Contohnya seperti sekarang; terlarut dalam lamunannya memikirkan cowok itu.

Gadis itu duduk manis sembari berhadapan dengan buku yang akan diujiankan hari senin. Tangannya memegang pena tetapi pikirannya belum juga mau diajak untuk fokus.

Jam di dinding kamarnya sudah menunjukan Angka sebelas dan jarum panjang di angka tiga.

Tok, Tok,

Feyza masih terlarut dalam lamunanya hingga jendela kamarnya diketuk untuk kedua kalinya.

Tok,Tok,Tok

Arga?

Kini lamunan Fey buyar. Pikiran gadis itu kini mengingat Arga yang dulu pernah mampir ke rumahnya lewat jendela besar di kamarnya.

"Eh lo ngapain disini?!"Fey pun membuka jendelanya, Arga yang sudah deg-degan takut ketahuan pun segera masuk lewat jendela besar itu

"mau ketemu lo" ucapnya sembari menyodorkan cokelat "nih buat lo makannya nanti, sekarang udah malem"

"iya-iya makasih, pulang sana! nanti kalau bokap gue tau gimana?!"

"gue kan mau ngomong sama lo"

lihat lo sekarang aja gue udah seneng. batin feyza

"Fey, feyza! ayo makan dulu" Ucap Rudi yang langkahnya makin mendekati ruang kamarnya.

"tuhkan! nyumpet lo nyumpet!" Arga yang terkejut pun memilih bersembunyi dibawah kasur. Untungnya tidak terlihat karena selimut yang menjuntai kebawah berhasil menutupi keberadaan Arga.

Feyza pun bergegas berdiri dari kursi belajarnya dan berjalan ke arah jendela dengan muka sumringah.
"Arg-"

ternyata bukan.

Cowok itu bukan cowok yang Fey pikirkan. "Fey tolong buka kan pintu depan." Ucap cowok yang ada di balik jendela. Fey mengangguk. "Iya pah,sebentar"

Gadis itu pun berjalan cepat keluar kamar.

Ada sepenggal rasa sakit dalam dada nya. Ternyata bukan Arga.
Rudi yang baru pulang dari dinas malem terpaksa mengetuk jendela anak gadisnya itu. Karena pintu rumah sudah tertutup rapat.

"Kok papa panggil gak ada yang nyaut sih? Mama udah tidur,ya?" Feyza mengangguk. "Iya, pah." Rudi mengerutkan dahinya, "kok kamu belum tidur, fey?" Feyza kikuk. "ummm..fe-fey belajar buat ujian pa." "Yasudah, sekarang kamu tidur aja. Udah malam lho ini"

Feyza mengangguk seraya tersenyum, "iya pah"
Fey pun masuk ke dalam kamar dan membanting pelan tubuhnya ke atas tempat tidur.
Gadis itu menghela napas kasar. "Rindu.." tanpa sadar mulut mungil itu berucap. Lalu selimut tebal itu Fey tarik menutupi mukanya.

ABOUT A [ MOSTWANTED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang