P R O L O G

1.2K 75 0
                                    

Untukmu gadisku, Adeeva.

Siang telah usai. Matahari mulai turun dengan warna jingganya. Pukul 17.10 WIB. Belum lama aku telah melaksanakan salat. Bagaimana denganmu, Dek? Kamu tidak mungkin meninggalkan kewajibanmu begitu saja, kecuali ya, kamu bisa menjawabnya sendiri. Ini adalah surat ke tujuh belas. Dan semuanya belum ada yang sekalipun kamu balas. Apa kabarmu, Dek? Kenapa tak membalas suratku selama ini?

Kamu tahu, Dek? Besok, aku akan kembali ke Semarang. Pagi nanti, sebelum aku menemuimu akan ada Upacara Kenaikan pangkat Perwira, Bintara, dan Tamtama anggota Yonif periode 22 Februari 2018 sebanyak 71 orang di Lapangan Batalion. Jangan sedih untuk itu. Secepatnya aku akan menemuimu di rumahmu dan menjadikanmu sebagai ibu Persitku. Tunggulah aku kembali ke sana, Dek. Ke kota Lumpia yang penuh kenangan.

Jika Allah Swt. meridai, biarkan aku bisa mengambil hatimu untuk kali ini. Sebisa mungkin akan berhasil, membawamu padaku. Akan aku tunjukkan jalan yang lurus padamu. Akan aku berikan dirimu ilmu yang kupunya. Dan akan aku lindungi kamu di mana pun kamu berada.

Untuk kali ini,

Semoga kamu bisa membalas suratku ini. Agar ini bisa menjadi surat terakhirku.

Miss you,

Mas Adhy.


Bandung, 21 Februari 2018

Limerence [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang