"JIMIN! BUKU GUE ROBEK GARA-GARA LO!"teriak Carver dengan emosi yang besar karena namja itu."Mianeee, gue gak sengaja!"seru Jimin .
"aahhh masa gue tulis ulang...CAPEK TAU!"teriaknya lagi.
"yah jadi gimana dong Ver..?"
"lo kok malah nanya! TULIS ULANG!"
Jimin hanya membuang nafas pasrah menuruti titah gadis yang kesal itu"Udah Ver jangan marah terus,"kata Jessica mengelus-ngelus punggu Carver.
"iyah loh nanti cepet tua"kata Jimin sambik memulai menulis.
"UDAH LO JANGAN BANYA NGOMONG CEPET TULISIN!"
Jimin langsung mengunci mulutnya dan menulis pr Carver yang tadi ia minjam dan tak sengaja ia robek.
Jungkook memasuki kelas itu dan langsung menangkap Carver yamg berdiri di samping meja Jimin.
Wajah gadis itu sangat merah dan mimik wajahnya juga berkerut tanda ia sedang kesal.
"Annyeong Jungkook-ahh, gue belum lihat buku yang lo tulis kemaren, Boleh lihat gak?"ujar Jessica melihat Jungkook duduk di sampingnya.
"oh iyah ini,"balas Jungkook mengambil bukunya dari tas dan memberinya.
Carver sempat melirik Jungkook tapi langsung berpaling ke Jimin, kenapa ia tak bisa melepaskan pandangannya pada pria itu dan ia juga tak suka jika ia bicara dengan gadis lain.
"awas lo gak selesain!"kata Carver lalu berjalan kembali ke kursinya.
Jungkook mengikuti arah Carver berjalan, mata itu selalu mengikuti dimana Carver berada.
Jungkook ingin sekali menyatakan perasaannya pada Carver tapi ia takut jika di tolak, apa lagi Carver selalu memandangnya dengan tak suka.
"oi kalian tau gak sebentar lagi ulang tahunnya Carver"ujar Jessica membuat Jimin dan Jungkook langsung menoleh padanya.
"hah, jijja! Kapan?"seru Jimin pelan.
"4 hari lagi, 23 september!"bisiknya"pokoknya harus kita buat pesta!"ucapnya lagi.
"ayok lah, oi Kook setuju gak?"kata Jimin menoleh oada Jungkook.
Jungkook menghela nafas dan memakai haedseatnya"gue gak ikut"balasnya lalu menarut kepalanya di meja.
"dih lo maunya ikut dong, kan dia doi lo!"kata Jimin.
Jungkook tak membalasnya, ia memejam kan matanya lalu tidur dengan tangannya sebagai bantai.
Dari tadi Jungkook tak bicara pada Carver, Carver agak merasa ada yang janggal saat Jungkook tak menyapa atau bicara basa-basi padanya.
Hoseok duduk di samping Carver yang lagi bengong"Eh Ver! Jangan bengong nanti kesambet aja"ujarnya membuat Carver tersadar dan menoleh padanya.
"Oh Hoseok-ssi"
Hoseok tersenyum, entah kenapa semua orang yang Melihat senyum namja itu akan membuat mood seseorang kembali karena itu ia di beri sebutan Osis Sushine.
"Jungkook tumben gak deket-deket lo? Biasanya kek suami istri yang lagi berantem"kata Hoseok membuat badmood Carver kembali.
"oh yah Hoseok, lo bisa bantu gue soap yang ini gak. Gue gak paham"ucapnya mengalihkan pertanyaan.
Hoseok mendekat ke Carver"oh ini, kelas gue udah sihh sini gue bantu"jawabnya.
Sebenarnya Carver audah paham dengan jelas soal itu, ia hanya berusaha meralihkan pertanyaan itu. Dan mungkin bisa tambah-tambah otak.
Jungkook sedang jelas menatap le meja Carver dan Hoseok, ia tak menyentuh makanannya sama sekali.
Jin dan Jimin melihatnya ekspresi nya hanya bisa diam, kalau mereka bertanya pasti akan kena imbas.
Soo hyun duduk di depan Jungkook membuatnya tak bisa memperhatikan Carver.
Soo hyun terkekeh melihat kerut wajah Jungkook saat ia duduk di sana"yaelah gak bisa lepasin pandangan ke Carver yah?"ujarnya menggoda namja itu.
Jin dan Jimin hanya diam, mereka sedikit kagum dengan Soo hyun yang tak takut dengan Jungkook yang sedang memanas.
"lo mau mati,"ucapnya dengan alis kanan terangkat.
"keknya lo jatuh cinta banget yah sama Carver,"ucapnya lagi.
"meningan lo pergi aja brengsek!"umpatnya.
Soo hyun menampilkan wajah meremehkannya"eh bung, kalau cemburu yang bilang aja. Carver tuh banyak deket dengan cowok"
Jimin dan Jin hanya saling pandang gimana jika mereka akan berkelahi disini dam bisa-bisa Jungkook akan membunuhnya.
Mata Jungkook di penuhi aura marah, di sisi lain Soo hyun hanya tersenyum miring melihatnya.
"lo tau kalau ciuman pertama Carver tuh udah gue ambil,"mendengarnya Jin, Jimin membelo mendengarnya.
Jungkook mengerutkan keningnya, bukannya ia yang ambil duluan tapi..apa yang di maksud cowok itu.
"saat gue mabuk gue cium Carver, ingat saat lo tolongi dia?"
Dengan emosi yang sudah meledak di dalam harinya Jungkook mendorong meja itu membuat Soo hyun terjatuh kebelakang.
Jimin dan Jin langsung berdiri kaget, Carver dan Hoseok juga langsung melihat itu.
Jungkook memutari meja dan menaiki tubuh Soo hyun, ia langsung memukuli namja itu dengan kuat.
Jin dan Jimin langsung berusaha melerai keduanya tapi nihil, Jungkook sudah melampaui batas amarahnya.
Semua orang langsung berkumpul melihat perkelahian itu, dan ada yang berseru menyemangati salah satu dari mereka.
Emosi, kecemburuan berkumpul menjadi satu dengan mengeluarkannya dengan Soo hyun.
Hoseok pun langsung mendekati mereka berusaha menbantu. Jieun yang baru masuk kantin pun langsung mendekat dan ia kaget bahwa Soo hyun sedang di pukuli babi buta oleh Jungkook.
"KEPARAT LO BANGSAT!"umpat Jungkook.
"JUNGKOOK-AHH! LEPASIN DIA!"teriak Jieun tapi tak membuat hasil.
Jungkook masih memukuli Soo hyun, cowok itu berusaha menutuli wajahnya dengan tangan.
Soo hyun mengumpuli kekuatannya dan membalas Jungkook, pukulannya mungkin tak kuat karena tenaganya tapi bisa membuat wajah Jungkook membelur.
"JUNGKOOK!"teriak Carver membuat Jungkook yang ingin membalas menahan tangannya.
Semua orang berhasil menoleh pada Carver karena suaranya yang lumayan besar.
Jungkook melihat Carver dengan nafas yang tak beraturan dan juga ada darah yang mengalir di sudut bibirnya.
Carver berjalan mendekat padanya"gue pengen bicara!"tegasnya lalu berjalan keluar kantin.
Jieun membantu Soo hyun bangun, wajahnya penuh mrmar dan darah tapi ia sanggup menahan sakit itu.
Dulu saat kelas 2 Soo hyun pernah membuat Jungkook seperti ini gara-gara Jieun, karena itu ia ingin merasakannya.
Jin melihat Soo hyun, ia menepuk-nepuk bahu Soo hyun membuatnya menoleh"keren lo coy"ucap Jin.
Viuers:ih kok ceritanya gak jelas yah? Meningan gak usah buat
Author: yah mending gak usah baca, emang Author gak profesional seperti Author lainnya, dan ini juga cerita pertama saya jadi agak gak jelas. Setiap penulis pasti ada yang belajar dari yang kecil dan bisa menjadi lebih baik nah itu yang saya kejar. Saya juga sangat mengagumi penulis yang handal seperti PoppiPertiwi dia adalah penulis favorit saya, saya sangat menyukai setiap cerita yang ia buat. Jadi tolong pahami saya yang masih belajar dari yang kecil😊✌

KAMU SEDANG MEMBACA
Yadong Jktae18+ || Selesai
Romance🔞warning🔞 Mungkin cerita ini ada bagian dewasanya jadi mohon pintar memilih cerita