Chapter 9 Part 1

2.6K 223 176
                                    

Suasana di meja saat ini tidak bisa dikatakan sepi, karena meskipun kami tidak banyak bicara, tapi suara orang-orang yang bertahap mulai berdatangan dan menempati beberapa meja di ruangan. Suara piano di atas panggung juga menghilangkan kecanggungan. Aku perlahan memasukkan nasi kedalam mulutku, aku merasa cemas dan bingung hingga aku tidak bisa menelan apapun, Moon dan phi Chay makan bersama dengan normal. Sedangkan phi Dokter, tidak perlu disebutkan...

Orang itu, setelah memakan semua, dia lalu menyandarkan kepalanya di bahu phi Chay dan tertidur lima menit yang lalu.

*Maaf, ini Jedi dimana-mana sama aja yaaa. inget umur kenapa sih Jed...

Aku memandang wajah phi Dokter yang tertidur, mengabaikan dunia dan merasa sedikit lebih rileks. Begitu aku mengalihkan pandanganku untuk melihat jaket besar yang digunakan untuk menutupinya, jaket itu dikencangkan hingga terlihat menjadi gumpalan. Ingin rasanya aku menjebaknya di tempat yang ia takuti saat dia bangun, karena itu aku harus menahannya dan makan dengan tenang.

Lima belas menit yang lalu, setelah aku mengetahui bahwa phi Chay dan Moon saling mengenal satu sama lain, aku tidak berdaya selama beberapa saat. Hingga phi Dokter mengatakan bahwa dia lapar dan memangil pelawan untuk memesan makanan sampai meja penuh. Semua orang duduk dan mulai diam-diam saling memandang sambil menunggu makanan disajikan. Ketika makanan disajikan, orang yang kelaparan dan linglung itu menghabiskan makanannya dan tertidur, meninggalkan aku duduk dibawah tekanan ini sendirian.

"Ra makan yang banyak, kamu terlihat kurus sampai aku bisa melihat semua tulangmu" (ini Moon)

Aku kembali sadar ketika orang disebelah ku memberiku makanan, ketika aku melihat kebawah, aku melihat sebutir telur rebus yang aku sukai sejak kecil. Aku menutup mulutku dan menatapnya sejenak.

"Khopkhun" Pada akhirnya aku hanya bisa mengucapkan terimakasih, kemudian bertindak seperti sebelumnya, tidak melakukan apapun.

Kami hanya menghabiskan waktu sekitar 10 menit untuk makan bersama, semua orang meletakkan peralatan makan mereka secara serempak. (aku gak tau disini 10 menit itu waktu mereka makan atau mereka selesai makan 10 menit setelah Jedi tidur). Aku mengangkat gelas untuk minum, dan menatap phi Chay yang menoleh untuk membangunkan phi Dokter, berbicara dengan lembut hingga aku tidak bisa menahan senyum. Aku ingat dulu juga seperti ini, ketika phi Dokter sangat lelah dan tidak bisa menahannya, phi Chay selalu ada untuk membantu mengurus semuanya tanpa mengubah ekspresi wajah. Tapi bahkan seberapa pintar phi Chay bisa mengendalikan emosinya, tidak ada cara untuk menyembunyikan tatapan lembut yang keluar setiap kali dia menatap phi Dokter.

Aku suka melihat sikap phi Chay dan phi Dokter. Aku suka melihat phi Dokter, suka saat phi Chay memanjakannya meski wajahnya masih dingin, tapi itu membuatku merasa hangat juga.

"Hah... sudah selesai makan?" Phi Dokter terkejut dan melihatnya, tapi tetap tidak berpikir untuk berpaling dari bahu phi Chay, dan memeluknya lebih erat dari sebelumnya. Tidak memperhatikan pandangan orang lain. "Phi mengatakan bahwa wajah Moon tidak asing, ternyata dia adalah nong dari teman phi"

"Aku sudah lama tidak bertemu phi Jedi, jadi aku tidak ingat. Khothot" Moon juga tersenyum, sedikit berbeda. Dia terlihat seperti ingin membunuh phi Dokter ketika di rumah sakit tadi.

"Baru saja kembali dari luar negeri?"

"Chai Khrab, aku bertemu dengan phi Pham di Inggris tiga atau empat kali, jadi aku ingat"

Aku mengedipkan mata menatap bingung melihat phi Dokter yang berbicara dengan Moon, hingga akhirnya mataku berhenti pada phi Chay yang terus diam-diam mengusap kepala phi Dokter. Aku otomatis menyeringai ketika melihat phi Chay menoleh, meskipun aku tidak mendapat senyuman sebagai tanggapan, aku tidak merasa sakit hati. Karena aku sudah terbiasa dengan phi Chay yang seperti ini.

AFTERMOON (Terjemahan Bahasa Indonesia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang