Chapter 17 (Part 2)

1.7K 183 74
                                    


Kami sampai dititik perjalanan di mana kami harus berjalan sendiri pada sore hari. Semua turun dari bus dan mengambil barang-barang milik mereka sendiri. Sikap mereka yang sangat bersemangat dan sigap membuatku bergerak secara otomatis.

"Jadi bagaimana kita naik?" Ten yang baru saja berjalan mengambil barang itu menoleh dan bertanya dengan ragu pada Moon, yang merupakan penghubung (antara tim dan desa) yang mengkoordinasikan semuanya.

"Akan ada seseorang yang datang untuk menjemput"

"Oh, aku sangat bugar sekarang. Aku ingin bekerja dengan keras"

"Belum mulai bekerja Ten, kita harus merencanakan rapat dulu" Aku menoleh untuk memberitahu temanku dengan harapan besar. Tapi sebaliknya, Ten menatapku dengan tatapan yang terlihat seperti sedang mengutuk.

"Aku hanya mengatakannya, kamu terlalu serius Nong Min"

Bagaimana aku tahu bahwa kamu tidak serius mengatakannya...

Untuk pertama kalinya, aku berpura-pura mengabaikan Ten sampai pihak lain memandang dengan mata terbuka lebar. Dia mengatakan bahwa anak yang keras kepala tidak tahu harus berbuat apa, sampai Dale yang ada di sampingnya harus menyeretnya pergi menjauh. Melihat temanku seperti itu lucu juga. Tapi sepertinya aku terlalu tertarik padanya, ketika aku menoleh, aku menemukan bahwa orang lain yang selau bersamaku sedang menatapkku.

"Moon?"

"Tidak apa-apa" dia menggelengkan kepalanya sedikit. "Aku berpikir ini sangat bagus. Meskipun aku sedikit khawatir tetang Ra berjalan ke atas bukit"

"Percayalah bahwa Ra bisa"

"Iya aku percaya"

Mulutnya mengatakan itu, tapi ekspresi wajahnya berbeda. Seperti aku sama sekali tidak bisa dipercaya...

"Lalu di mana orang yang akan membawa kita ke atas?"

"Mungkin mampir karena ada urusan. Sudah sore, tunggu di sini, aku akan pergi memberitahu semua orang dulu"

Aku melihatnya dan menganggukkan kepala, Moon kemudian berlari kearah Phi Tittle dan sekelompok senior dari klub untuk berbicara sebentar lalu berjalan kembali ke arahku. Tapi Moon berhenti di depanku dan tatapannya lurus melewatiku (melihat ke belakang Ra) seolah-olah melihat sesuatu yang mengejutkan.

"Jaa..." Suara pelan Moon membuatku cukup terkejut, aku melihat matanya bergetar dan perlahan berbalik. Aku melihat seorang pria tinggi berkulit gelap, mungkin lebih tua dariku yang mengenakan pakaian tradisional sedang tertegun.

*Maaf visual Jaa di sini langsung otomatis Jaa yang muncul dipiranku. Jaa yang jadi Leo di TharnType The Series Ss2. Tinggi, ganteng, kulit agak gelap, senyum manis.


"Moon?" Dia mengangkat tangannya dan melepas topi bertepi lebar sebelum matanya terbuka lebar, seolah dia yakin bahwa yang memanggilnya benar-benar Moon. "Moon!"

Aku buru-buru menggerakkan tubuhku untuk mundur supaya tidak menghalangi saat dua orang dengan tinggi yang sama saling berpelukan dengan erat. Orang yang dipanggil Jaa itu menepuk kapala Moon. Aku bertanya-tanya pada diriku sendiri, apakah ini adalah Moon yang sebenarnya, aku sampai tidak bisa menahan senyum.

Dia pasti teman Moon saat dia tinggal di sini...

"Aku tidak percaya kita akan bertemu lagi" Pria bernama Jaa berbicara dengan Bahasa yang sederhana. Bahkan saat aku mendengarnya, aku masih bisa merasakan betapa bahagianya dia bertemu dengan Moon. Jadi apa yang harus kamu khawatirkan na.

"Maaf karena tidak kembali..."

"Tidak apa-apa, semua orang mengerti bahwa mereka membawamu ke tempat yang sangat jauh. Kembali bersama lagi, apakah kamu tahu betapa semua orang sangat merindukanmu?"

AFTERMOON (Terjemahan Bahasa Indonesia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang