Chapter 3 (Part 1)

2.8K 266 71
                                    

“Hei apa kamu bersenang-senang di kelompokmu?”

Bersenang-senang?

Jika mengukur dari tawa orang lain ketika memasuki pangkalan yang berbeda itu akan menyenangkan. Tetapi bagi aku dengan setan yang ada di sisiku, jujur aku katakan itu tidak menyenangkan.

“Apa yang kamu lakukan Ten! kamu membuat Ra terlihat seperti akan menangis”

“Apa yang aku lakukan? aku hanya bertanya apakah Ra bersenang-senang di kelompoknya” Ten yang dalam keadaan berantakan dari ujung kepala sampai ujung kaki merespon dengan wajah kesal. Hei, jika Dale duduk begitu saja dan tidak membawa nampan nasi, aku pikir Ten pasti sudah memukul kepalanya dengan keras.

“Bertanya hal-hal yang aneh pasti menyenangkan, Moon memberitahuku bahwa itu menyenangkan, bukan?” 

Mengapa kamu mengatakan nama Moon dan kemudian berbalik untuk menanyakan lebih lanjut padaku… dan bagaimana aku bisa menyangkal? Mendengar namanya saja sudah membuatku merinding.

“Apa yang kamu lakukan dengan raut wajahmu? atau bersama Moon kamu tidak bersenang-senang?”

“Tidak mungkin seperti itu Ten” Suara lembut yang terdengar lebih keras dari belakang menyebabkan semuanya berhenti di mataku, seolah-olah seseorang sedang menghentikan waktu. Terutama ketika telapak tangan yang terasa hangat menyentuh salah satu bahuku, aku menjadi diam membeku.

“Bersamaku pasti menyenangkan… bukan?”

“...Iya”

Sangat menyebalkan…

“Erm… itu menyenangkan. Ada baiknya kita berpisah satu sama lain. Aku melihatmu membuat wajah seperti anjing kesepian. Aku memikirkan apakah kamu punya teman atau tidak. Beruntung bertemu dengan Moon” kata Ten lalu mengangguk. Bertingkah seperti seorang ayah yang tidak merasa khawatir karena dia tahu anaknya memiliki teman baik. Tetapi aku benar-benar ingin mengatakan kepadanya bahwa akan lebih baik jika aku pergi ke kerumunan orang yang tidak aku kenal daripada bertemu dengan Moon.

“Ayo cepat makan nasinya. Aku ingin cepat pulang dan mandi, ini akan buruk” Dale membungkuk, mengendus dirinya sendiri lalu memberikan piring nasi ayam yang dibawanya ke Ten. Sedangkan aku, aku mengangguk sedikit lalu mengambil sepiring nasi dari Moon.

Setelah kegiatan selesai. Pada sore hari, Moon menyeret ku ke kafetaria. Dia mengatakan bahwa dia sudah membuat janji dengan Dale dan Ten dan sepakat untuk makan di sini sebelum kembali ke kamar. Aku dan Ten menunggu di meja, lalu Moon dan Dale membeli makanan. 

Kami tidak menghabiskan banyak waktu saat makan. Kami kembali ke kamar untuk beristirahat. Para senior mengatakan hari ini harus tidur lebih awal karena besok akan menjadi kegiatan besar untuk anak-anak tahun pertama. Ada kontes BulanBintang dan ada banyak pertunjukan yang akan memakan banyak waktu di Auditorium sepanjang hari.

(aku disini nulisnya BulanBintang takutnya ketuker sama namanya Moon)

“Erm Moon, kamu bukan Bulan Fakultas? itu bukan Dale karena ia mengaku baru saja melepas gips di kakinya. Tetapi kamu gimana?”

Pertanyaan Ten membuatku yang berjalan di samping pemilik nama tanpa gangguan, diam-diam merasa penasaran saat Ten bertanya. Karena pada kenyataannya, wajah Moon sangat tampan hingga tidak bisa diabaikan. Tetapi jika dia benar-benar Bulan Fakultas, dia harus terus berlatih dengan para senior, dan mungkin tidak akan berjalan-jalan dengan kita seperti ini.

Ketika aku berpikir seperti itu aku mencondongkan tubuh ke depan untuk melihat orang di sebelahku dengan curiga. Tetapi siapa yang mengira bahwa orang itu sudah memandangku lebih dulu. Ditambah lagi, setelah melihatku terkejut dia tertawa ringan.

AFTERMOON (Terjemahan Bahasa Indonesia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang