1. Her name is Irene.

14.2K 878 36
                                    

Suara gaduh di kelas semakin terdengar hingga ruang guru, menyebabkan sang ketua kelas di panggil menuju ruang BK. Seulgi yang notabe nya adalah gadis nakal yang acuh tak acuh pada peraturanpun ikut di panggil karena di anggap sebagai sumber masalah.

"Saya capek tahu ga sih nulis nama kamu di buku hitam ini..." ucap Bu Jieun si guru BK. Bukannya tunduk dan takut pada omelan, Seulgi malah melirik ke sana kemari sebagai tanda ia tidak nyaman berada di ruang BK, ingin cepat cepat keluar dari sana.

"Maaf bu.. ini salah saya tidak bisa menjaga ketenangan kelas" si ketua kelas membuka suaranya untuk pertama kali. Sepertinya ia juga mulai tidak nyaman berada di sana.

"Saya kasihan sama kamu harus satu kelas sama brandal ini.. saya bisa sih biarin kamu kembali ke kelas, tapi untuk si pembuat onar ini mungkin tidak" ucap Bu Jieun. Si ketua kelas melirik ke arah Seulgi yang masih tak tertarik untuk mengucapkan kata maaf, bahkan menyimak obrolan ini saja tidak. Ia asik dengan dunianya sendiri.

"Sekali lagi saya minta maaf bu, juga maaf atas nama Seulgi. Tolong kasih saya kesempatan untuk merubah sikap Seulgi, secara dia adalah tanggung jawab saya sebagai ketua kelas." Si ketua kelas memohon kepada guru BK untuk membebaskan mereka kali ini, dan ntah kesambet apa Bu Jieun mengijinkan mereka berdua untuk keluar. Padahal ini bukan yang pertama kalinya Seulgi membuat keributan di kelas.

"Kali ini saya ijinkan , tapi kalo sekali lagi Seulgi buat masalah, saya akan buat surat peringatan dan memanggil orang tuanya" tegur Bu Jieun lalu menyuruh si ketua kelas dan Seulgi untuk kembali ke kelas.

Seulgi berjalan lebih cepat agat segera sampai di kelas lebih dulu, namun si ketua kelas menahan lengannya, membuat sang empunya berhenti dan berbalik.

"Kenapa?" Ketusnya.

"Bisa ga sih satu hari aja lo ga bikin masalah!?" Ucap Si ketua kelas

Seulgi menatap lengannya yang di tahan oleh si ketua kelas lalu kembali menatap matanya.

"Kalo lo emang ga suka, ya udah ga usah ikut campur" balas Seulgi

Si ketua kelas menghela nafasnya berat.

"Bukan gitu maksud gue Gi.. gue cuman ga mau lau dapet masalah yang ga bisa gue tanganin lagi.. " si ketua kelas menepuk nepuk pundak Seulgi pelan, dan dengan cepat Seulgi mendorong tubuh ketua kelas dengan keras hingga si ketua kelas terjatuh di lantai koridor yang sepi itu.

"Jangan pernah ikut campur urusan gue lagi.. dan jangan sentuh gue! Ga sudi " Seulgi berbalik dan berlari menuju kelas, meninggalkan si ketua kelas yang masih terduduk di lantai.

******

Setelah jam pelajaran berakhir, para siswa siswi di wajibkan untuk langsung pulang ke rumah masing masing dan tidak pergi main. Ini merupakan peraturan sekolah agar murid menjadi lebih disiplin. Namun bukan Seulgi namanya jika ia menaati yang namanya peraturan.

Sudah bisa di pastikan gadis berwajah manis nan tampan itu tidak akan langsung pulang ke rumah. Ia memilih untuk bermain dan bersenang senang dengan sahabatnya.

"Hari ini mau karoke?" Tanya Joy pada Seulgi dan Yeri. Dan langsung di jawab dengan anggukan mantap dari kedua gadis itu. Mereka merupakan tiga sekawan yang bisa di bilang tidak terpisahkan. Seulgi, Joy dan Yeri sudah bersahabat sejak SD hingga sekarang.

Seulgi dan teman temannya bermain hingga pukul 7 malam, mereka benar benar lupa waktu. Hingga ponsel Seulgi berdering. Sebuah panggilan masuk dari sang papa. Seulgi langsung menjawab panggilan itu. Obrolan itu tak berlangsung lama, setelah panggilan di akhiri Seulgi berpamitan untuk pulang terlebih dahulu.

Sekilas tentang Seulgi. Ia adalah putri tunggal keluarga Kang. Ayahnya bekerja sebagai pejabat pemerintahan yang memiliki posisi cukup tinggi. Ibunya? Seulgi tidak memiliki ibu. Seulgi tinggal bersama ayahnya sejak lahir. Ibunya telah meninggal saat berjuang melahirkan Seulgi. Jadi Seulgi tidak pernah merasakan kasih sayang seorang ibu. Tapi bagi Seulgi tak masalah, ia masih memiliki Ayah yang baik dan seorang bibi yang selalu ada untuknya. Walaupun ayahnya sangat sibuk tapi ia cukup perhatian dalam bidang finansial Seulgi. Bisa di bilang Seulgi tak pernah kekurangan uang. Ia tinggal menadahkan tangannya pada sang ayah, maka sebuah kartu berwarna hitam akan jatuh ketangannya.

Seulgi seorang gadis yang memiliki sifat sangat manja dan emosional. Jika keinginannya tidak terpenuhi maka ia akan sangat marah dan mengurung diri di kamar sampai sang ayah berhasil membujuknya dengan mengabulkan keinginan Seulgi.

Bukan salahnya menjadi gadis manja, ini karena sang ayahlah yang sangat memanjakannya. Dengan alasan Seulgi merupakan sesuatu yang berharga dan semua keinginannya haruslah di penuhi. Seulgi merupakan satu satunya peninggalan sang Istri sebelum ajal menjemputnya. Ibunya Seulgi masih terbilang cukup muda saat melahirkannya, itu salah satu faktor penyebab ia tak mampu bertahan. Ya bisa di bilang Seulgi anak dari 'kecelakan' orang tuanya.

.

Kini Seulgi sedang berdiri menatap ke arah tengah taman dengan pandangan terkejut. Mata minimalisnya terbuka sangat lebar karena kini ia melihat sang ayah sedang bercumbu dengan seorang wanita.

"Papa!" Teriak Seulgi. Kedua insan itu berhenti melakukan aktivitas mereka dan beralih menatap Seulgi. Dengan cepat Seulgi berlari dan mendorong si wanita agar menjauh dari sang ayah hingga terjatuh.

"Jangan dekati papaku!" Teriak Seulgi sambil memeluk tubuh kekar sang ayah. Ia memeluk tubuh itu erat dan tak lama kemudian cairan bening jatuh dan membasahi pipi mulus Seulgi. Namun pelukan itu di lepas paksa oleh sang ayah.

Sang ayah dengan sigap memegang tangan wanita di hadapannya dan membantunya berdiri. Wanita itu berdiri dan membersihkan dirinya dari debu yang tak sengaja menempel pada pakaiannya.

"Kamu tidak boleh begitu seulgi! Kamu harus menghormatinya! Dia Mamamu" ucap sang ayah. Seulgi terkejut bukan main. Sang ayah baru saja pulang dari perjalanan dinasnya ke luar negri dan saat pulang malah membawa orang asing ke rumahnya.

Seulgi terlalu terkejut hingga tak mampu berkata kata, ia menatap dua orang di hadapannya. Ia menangis dalam diam dengan keadaan mulutnya yang terbuka. Apalagi setelah sang ayah mengaku telah menikah lagi.

Wanita itu berjalan ke arah Seulgi dan memeluknya. Ini pertama kalinya bagi Seulgi mendapatkan sebuah pelukan dari seseorang selain keluarga dan sahabatnya. Alias orang asing yang baru saja menjadi ibunya. Tak lama wanita itu melepaskan pelukannya. Ia menatap Seulgi sambil tersenyum.

"Hai Seulgi, kenalkan aku Irene.. aku mama baru untuk Seulgi"

TBC

GLEAM || SEULRENETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang