Chapter 15 (Part2)

1.9K 229 74
                                    

Keesokan paginya, aku pulang bersama Moon dijemput oleh seorang sopir. Adapun Phi Chay dan Phi Gui sudah kembali ke resort sejak kemarin. Ketika mobil di parkir di depan rumahku, Nom sudah berdiri dan menunggu di depan, saat kami berjalan keluar dari mobil, Nom langsung menyerbu Moon, dan pandangannya dengan cepat menyelusuri tubuh Moon dari ujung kepala sampai ujung kaki.

"Aku sungguh baik-baik saja khrab, hanya butuh istirahat" Seseorang yang merasa bersalah itu berbicara dan tahu Nom pasti akan mengeluh. Nom memeluk pundaknya dan menuntunnya masuk ke rumah dengan lembut.

"Apa kamu tahu kha? Bahwa kamu harus istirahat sebentar?" Pertanyaan sarkastik yang memiliki begitu banyak kepedulian yang mendalam membuat aku tidak bisa menahan senyuman. "Khun Moon benar-benar luar biasa, bertingkah seperti Ra di masa lalu"

"Nom... kenapa aku bisa terlibat na khrab?" Aku menuntut keadilan untuk diriku sendiri.

"Karena kalian berdua sama seperti domba kha"

"Tapi Ra sudah tidak melakukannya lagi na khrab... Selain itu, aku masih sangat muda saat itu, aku belum tumbuh dewasa seperti Moon sekarang" Di akhir kalimat, aku merendahkan suaraku karena aku tidak bermaksud untuk membiarkan Nom mendengarnya. Dia tampaknya tidak benar-benar mendengarnya, tetapi Moon yang mempunyai dua telinga itu mendengarnya.

"Ra..."

Aku buru-buru menoleh, bersikap pura-pura tidak tahu dan mengabaikan tatapan mata Moon. Untungnya dia masih memiliki misi untuk menenangkan Nom sehingga dia tidak punya banyak waktu untuk memperhatikan aku.

"Kamu baru saja mengatakan pada Nom bahwa kamu akan menjaga Khun Nhu, lalu ini apa kha... Baru beberapa hari kamu sudah dibawa ke rumah sakit. Khun Moon lebih mengkhawatirkan daripada Khun Nhu seperti ini"

Benar, itulah yang aku katakan, bahwa itu salah.

"Aku minta maaf khrab Nom... jangan marah, beri aku kesempatan sekali lagi na" Moon berbicara sambil tersenyum, bahkan Nom tidak berperilaku seperti saat aku yang bersalah, tapi hanya menatap wajahnya dan berbicara dengan lembut.

"Nom akan memaafkan yang pertama ini. Tapi jika terjadi lagi aku akan membawa Khun Nhu kembali na kha"

"Khrab, aku janji"

Tunggu...

"Mengapa sangat mudah seperti ini khrab Nom?"

Lalu bagaimana jika aku yang berbicara seperti itu padanya?

"Kalian duduk dan mengobrol saja dulu na kha, Nom akan pergi menyiapkan sesuatu"

Aku mengedipkan mataku dengan cepat, menatap dua orang itu dan menatap Nom sejauh mata memandang, sampai aku tidak bisa melihat punggung Nom lagi. Lalu aku menoleh dan mengerutkan kening pada Moon yang terus tersenyum dengan suasana hati yang baik.

"Tidak adil. Ketika Nom marah padaku, aku harus berusaha berdamai untuk waktu yang lama"

"Sejak kecil sudah seperti ini, apa masih belum terbiasa?"

"Hoo... berbicara seperti ini sangat menyakiti aku na"

Kami terus saling menatap selama beberapa menit, pada akhirnya kamu saling tertawa tanpa alasan. Suasananya sangat cerah sekarang, mengingat masa-masa damai di masa lalu, ketika kami punya waktu untuk berlari dan bermain, selalu bersama tanpa merasa khawatir tentang apapun.

"Apa kamu sedang memikirkan masa kecilmu?" Dia bertanya padaku dan tersenyum tipis. Mungkin dia juga sedang memikirkan kisah masa lalu seperti aku.

"Umh... memikirkan masa lalu sangat menyenangkan, aku ingin melakukan apa saja tanpa merasa khawatir atau takut pada apapun"

"Itu saat masih anak-anak na"

AFTERMOON (Terjemahan Bahasa Indonesia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang