11. Underground

831 37 4
                                    

author pov

Pikiran Doyoung benar-benar kacau sekarang. Halusinasi tentang keadaan istrinya sekarang sudah mulai bermunculan.

Blam!

Lampu rumah itu tiba-tiba menyala seutuhnya. Doyoung segera berlari ke area dalam rumah ini, mencari keadaan istrinya yang ia yakin pasti berada di rumah ini.

"HERA!"
"HERA!"

Doyoung sudah mencoba meneriaki nama Hera namun hasilnya tak ada jawaban apapun.

Ia bergerak maju, mengobrak-abrik seluruh barang yang ada disana sehingga tak ada satupun barang yang berada di tempat asalnya.

Hingga akhirnya ia menemukan pintu, sebuah pintu berwarna coklat yang entah kenapa tertutup di dekat gudang.

Doyoung mencoba mendobrak pintu itu, dan untungnya berhasil.

Pintu itu menyambungkan ke sebuah tangga yang menuju kebawah. Semakin kebawah, semakin gelap pula pandangan Doyoung.

Keberanian Doyoung hampir saja menipis kalau tidak ia melihat pintu yang sedikit terbuka di bawah situ.

Doyoung merasa aneh di tempat ini. Baunya yang amis membuat Doyoung yakin bahwa Taeyong menyembunyikan istrinya disini.

Doyoung berjalan mendekat kearah pintu yang terbuka sedikit itu, membukanya perlahan dan itu membuatnya kesal. Karena hasilnya kosong. Disana tidak apapun.

Tapi ruangan itu membuat Doyoung penasaran. Sedikit melupakan keberadaan istrinya, Doyoung memutuskan untuk mencari sesuatu di dalam ruangan itu.

Terdapat kasur, dan lampu yang remang-remang di dalamnya. Juga terdapat lemari yang cukup tua disana.

Doyoung menggeledah lemari itu, terdapat berkas-berkas yang sepertinya dapat membantunya untuk menemukan jalan keluar dari masalah ini.

Doyoung memperhatikan satu-satu berkas itu, di dalamnya juga ada seplastik obat yang entah obat apa, Doyoung juga tak tau.

Berkas-berkas itu berisi beberapa foto-foto masa kecil Taeyong dan Hera dan juga orang tua mereka.

Namun, itu hanya satu foto.

Sisanya foto keluarga tanpa Taeyong yang ada. Doyoung memutar otaknya. Foto itu tampak sengaja disobek untuk menghilangkan wajah Taeyong.

Doyoung memutuskan untuk mengambil beberapa foto dari situ sebagai cadangan yang entah kapan akan berguna.

Doyoung juga mengambil seplastik obat itu, ia juga berpikir bahwa itu akan berguna.

Doyoung membuka ponselnya dan hendak menelpon Jaehyun ataupun Jungwoo, tapi sial, sinyal disana tak berfungsi sama sekali.

Kriettt

Doyoung menoleh. Taeyong menyodrokan sebuah pistol kearah Doyoung.

"Apa kau tak minat dengan istrimu lagi?"

Doyoung masih diam.

Taeyong berjalan mendekat ke arah Doyoung. Bahkan ujung pistol itu sudah tepat didepan dahi Doyoung.

"Kim Doyoung,"

"Saya tau rencana busukmu, Kim Doyoung."

"Apa kau pikir saya tidak tau?"

Doyoung geram. Ia menarik tangan Taeyong bersama pistolnya yang ada di dahinya.

"Maksud lo apa?!"

"Akan saya pastikan, sepulang dari sini, mereka akan kembali pada saya,

Pieces of: RealityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang