38. Tangis

39.9K 2.4K 19
                                    

Halo guys! Aku balik lagi ni dengan cerita baru tentunya masih dengan tema yang berbeda dari cerita pertama, kedua, ketiga.


Cerita ini masih banyak sekali typo yang bertebaran! Jangan lupa Like, Comment, and Share kepada pembaca lainnya

Happy Reading!!!

Agatha menaiki anak tangga dengan sedikit berlari menuju kamarnya, dan kebetulan Arabelle keluar dari pintu kamar Marcell dengan pakaian santainya

Melihat Agatha yang menangis sesegukan ia mengejar Agatha sampai di batas pintu kamar

"Hei, Hei, Hei Why Agatha?"Tanya Arabelle menatap Agatha yang menangis sesegukan

Agatha masih tidak menjawab pertanyaan dari Arabelle

Arabelle langsung memeluknya dan Agatha menangis sejadi-jadinya di dekapan Arabelle

Marcell yang keluar kamarnya disuguhi adiknya menangis didekapan sang istri pun mendekatinya

"Agatha kenapa sayang?"Tanya Marcell kepada Arabelle

Arabelle hanya menggelengkan kepalanya pelan

"Gat, hei why?"Tanya Marcell menatap sang adik Agatha

Agatha hanya menggelengkan kepalanya dan memeluk Arabelle erat

"Bicara Gat, siapa yang membuat mu menangis? Sammy?"Tanya Marcell yang masih pilu melihat adiknya menangis

Karena Marcell dan Mischa sepakat tidak ada ysng boleh membuatnya menangis itu janji mereka berdua karena Agatha adalah anak bungsu dan perempuan

Dirinya akan ada selalu tameng pelindung, ada Marcell dan Mischa serta Amzar

Jika memang Marcell dan Mischa tidak bisa mengendalikan baru Amzar turun tangan untuk membela Agatha

"Sayang, biar aku yang bicara sama Agatha ya? Biarkan aku bicara padanya dari hati ke hati sebagai perempuan okay?"Ucap Arabelle kepada Marcell

Marcell menatap istrinya tersebut dan menganggukan kepalanya Arabelle membawa Agatha kekamar milik Agatha dan menutup pintunya

Memang seharusnya Agatha bicarakan ini secara baik-baik pada Arabelle

Jika Agatha mengatakannya pada Marcell kemungkinan akan ada baku hantam pada saat itu juga

"Jadi sekarang mau cerita?"Tanya Arabelle yang masih menatap Agatha dengan sayang

Agatha menggelengkan kepalanya memeluk Arabelle Rasanya nyaman sekali berada di dekapan kakak iparnya itu

"Sayang, kita tidak bisa larut dalam kesedihan yang membuat kita itu tetap stuck disana setidaknya bercerita adalah jalan keluar dari masalahmu-"

"Meskipun aku tidak bisa membantumu menyelesaikan masalahmu, dan ya setidaknya pula kamu merasa lega karena bisa berbagi"Ucap Arabelle

Agatha menatap wajah Arabelle dan memberi jarak pada Arabelle

Agatha menghapus air matanya terlihat matanya yang sudah merah karena menangis

"Kenapa?"Tanya Arabelle menatap adik iparnya

"Bang Mischa membentakku"Ucap Agatha

Arabelle cukup tersentak akan hal itu, lalu menetralkan kembali wajahnya

Arabelle harus mengetahui informasinya dengan lengkap ia tidak bisa menghakimi seseorang, menghakimi Agatha ataupun Myesha

"Jangan beritahu berita ini sama Marcell dulu ya Gat, aku takut nantinya ia tidak terima dan terjadi kesalah pahaman"Ucap Arabelle yang diangguki oleh Agatha

Menikah Dengan Kembaran Mantan-ku (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang