Hai semua :)
Nikmati ceritanya ya, jangan lupa vomment nya hehe...
Maaf kalau ada typoSetelah sekian lama penantian Darren, menunggu Shen membuka pintu hatinya untuk Darren. Sekarang, dia sudah mendapat apa yang dia mau. (Author iku seneng ).
Mulai hari itu, Darren dan gue menjalankan hubungannya dengan baik, bahkan sampai lulus SMA juga.
Apa ada yang membuat kita lebih seneng daripada kitaa bekerja di tempat yang bersebelahan ? Darren dan gue memang mempunyai jenis pekerjaan yang berbeda. Tapi, tempat kita bekerja bisa dilihat dari jarak 50 meter. Aduhh emang ada - ada aja ya.
Biasanya, pada sore hari setelah kita selesai bekerja, kita bertemu di sebuah cafe. Menceritakan kejadian di siang hari, membahas hubungan kita, dll.
"Shen, kamu tau gak ayam apa yang bikin aku sedihhhh ga karuan ?" tanya Darren.
"Emm ayam.. ayam apa ya ? Gatau,"
"Masak gatau sih ?"
"Iya beneran,"
"Yaudah aku jawab ya, jawabannya itu, ayam without you,"
"Ih apa sih gombal deh ! Gantian aku ya, kamu jawab yang bener," tantang Shen.
"Coba kalau bisa,"
"Cicak apa yang bikin kesengsem ?"
"Em bentar aku mikir dulu..."
"Udah nyerah aja,"
"Ha aku tau, pasti cicak di dinding,"
"Kok bisa ?" gue bingung sendiri.
"Ya karena dia kadamg bunyi ckckckck gitu," jawabnya.
"Terus apa yang bikin kamu kesengsem ?"
"Hehe gatau juga. Iya deh aku nyerah,"
"Dari tadi dong. Jawabannya itu cicakmu hanya untukku. Kerenkan ?!" gue nyombong dikit yakan.
"Cicak ? Cicak apaan ?" Darren bingung.
Gue yang melihat itu cuma senyum ke arahnya.
"Yaelah Shen, itu mah cinta bukan cicak !! Kamu mah suka gitu !"
Akhirnya tawa gue meledak juga. "Yaelah, namanya juga cewek, rada aneh gombalannya, yang cowok kan udah biasa gombalin cewek, jadinya mahir deh !" ucap gue.
"Jadi, maksud kamu nuduh aku biasa gombalin cewek selain kamu ?" tanya Darren sedikit gimana gitu nadanya.
"Ya mana aku tau, aku kan gatau apa - apa,"
"Lohh kamu ini kok malah bikin aku curiga sama kamu !? Jangan - jangan kamu yang suka gombalin cowok lain,"
tuduh Darren."Eh enak aja, aku gak pernah kayak gitu kok. Kalau kamu sewot, berarti kamu yang ada apa - apanya !"
"Lagian kamu duluan yang nyolot,"
"Denger ya, dimana - mana, cewek itu ga pernah salah, jadi pasti cowoknya yang salah dong !"
Tiba - tiba seorang pelayan dateng nyamperin gue dan Darren.
"Permisi mas mbak, kalau mau ribut jangan di sini ya, kasian pelanggan yang lain. Mereka merasa terganggu," katanya.
"Yaudah !" jawab gue sama Darren bareng.
"Maaf ya," ucapnya lagi.
"Ya," jawab Darren.
"Terserah," jawab gue.
Pelayan tersebut hanya bisa geleng - geleng kepala.
Di Rumah Shen
KAMU SEDANG MEMBACA
The Love Triangle [END]
Non-FictionHidup dalam kerumitan itu menyusahkan, iya ga? Tapi sayangnya, itu udah jadi taqdirnya. Shen yang seharusnya belajar dan belajar, malah harus mengurusi kisah percintaannya dengan para lelaki. Dylan dan Darren adalah sahabat karibnya. Sedangkan Miko...