part 17

663 84 19
                                    

Kevin mencoba menahan rasa  sakitnya ia masih tidak menyerah demi ingin bertemu dengan istri dan juga anaknya meski di tolak keras oleh Ramon juga diana.

" pergi dari sini !" usir ramon
" kevin mohon pah,izinkan kevin buat ketemu mila sama nayla "bujuk kevin

" mah masuk! " ujar ramon pada diana,dianapun menurut untuk masuk kembali kedalam rumahnya

Kini hanya tinggal kevin dan ramon
" saya ingin kamu tinggalkan anak saya " ucap ramon dengan tatapan lurus ke depan tanpa menoleh ke arah kevin sedikitpun.

" tapi pah.. Kevin gak bisa,kevin sangat mencintai mila,dan kevin gak akan pernah tinggalin mila sama nayla apalgi sekrang mila sedang mengandung dan itu sangat tidak Mungkin !"

" saya tidak mau tau,saya ingin kamu ceraikan anak saya secepat mungkin !"
Ujar Ramon yang lalu pergi dan menutup pintu rumahnya.

Di atas balkon kamarnya mila menangis melihat suami yang di cintainya kini sangat* kacau,tapi ia sangat sakit hati saat mengingat suaminya itu telah menyakitinya.

Dengan perasaan kosong dan hampa kevin memutuskan kembali untuk pulang kerumahnya kemudian sesampainya disana Kevin terkejut melihat Rossa yang berdiri di depan rumahnya
Rossa segera menghampiri kevin
" vin aku mau kamu nikahin aku" ucap Rossa

" aku gak akan pernah lakuin itu sama kamu rossa"

" terus apa yang harus aku lakukan ? Apa kamu tidak punya hati hah berani melakukan tapi tidak mau bertanggung jawab !"teriak Rossa

Kevin menghela nafasnya
" Oke aku akan bertanggung jawab jika memang itu anakku "ucap kevin
Rossa tampak tersenyum
" Jadi kumohon sekarang kamu pergi dari sini"ucap kevin kemudian

" iyya deh iyya aku pergi,"ucap rossa yang berlalu pergi

Perlahan kevin memasuki rumahnya yang kini begitu hening dan sepi.
" popa... !!"
" popa bantuin nayla kerjain pr donk "
" popa hentikan.. Ini geli sekali !"

Kevin tersenyum kala membayangkan nayla yang biasanya menyambutnya memintanya untuk membantu mengerjakan pekerjaan rumah
" hiks...hiks.. Popa kangen kamu sayang"ujar kevin yang terduduk di sofa sambil mengusap wajahnya kasar.

Kevin mulai memasuki kamarnya
Bayangan mila kini kembali mengusiknya

"Kamu sudah pulang sayang ? Sini tasnya ?"
" sayang..aku punya kabar baik buat kamu "
"Kabar baik apa heum ?"
" Aku hamil.. "

Kevin kembali menangis berjalan pelan menuju tempat tidurnya.
" hiks.. Maafin aku mil.. Maafkan aku "isak kevin seraya memeluk bantal yang biasanya di gunakan mila.

" apa kamu yakin dengan keputusan kamu ini nak ?" ujar diana yang kini duduk bersama
" iyya mam ,mila ingin menenangkan hati dan juga pikiran mila"
" tapi kenapa kamu harus pergi ? Apa kamu tidak nyaman tinggal bersama mama juga papa di sini ?" ujar diana
" mila sangat nyaman mah tapi mila ingin menjauh dari kevin mah,mila butuh waktu untuk sendiri"
" baik kalau itu keputusanmu lalu nayla ??" timpal ramon
" Nayla akan ikut sama mila pah"
" lalu sekolahnya ?? "
" mila juga akan bilang sama nayla untuk pindah sekolah,"
" mamah harap keputusan kamu ini yang terbaik mil," ucap diana yang menggenggam tangan mila
Mila mengangguk dan tersenyum

Tak berapa lama naylapun pulang tentunya bersama tristan
" malam semuanya "sapa tristan
" bagaimana kencannya heum ?" bisik mila
Wajah nayla bersemu merah
" apaan sih moma,nayla sama tristan cuman jalan doank kok" jawab nayla sambil memeluk mila dari samping
" kenapa kamu berdiri seperti Itu silahkan duduk" ujar Ramon yang mengeluarkan suaranya

" ah.. Iyya kek "jawab tristan yang lalu duduk bersebrangan dengan nayla juga mila.
" sejak kapan kamu kenal dengan cucu saya ?" ucap Ramon yang menatap tristan dengan datar
" opa apaan sih tanya kaya gitu,ya jelaslah tristan kenal sama nayla kan satu sekolah dan satu kelas juga"sahut nayla yang menimpali pertanyaan ramon

Ketiganya tertawa pelan namun ramon masih dengan ekpresinya yang dingin juga datar.
"Iyya papah ada* ajah deh nanyanya" sahut mila
"Papah kamu itu sudah tua mil makanya perlu berpikir lagi " timpal diana
" mah jangan ngatain papah tua donk,gini* juga masih kuat" ujar Ramon yang menatap diana
" iiiuwww papah !" ucap mila

Tristan begitu terpesona melihat nayla yang kini tertawa dengan lepasnya..
" ekheeemmm" dehem Ramon
" ehm maaf semuanya aku pamit pulang"ujar tristan yang lalu berdiri
" kenapa gak nginap ajah sih !" ucap nayla manja
" genit banget sih kamu "ujar mila menyentil dahi nayla

" maaf nay aku beneran harus pulang ,aku masih banyak tugas" tolak tristan
" hem ya udah,aku anterin sampai depan ya"
" ya.. Ya udah"jawab tristan

" aku pulang dulu ya "tristan mengusap kepala nayla
" hemm.. Hati* di jalan," timpal nayla kembali.

Setelah memastikan tristan sudah pergi dari halaman rumahnya naylapun kembali masuk ke dalam.
" Nayla.. Sini moma mau bicara penting banget" ucap mila yang menepuk sofa dekat sampingnya
" apa moma ?" jawab nayla
Mila menarik nafasnya dalam* lalu mengeluarkannya secara perlahan
" moma akan pergi dari sini lebih tepatnya moma akan pergi ke luar kota "
Nayla terkejut " ke luar kota ?"

" iyya syang,kamu mau kan ikut sama moma ?"
" tapi sekolah nayla gimana mom ? Terus popa ? Apa moma akan benar* pergi dan ninggalin popa ?" tanya nayla dengan matanya yang berkaca kaca
Mila menggangguk memantapkan keputusannya " iyya ,moma akan pergi dan menjauh dari popa,moma ingin kamu ikut dan kalau sekolah moma akan pindahkan kamu ke sekolah baru nantinya"
Nayla berdiri " Nayla gak mau !!! Nayla gak mau pindah sekolah moma !!" teriak nayla yang berlalu pergi menuju kamarnya.








Don't forget vomentnya kemilovers sorry typo
thanks all :)

Believe season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang