Karya: RamadhanNuariAnwar99
***
Malam yang dapat dirasakan oleh kaum rebahan dan sebagiannya penikmat penembus waktu. Malam ini satu lelaki yang dikatakan kategori keduanya, banyak yang mengatakannya, tapi ia memilih kategori yang dapat dirasakan oleh kaum rebahan. Matanya buta tak mampu melihat malam, daritadi mengajaknya bercanda untuk pulang saja, tapi tubuh dan hatinya tetap tegar, kokoh sampai menembus waktu. Katanya ini malam spesial, ada pesan yang ingin disampaikan oleh kekasihnya.
Jari telunjuk memukul meja kayu, berulang kali untuk menentang kemauan sang mata. Mata diam-diam mempengaruhi bibirnya. Bergerak berbentuk 'O', tapi lelaki itu berusaha mengendalikan telapak tangannya untuk mentupnya, agar katanya "setan tidak akan masuk ke dalam mulutnya."
Matanya semakin mementang, kuat, bahkan sudah mengeluarkan butir bening asin sampai disekitarnya ikut memerah dan berurat. Lelaki itu berusaha untuk mengajaknya bercanda, tapi dengan terpaksa ia mengangkat tangan kanannya sembari berkata, "Permisi!" memanggil seseorang, lalu seseorang itu menghampirinya, sembari tunduk-menunduk memegang catatan dan daftar menu.
"Silakan," ucapnya dengan manis.
Lelaki itu memilih murah daripada yang mahal. "Saya pesan kopi manis hangat," ucapnya yang membuat mata terkejut dan ingin lepas saja. Senyumnya lepas dihadapan seseorang yang dipanggilnya tadi. Ia berlalu, nanti akan kembali sesuai lama pembuatan pesanan. Kembali memaksa matanya untuk memandang sang malam, tapi mata seakan tak mau.
"Permisi, pesanannya sudah jadi," ucapnya sembari meletakkan gelas berisi kopi. Kepulannya merambat ke atas, hingga mengenai wajahnya dan meraskan kehagatan. Kehangatan seperti sebuah hubungan. Ia tersenyum bila menyebut kata hubungan. Seorang Kawan semeja dengannya, berhadapan, menatapnya sembari berdeham untuk melepaskan khayalannya, tentu ia terkejut.
"Untuk pertama kali?"
"Pertama kali,"
"Sebegitu pentingnya? Apa yang akan dibawanya?"
"Pesan,"
Hendak meneguk, mata ketakutan dan bibirnya menyentuh kaca gelas. Masuklah kopi ke mulut, tersentuh ke kerongkongan lalu berakhir di lambung. Bagaimana dengan reaksi mata? Terbelalak, seakan malam dilihatnya siang, bersemangat dan tidak mengeluh seperti tadi.
Saat seorang wanita yang dianggap kekasih, elok berjalan dengan sedikit tertunduk. Ia menghampiri lelaki itu yang duduk bersama kawannya. Matanya yang berkaca-kaca berusaha ditahannya, agar lelaki itu tak melihatnya sedang bersedih di bawah malam.
Saat lelaki itu menyadari kedatangannya, matanya menoleh kekasihnya yang begitu elok di malam itu. Kawannya menatapnya heran, mengikuti arah pandangannya, ikut tersenyum juga. Lelaki itu tersenyum, detak jantung yang perlahan berdetak kencang dan mata seakan tak mau berkedip.
Kekasihnya duduk di antara mereka, tengah. Perlahan kekasihnya tertunduk bukan karena malu, tapi mencoba menyembunyikan butir bening. Kekasihnya menarik napas perlahan lalu dihembuskan. Sedangkan lelaki itu menatapnya dengan manja tanpa kedipan, senyuman lebar dan aura yang keluar di wajahnya berbinar-binar.
Lelaki itu memegang tangan kekasihnya. Erat genggamannya sampai tak mau lepas. Saat pandangannya diangkat, kekasihnya menatap sayu mata lelaki itu. Lelaki itu seakan tersungkur di lantai karena melihat tatapannya dan seluruh badan bergetar karena tak tahan dengan godaannya. Saat terlalu lama menyentuh tangannya, terlalu lama bertatapan, kawannya terabaikan.
Perasaan yang ia salurkan kepadanya tak sampai, sedangkan kekasihnya mencoba menyalurkan perasaannya juga. Seluruh perasaan kekasihnya mengalir ke tubuh lelaki itu. Tadinya perasaannya sedang melambung tinggi dengan kedatangan kekasihnya, tapi kini seluruh tubuhnya merasakan kesedihan. Lelaki itu melongo, tatapannya seakan menjatuhkan butir bening, tapi ditahan. Sekali lagi ia menggenggam erat tangan kekasihya, senyumnya dipaksa untuk mencairkan suasana agar kawannya tak mengetahui apa yang terjadi. Lelaki itu menebak-nebak.
![](https://img.wattpad.com/cover/226035493-288-k3815.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
AFFAIR
Kısa HikayeIni adalah kumpulan cerpen tentang sebuah pernikahan yang berujung pada pengkhiantan. Salah satu project terbaru dari member Writing in The Sky. Pokoknya kalian harus baca, cerita ini bercerita tentang konflik keluarga, pengkhiantan, air mata, dan j...